sekotak kenangan

50 6 4
                                    

Ternyata masih saja sama rasanya. Begitu juga rindunya. Berkali-kali aku mencoba membatah semua yang menghadirkanmu. Seringkali kucoba menyakinkan diri bahwa perasaan itu tak lagi ada. Namun, rindu tetaplah rindu, menjelma bersama mimpi dan ingatan yang melintas di kepalaku. Mengacuhkan pikiran yang sedang mencoba memperbaiki dirinya. Apa tidak terlintaskah di kepalamu tentang hari-hari lalu? Perihal yang pernah bersama-sama kita simpan dalam hati. Rahasia-rahasia yang kita ciptakan sendiri. Apa kamu lupa, kita pernah sedekat nadi tentang bahagia?

🍃🍃🍃

Kini, mengapa aku yang harus menjawab segala tanya. Dengan tega kau menghempaskan segalanya padaku. Dihantam berkali-kali tubuhku yang menabahi utuhmu. Kini, kamu menjadi seseorang yang kejam, membunuhku diam-diam. Kau simpan dia di balik semua kemesraan kita. Kau jadikan dia alasan penenang saat masalah mendera kita. Adakah cara yang lebih licik untuk bahagia selain itu?

🍃🍃🍃

Pandai sekali dirimu bermain asmara. Bagaimana mungkin tiba-tiba saat semuanya yang aku perjuangkan untukmu kau campakkan begitu saja. Dan yang lucunya, ada orang lain yang dengan sombongnya mengatakan aku adalah orang yang kalah perihal perasaan (cinta). Apakah bagimu cinta ini perihal siapa yang mampu merebutmu? Atau, baginya cinta adalah ajang pembuktian memiliki seseorang dengan cara paksa. Dengan jalan apa saja. Termasuk jika harus menghancurkan perasaan dan kebahagiaan yang aku punya.

🍃🍃🍃

Cinta memang buta, katanya. Namun, bukan begitu juga seharusnya. Tetapi, mau tidak mau aku akan belajar menerima. Kutelan segala kepahitan yang kau siramkan di tenggorokanku. Kulumat segala pilu yang kau oleskan di pelopak mataku. Semoga pedih dan segala hal yang butuh waktu pulih ini tidak menyerangmu suatu hari. Kini aku sulit membedakan antara begitu cinta dan serangan rasa-rasa benci yang menghampiri. Kamu sudah menjadi harimau yang menikam dadaku. Jika kelak dirimu punya waktu luang, kan ku kirimkan sekotak kenangan. Juga beberapa pertanyaan ringan. Apa kabar kamu disana? Baik-baikkah harimu bersamanya?

7 september, 2018

Usaha MelupakanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang