Juli 2011

245 7 16
                                    

Happy Reading

Kulangkahkan kaki ku dengan terburu-buru sambil sesekali melirik jam yang ada di pergelangan tanganku. Saat ini jam itu sudah menunjukkan pukul 07:45 dan itu membuktikan aku sudah terlambat selama 25 menit. Hari ini hari jum'at, seperti hari-hari sebelumnya hari ini akan diadakan pemeriksaan rutin bagi semua siswa siswi SMA kami. Aku semakin cepat melangkahkan kakiku bahkan tanpa sadar sudah berlari, Aku mendesah kecewa karena gerbang sudah ditutup. Ya, sudah ditutup. Memang apalagi yang Aku harapkan selain gerbang sudah ditutup dan Aku sudah terlambat hampir setengah jam. Di depan gerbang sekolah sudah ada beberapa siswa siswi yang terlambat dan guru BK yang siap memberikan hukuman bagi kami siswa yang terlambat, kami semua diberi hukuman yang berbeda-beda. Ada yang mengutip sampah berserakan, membersihkan toilet, menyapu ruang BK dan kantor Tata Usaha, dan ada juga yang diberi hukuman jalan kodok sampai ke kelasnya masing-masing. Aku mendapat hukuman berjalan kodok sampai ke kelasku.

Saat Aku sudah sampai didepan kelas dan ingin mengetuk pintu tiba-tiba ada yang memanggilku.
"Mikha" ucap seseorang itu.
Aku menoleh dan melihat Lewi yang ternyata memanggilku tadi.
"Eh,kamu terlambat juga Wik?"ucapku. Padahal waktu dilapangan tadi aku tidak melihat dia sama sekali.
"Iya,aku juga dari tadi udah manggil-manggil kamu,eh kamu nya malah ga denger"ucap dia dengan sedikit ngos-ngosan.
Lewi adalah teman sekelas ku mulai dari Sekolah Dasar hingga sampai sekarang kami duduk di kelas 3 SMA.Dia salah satu sahabat terbaik yang aku miliki saat ini dan aku berharap dia akan menjadi sahabat terbaikku selamanya.
Setelah kami berbincang sebentar, akhirnya aku memutuskan untuk mengetuk pintu kelas.
Setelah di tanyai ini dan itu oleh Pak Nelson guru matematika dan sedikit di beri ceramah akhirnya kami dipersilahkan duduk dibangku masing-masing. Pelajaran hari ini berjalan dengan lancar, hingga akhirnya jam pulang sekolah telah tiba dan semua siswa sudah bersiap untuk pulang ke rumahnya masing-masing termasuk aku.
Sampai dirumah aku langsung berganti baju setelah itu makan,seperti kebiasaan ku sebelumnya setiap hari aku selalu membaca apa saja, mulai dari cerita Romance, Fanfiction, Fiksi dan genre cerita lainnya bahkan sesekali aku membaca berita politik dan berbau Artis untuk hanya sekedar menghibur diri dari kebosanan.

***

Aku dan kedua sahabat ku berjalan menyusuri lorong kantin yang sangat ramai sekali disaat jam istirahat. Saat ini aku tidak sendiri ada Lewi dan Luz yang menemaniku. Kami memutuskan untuk ke kantin dan melewati orang-orang yang berdesakan karena ingin memesan makanan. Ya, siswa-siswi disini memang tidak mau mengantri selalu saja heboh seperti ingin demonstrasi. Itulah alasan kenapa aku sangat malas jika sudah ke kantin, lebih baik menghabiskan waktu dikelas membaca cerita yang aku bawa dari rumah itu lebih menyenangkan.

Saat sudah selesai memesan makanan kami masing-masing, kami memilih duduk dibangku pojok karna memang hanya itu yang tersisa. Disana aku melihat dia tengah berjalan kearah kantin bersama kedua sahabat nya. Dia Krisna Dinanta, ketua kelas XII IPA 3,laki-laki yang aku sukai sejak aku duduk di bangku kelas 1 SMP, sampai sekarang rasa itu masih ada dan bertahan buat dia. Dulu aku mengira rasa Cinta ku pada nya hanya sekedar Cinta monyet saja, tapi semakin lama rasa itu semakin besar buat dia, semakin aku ingin memilikinya.

Krisna dan kedua sahabatnya telah memesan makanan tapi tidak ada satupun bangku yang kosong, dan bangku yang aku duduki bersama kedua sahabatku masih bisa memuat tiga orang lagi. Lewi lah pertama kali yang memanggil mereka untuk gabung makan bersama kami. Ya, kedua sahabat ku ini memang sudah mengetahui aku mencintai Krisna semenjak kami duduk di kelas X. Sejak saat itulah setiap ada kesempatan mereka gencar sekali ingin mendekatkan aku dengan Krisna.

"Eh,boleh kalau kita gabung?"ucap krisna.Aku hanya diam saja.
"Boleh lah,masih muat kok ini bangku nya"itu Lewi yang bicara. Memang dari kami bertiga orang yang paling ribut itu ya Lewi, kalau sahabatku Luz-luz ini dia orangnya biasa aja.
"Udahlah langsung duduk aja ya,soalnya aku laper sekali ini"itu salah satu sahabat Krisna yang aku tau bernama Daniel.
"Ya,silahkan"Luz menimpali.

Aku salah tingkah sekali saat ini, bagaimana tidak aku duduk berhadapan dengan Krisna saat ini. Tapi dia biasa saja.
Krisna memang terkenal ramah pada semua orang, tapi dia juga bisa cuek sekali pada orang-orang yang ada di sekitarnya, itu salah satu sifat dia yang aku suka sekali. Dia tinggi, memiliki kulit cokelat manis, bola matanya bewarna coklat terang, rambutnya hitam legam dan badannya proporsional sekali. Terlepas dari semua kesempurnaan yang dia punya aku akan tetap mencintainya seperti sekarang. Tapi aku tau dia tidak pernah memiliki rasa apapun terhadapku.

Hai, aku coba-coba buat nulis cerita buat ngusir bosan. Terlepas dari itu aku memang suka baca cerita apa pun, dan udah lama banget pengen nulis cerita tapi belum berani karna takut. Takutnya banyak deh, takut ini dan takut itu. Buat para writer yang udah lama nulis pasti tau apa yang ditakutkan kalau awal menulis cerita.
Aku harap kalian semua suka cerita aku.
Dan aku minta voment nya yaaa..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 19, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Juli 2011Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang