17. Menenangkan Pikiran

811 157 15
                                    

Byeongkwan dan Hangyeom merasa kenyang padahal mereka masih makan beberapa kali suapan, namun melihat keintiman Byounggon dan Jinyoung yang sedang suap-suapan bekal buatan Jinyoung. Jujur mereka sangat kenyang sekaligus muak.

"Apakah kalian harus melakukan seperti ini setiap kalian makan siang?" tanya Byeongkwan jengah.

Byounggon mentatap sunbaenya datar sebentar lalu kembali menatap Jinyoung dengan senyuman lebarnya. Byeongkwan mendengus, ingin sekali ia menceburkan Byounggon ke laut sekalian dimakan ikan hiu biar mampus.

"Bisa tidak kalian tidak nempel-nempel seperti itu setiap hari?" timpal Hangyeom yang disetujui Byeongkwan.

Terdengar dengusan kesal Byounggon. Ditatapnya kedua sunbaenya yang suka merusuh acaranya.

"Bilang saja kalian iri." Serius saat ini Byeongkwan dan Hangyeom ingin sekali mendorong tubuh Byounggon dari atas tebing.

"Byounggon kamu jangan bicara seperti itu pada yang lebih tua. Kamu harus lebih sopan." Nasihat Jinyoung seraya mencubit pipi Byounggon. Dicubit bukannya mengaduh malah tersenyum dan balik mencubit pipi tembem Jinyoung.

"Iya aku tidak akan mengulanginya lagi. Aku harus lebih sopan ke yang lebih tua." Byounggon mengatakannya seraya menekankan ucapannya yang terakhir.

Entahlah Byeongkwan dan Hangyeom tidak tahu harus bereaksi seperti apa. Ucapan tulus Jinyoung seperti menyindirnya, apalagi si dino sialan yang sedang smirk ke mereka.

**

Byounggon menatap list wishnya dan mencoretnya jika wish itu telah terjadi.

My little wish :

1. Berangkat dan pulang bersama dengan hyung.
2. Memakan bekal buatan hyung.
3. Bergandengan tangan dengan hyung.

Dan Byounggon akan melakukan wish keempat dan kelimanya secara bersamaan. Byounggon juga telah menyiapkan dua buah tiket untuknya dan Jinyoung untuk weekend minggu ini.

"Aku tidak sabar menunggu hari Minggu.." ucap Byounggon seraya melihat tanggal yang telah ia lingkari pada salah satu angkanya.

**

Sudah hampir dua minggu ini, Byounggon dan Jinyoung selalu berangkat dan pulang bersama. Jika Byounggon ada kelas siang, ia akan tetap mengantar Jinyoung. Jika Jinyoung keluar lebih dulu, maka ia akan menunggu Byounggon.

Mereka berdua selalu seperti itu. Seperti tidak bisa terpisahkan.

Dan selama itu pula Hyunsuk hampir tidak bertemu dengan Byounggon, sejak kejadian lima hari yang lalu. Dimana Byounggon yang mengusirnya secera halus pada malam itu.

Hyunsuk juga merasa lega dan kesepian karena Byounggon. Hyunsuk ingin bertemu tapi ia takut sakit hati, tapi ia rindu sekali.

Saat ini Hyunsuk dilema. Ia sebenarnya tidak bersemangat menjalani aktivitasnya, namun ia selalu menampilkan sosok Hyunsuk yang selalu baik-baik saja.

Cerewet dan tersenyum tanpa beban. Hyunsuk si penipu ulung yang handal.

Hyunsuk ingin menenangkan pikiran dan perasaannya. Ada tempat yang bisa membuat perasaannya tenang, yaitu kafe di mana Shim Jaeyong bekerja.

Pulang sekolah Hyunsuk langsung mampir ke sana dengan menaiki taksi. Biarlah ongkos mahal yang penting ia tidak tersesat. Toh uang sakunya juga masih banyak.

Saat memasuki kafe, bau kopi dan manis kue membuat Hyunsuk tenang. Seperti biasa ia akan ke kasir di mana Hyunsoo tersenyum kepadanya.

"Latte machiatto satu sama croissant dan maccaron." Hyunsoo mengetik pesanan Hyunsuk.

Nine Wishes - Choi Hyunsuk ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang