00

60 11 6
                                    

A prism bends light.

Gue memutar otak membaca potongan kalimat dalam buku teks IPA di depan gue. Bego. Sampai detik ini, gue masih mempertanyakan keputusan gue memasuki SMA swasta deket rumah yang mayoritas KBM-nya pake bahasa Inggris, padahal kemampuan berbahasa Inggris gue pas-pasan, bahkan bisa dibilang minim. Panduan bahasa Inggris gue juga cuma webtoon terjemahan dari bahasa Korea dan seri komik DC yang gue baca secara rutin.

Well, yang menjadi faktor terbesar dalam keputusan gue masuk ke sekolah tersebut muncul dalam bentuk dua, mungkin tiga, kecambah toge yang berwujud anak-anak komplek temen main gue dari jaman masih pake sepeda roda empat, sampai sekarang ini. Heran, mau aja gue dibegoin sama mereka.

Ini harusnya nggak termasuk ke dalam daftar keputusan hidup yang gue buat secara impulsif. Sebenernya hal ini bukan cuma dilema gue seorang, karena temen gue, Seno, juga merasakan hal yang sama persis dengan gue. Karena gue dan cowok-cowok ini dari sebelum masuk SD juga udah satu sekolah (entah ide orangtuanya siapa, gue sampe eneg liat muka mereka setiap hari), tentu saja gue bakalan merasa left out kalo misalnya gue memutuskan buat masuk ke SMA yang berbeda dari mereka. Apalagi gue nih, yang pada dasarnya, meski gampang banget gaul sama orang-baru temenan pasti udah ceplas ceplos, ya ngomongin orang yang baru aja kesiram air dari genangan pas ada motor lewat, ketidaksukaan gue sama sayur tomat (tomat itu sayur atau buah, sih?), atau apalah-tapi gue sama Seno hobi banget su'udzon sama orang-orang baru. Jadi yaudahlah, setelah dipikir-pikir, gue bilang aja ke orangtua gue kalo gue mau masuk ke SMA yang sama kayak tiga kecambah itu. Toh apa itu yang namanya tujuan hidup? Gue nggak kenal. Apakah itu sesuatu yang bisa gue makan?

By the way, sekarang gue mau ngenalin ke lo-lo pada sama para kecambah yang dari tadi gue sebut-sebut.

Yang pertama namanya Hilal.

Nama lengkapnya Hilal Pranaja Farid

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nama lengkapnya Hilal Pranaja Farid. Bagi gue, Hilal itu satu-satunya orang waras di lingkaran pertemanan gue meski dia agak bloon, karena mau gue dan dua temen gue yang lain melenceng sejauh apapun, pasti ada Hilal yang bakalan balikin kita bertiga ke jalan yang bener. Insya Allah.

Hilal ini anak dance, udah ikut sekolah tari dari kelas 2 SD dan sekarang adalah bagian dari sebuah crew nge-top namanya Get It Dance Crew, atau lebih sering disebut GIDC, bareng temen-temennya yang ujung-ujungnya jadi temen gue juga.

Doi temen sekelas gue karena rupanya takdir berkata demikian, dan meski gue udah mulai bosen liat muka dia, gue bersyukur bisa sekelas sama orang yang udah familiar buat gue.

Also Hilal nggak pelit kalo ada ujian.

Lalu kita punya Eric.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 30, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PRISMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang