Manusia selalu memiliki cerita di masa lalu yang kelam, ada yang bisa merubahnya, bangkit dan melupakan. ada pula yang tetap dimasa itu meski waktu berada di masa datang, dan ada pula yang merasa trauma serta membalas dendam. Aku? Diantara semuanya
-Kinal
Vvvvvv
Senin pagi, menjadi hari Dimana ve terbangun dengan kantong mata sebesar genggaman tangan, matanya yang tiba-tiba berubah sipit serta hidungnya merah.
Semalaman menangis dan akhirnya tidur karena terlalu banyak mengeluarkan air mata. Memikirkan Kinal yang menyatakan cintanya. Pernyataan yang salah karena mereka sama. Andai, ya andai saja, mereka tak sama semua akan baik-baik saja. Kinal memiliki tipe ideal menjadi pasang sempurna jika ia lahir sebagai laki-laki. Ia sedikit menyesal karena pernah secara gamblang mengatakan demikian. Bahwa andai kinal laki-laki pasti ia pacari. Ia kira Kinal hanya menganggapnya sekedar sahabat biasa, bukan lebih dari sahabat. Ia kira Kinal berbeda dengan Ghaida yang memang terbukti menyukai perempuan. Namun semuanya salah, waktu membenarkan semuanya. Kinal sama dengan Ghaida.
Dan kehilangan kinal menjadi sahabat lebih membuatnya takut serta sedih. Kehilangan sahabat pertama seumur hidup yang tau bagaimana memperlakukan serta menyayangi dirimu seperti layaknya ratu itu luar biasa sakitnya. Meski pada akhirnya ada pengganti nya namun, sang pengganti tak akan seratus persen sama. Karena yang pertama meski tidak terlalu baik, namun selalu terkenang sampai mati.
Ve berjalan ke arah kamar mandi, membersihkan diri. Dan berharap tadi malam hanya mimpi saja, kinal hanya bercanda.
Vvvvvv
Dilain tempat, Kinal sedang mengaca pada kaca yang terpatri pada lemari didepannya. Matanya semakin sipit, kantong mata yang biasanya besar kini kian besar saja. Pusing menjalar kesuruh tubuhnya, apalagi bagian belakang. Semalam suntuk terjaga dan menangisi hal diluar dugaannya menjadi penyebab kenapa pening menyiksa kepalanya.
Dan pening itu disebabkan oleh satu orang. Satu orang yang membuat dunianya runtuh seketika saat ditolak puluhan kali. Tapi tolakan tadi malam adalah yang paling sakit menurutnya, satu orang yang membuatnya sejauh-jatuhnya pada panah asmara dan derita luka patah hati teramat sakit.
Cinta pertama, kata orang jika tidak terbalas ya pasti tidak bertahan lama. Kinal merasakannya sekarang. Berpacaran puluhan kali, namun jatuh hati pada sahabat sendiri, bergender wanita lagi. Dan pada akhirnya ia merasakan karma putus cinta, puluhan kali berpacaran ia yang sering membuat patah mantannya, sekarang ia yang dibalas oleh Veranda.
Vvvvv
"Masih di kost? 30 menit lagi kelas loe masuk kan ve. Tumben banget gak ke kampus pagi-pagi buta??" citra baru saja keluar dari kamar mandi, handuk menggantung di bahunya.
Ve tak menjawab, ia masih sibuk men-scroll up chat Kinal dan dirinya semalam, kata-kata terakhir di chat Kinal adalah Kinal ingin menjadi orang asing kembali, sebelum mengenal dirinya. Sakit? Jangan ditanya, ia akan jadi pembohong ulung jika mengatakan tidak sakit hati ditinggal orang tersayang. Sekuat apapun manusia, ia akan merana ketika ditinggal seseorang apalagi seseorang itu telah membuat efek perubahan dihidupnya.
"Ve?" Citra duduk di ranjang Veranda dan menepuk pipi si gadis pelan, ve terkesiap dan reflek menengok
"Ehh, gimana cit?"
"Loe yang gimana. Gue ngomong panjang lebar gak sautin. Sakit? Atau abis kerasukan? Udah ah, gak usah mikirin kinal lagi. Dua minggu lebih uring-uringan gara-gara ditinggal sahabat tersayang, move on. Temen gak dia donk kan? Intinya kalo sayang gak bakalan menghilang"
"Apaan sih, mikirin kinal juga enggak!" Ve bangkit dan mengambil tasnya. "Duluan yah!"
"Iya hati-hati"
KAMU SEDANG MEMBACA
ours love story
Fanfictiontentang dua orang yang berbeda watak. yang dipertemukan dengan cara yang berbeda, dari kebencian diawal jumpa, hingga berujung rasa ingin memiliki. tentang venal, hujan, merelakan, pengorbanan, pilihan sulit, persahabatan, luka, serta cinta yang tid...