Mitsuki pov.
Konoha, 07.30 AM. 26 maret 20xx
Tap.
Tap.
Tap.
Kulangkahkan kakiku menuju sebuah taman kecil di dekat pusat kota. Sebuah taman yang indah dan banyak kenangannya buatku. Walaupun letaknya jauh dari apartement-ku, aku tak pernah merasa lelah dan bosan untuk mengunjungi tempat ini.
Tap.
Tanpa kusadari, aku telah berada di depan gerbang masuk taman ini. Taman Sakura, itulah sebutannya. aku tak tahu pasti mengapa dinamai taman Sakura. Padahal, di taman ini hanya tumbuh satu pohon Sakura yang rutin berbunga setiap musim semi tiba. Walaupun begitu, bunga dari pohon ini amat teramat indah dan cantik. Juga waktu kita melihatnya sangat singkat hanya sekitar 5 hari saja. Karena itulah bunga pohon ini sangat langka.
Mungkin aku sedang beruntung hari ini. Saat aku datang kesana, bunga Sakura sedang bermekaran. Terlihat manis dan indah. Kumpulan bunga Sakura yang menggantung rendah terlihat seperti awan pink yang melayang-layang rendah. Sangat indah.
Kududukkan diriku di sebuah bangku taman. Tepat di bawah pohon Sakura itu. Sambil sesekali meneguk air mineral yang kubawa, ku edarkan pandanganku di sekitar taman ini.
Taman ini tak terlalu ramai jika dibandingkan dengan taman lain di kota. Mungkin, karena tempatnya kecil dan tak terlalu indah yang menjadi penyebabnya. Tapi, walaupun begitu, aku menyukainya.
Setelah beberapa menit di sana. Aku memutuskan untuk pergi. Namun, Saat aku akan beranjak pergi dari taman itu, karena matahari mulai meninggi. Samar-samar aku mendengar seseorang bernyanyi dengan merdu.
Suara yang indah. Pujiku. Karena penasaran, akupun akhirnya mencari sumber suara itu. Dan setelah kutelusuri, ternyata asalnya dari balik pohon Sakura yang sama dengan tempat ku duduk tadi.
Ku intip dari balik Pohon. Terlihat seorang gadis cantik, bersurai hitam panjang terurai sedang duduk dengan santai sambil bernyanyi dan memberi makan burung. Mungkin, karena suaranya sangat merdu, membuat banyak burung kecil yang menghampirinya. Seakan ingin ikut bernyanyi riang dengannya.
Aku tertarik untuk berkenalan dengannya. Ku hampiri dia pelan-pelan. Dan aku pun menyapanya.
Mitsuki pov end.
"Hai nona. Suaramu sangat merdu tadi," sapa dan puji Mitsuki. Gadis itu menoleh kearah Mitsuki. Ia tersenyum. Senyum yang sangat manis. Bahkan, lebih manis dari gula. Batin Mitsuki kagum.
"Arigattou," ujarnya.
"Bolehkah aku menemanimu ? Tak baik jika seorang gadis duduk sendiri tanpa seorang pengawal," tawar Mitsuki. Gadis itu terkekeh kecil. Membuat Mitsuki kebingungan.
"Ada yang lucu ?," tanyanya. Gadis itu menghentikan tawanya. Ia mengusap matanya yang berair di balik kacamata merah miliknya.
"Bilang saja jika kau ingin berkenalan denganku, tuan," jawaban dari gadis itu, membuat Mitsuki tak bisa berkata-kata lagi. Ia seakan salah tingkah di depan gadis ini.
"Ehmm...itu...pun...jika...kau memperbolehkannya," ujar Mitsuki ragu. Gadis itu tersenyum.
"Tentu saja. Aku belum pernah punya teman sebelumnya," ujarnya bahagia. "Perkenalkan, namaku Sarada Uchiha," ujarnya lagi.
"Salam kenal. Namaku Mitsuki Otsutsuki," ujar Mitsuki pada gadis bernama Sarada itu.
"Salam kenal. Mitsuki...-kun ? Bolehkan aku memanggilmu seperti itu ?," tanyanya lagi. Mitsuki mengangguk ragu. Seperti belum terbiasa dengan panggilan barunya itu. Seperti bisa menangkap keraguan Mitsuki, Sarada lantas berbicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Di bawah pohon Sakura [oneshoot]
FanfictionPertemuanku dengannya merubah hidupku. setiap hari, setiap waktu aku melihatnya menari-nari serta menyanyi riang di bawah pohon Sakura. tak lupa, dengan burung-burung kecil yang mengikutinya. tapi, yang pasti. dan takkan kulupakan adalah senyum man...