Tok tok tok.
Suara ketukan pintu yang semakin lama semakin keras. Sudah setengah jam Rose mengetuk pintu kamar kos-kosan itu. Namun sang pemilik tempat masih enggan membukakan pintu untuknya.
Sambil memendam amarah yang sudah berkecambuk di hatinya dia terus mengetuk pintu tanpa jeda. Kesal karena tak ada sahutan kini Rose mulai menggedor pintu kamar kost itu dengan hentakan yang semakin keras. Bahkan dia tidak mengindahkan tangannya yang sudah mulai memerah. Dia takkan menyerah. Dan takkan berhenti sampai pintu itu terbuka.
Dengan di temani Kakak kandungnya mas izak Rose mendatangi tempat perempuan itu. Dia yakin suaminya ada di dalam sana. "sudahlah mungkin suamimu memang tidak ada di sini"suara Izak setengah berbisik agar tidak terdengar dari dalam.
"Enggak mas, aku yakin mas Lucas ada di sini".bantah Rose tak mau kalah karena emosi yang meluap.
"Tapi , kita sudah setengah jam mengetuk pintunya tapi tak ada sahutan sudah pasti enggak ada orang di dalam sini Ros" bujuk Izak kembali
"Bukannya enggak ada orang mas,tapi sengaja nggak mau keluar. Aku tau perempuan itu ada di dalam." Bantah Rose lagi percaya diri. "Kalau mas Izak nggak berani mending mas pulang. Sebentar lagi mas Hendro datang bersama para warga dan juga ketua Rt. "
"Untuk apa bawa orang sebanyak itu. Malu-maluin aja." sahut Izak masih dengan berbisik.
"Memang itu tujuanku mas, biar mereka malu. Mereka pikir aku akan datang sendiri melabrak.Jangan anggap remeh aku mas. Kalau aku sudah di sakitin. Menghancurkan mereka tidaklah susah buatku. Aku bukan wanita bodoh yang mau terus di injak-injak.Kalau mereka sudah berani menginjakku maka mereka harus siap untuk di gilas."sanggah Rose dengan sorot mata yang mengerikan.
"mas dobrak!" Ujar Rose spontan
"apa Rose, kamu sudah gila!"
"kalau mas tidak mau biar aku sendiri saja. Dari tadi mas selalu mencoba menghalangiku. Mungkin sebenarnya mas bukan Saudaraku."Sengaja Rose mengatakan itu agar kakaknya itu kesal.
"Ah! Minggirlah kamu Rose,Pakai tak mau mengakui aku segala kau ini."
Dengan nada kesal Izak maju selangkah dan bersiap mendobrak.BRAK!!!
Pintupun rusak. Suara keras yang dihasilkannya membuat Kedua insan yang sedang asyik terbuai mimpi kaget dan terbangun.Pasangan selingkuh itu terperanjat bangun dari tempat tidurnya. Lucas dan Hera. Pasangan kotor yang menghianati Sucinya sebuah pernikahan. Mereka masih terlihat linglung dan sempat tak percaya dengan yang dilihatnya. Istri dan kakak iparnya muncul tiba-tiba. Wajah Rose memerah matanya berapi-api dan tentu hatinya telah hancur.
"Oh! Ternyata benar dugaanku selama ini mas, kau main gila dengannya di belakang ku. Enggak tau diri kau mas!"ucap Rose dengan menggebu-gebu sambil menunjuk muka lelaki yang masih menjadi suaminya tersebut.
Mas izak yang tadinya diam kini naik pitam. Ditinjunya wajah adik iparnya tersebut hingga terhuyung kebelakang.Kini dia sudah mulai tidak terima dengan pengkhianatan yang dilakukan dibelakang adik perempuan satu-satunya tersebut. Awalnya mas Izak tidak percaya karena Lucas selalu terlihat sangat baik kepada keluarga dan juga Istrinya .Sampai dia mengetahui sendiri sebaik apa pula pria itu menutupi kebusukannya. Namun meskipun begitu Lucas tetap diam tanpa perlawananan dan tanpa jawaban. Melihat itu Rose yang geram. Dengan mantap ia melangkah maju meraih tubuh perempuan selingkuhan suaminya itu. Dibantingnya tubuh kecil Hera hingga tersungkur ke lantai. Rose mulai mencambak rambutnya dan menendang pahanya. Hera yang tak mau kalah membalas menjambak rambut rose dan membalas tendangannya. Kini kedua perempuan itupun ikut terlibat dalam perkelahian juga. Rose berteriak puas mengumpat dengan tangannya yang terus menarik rambut Hera. Sedangkan hera menjerit melengking menahan sakit atas tindakan Rose yang sudah tak terkendali.
KAMU SEDANG MEMBACA
REMBULAN TAK SELAMANYA MURAM/TEROR (TAMAT)
Ficción GeneralRumah tangga Rose dan Lucas di hancurkan oleh seseorang yang tak dikenalnya. Semua ini sudah di rencanakan oleh seseorang yang memang sengaja ingin merusak biduk rumah tangga mereka. Bahkan mungkin setiap sendi kehidupan mereka berdua. Berawal dari...