Rindu Sebatang Padi

0 0 0
                                    

Di ujung Timur, si merah keluar memancar cahaya indahnya...

Menyapa hangat penduduk bumi, mengucapkan salam lalu bersyukur, bersyukur melihat tempat tinggalnya tetap sama, bukan berlawanan arah.

Disaat Matahari menyaksikan aktivitas penduduk bumi, awan menghampirinya, mengucapkan salam lalu bersyukur..., meminta maaf atas duka yang telah ia bawa...

Langit menangis, menghentikan segala aktivitas di luar ruangan, menyisakan sunyi dan sepi.

Di belahan bumi berbeda, Matahari yang sengaja terbawa larian angin tiba disuatu perdesaan.

Menyaksikan sebatang padi kurus kering dengan badan menguning menangis, lalu ia menghampirinya.

"Assalamualaikum penduduk bumi" seru Matahari sopan

"Wa'alaikumussalam," jawab padi tidak kalah sopan.

"Kenapa engkau bersedih , wahai penduduk bumi?? "

"Aku bahagia" tawa dia disela tangisannya.

"Lalu kenapa engkau menangis?? " Matahari bingung dengan jawaban Padi.

"Aku melihat Anak Cucuku disana" Di seberang terlihat segerombolan padi, bermain, mengobrol dan tertawa bersama.

Matahari bertambah bingung

" Lalu kenapa juga engkau bahagia??" tanya Matahari lagi.

" Rindu ku selama ini akan terbalas, Wahai Matahari"

"Sungguh, Demi Allah.. aku tidak mengerti maksudmu,wahai penduduk bumi"

Padi tersenyum sejenak, seraya menghapus air matanya.

"Lihatlah disana Wahai Matahari, Lihatlah tangan kokohnya itu, lihatlah topi lebarnya itu, lihatlah senjata tajam ditanganya itu...

Tahukah engkau Matahari, tubuhku sudah tidak kuat mengangkut beban dunia ini, dosa ku begitu besar...

Yang membuat aku khawatir,bagaimana kehidupan Anak Cucuku tanpa adanya diriku ini, karena itulah aku menangis...

Tetapi sungguh Matahari,  Rinduku akan terbalas sekarang, Allah tuhanku, menginginkan diriku, diri berdosa ini...

Karena itu aku bahagia, dan entah kenapa, sekarang aku tidak akan khawatir lagi, untuk meninggalkan mereka kepada Tuhanku dan Tuhanmu,"

Bertepatan dengan kalimat terakhir padi, terlepaslah lehernya dari tanah, terlepaslah roh dari raganya, dengan disaksikan air mata kedukaan, mengantarkan ia ke Tuhannya, Allah Swt...

Allah SWT berfirman :

"Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari Kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya."
(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 185)

Catatan:Ini hanya sekedar cerita fiksi belakang, ambil baiknya dan tinggalkan buruknya...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 08, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kumpulan ceritaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang