PERNIKAHAN.

11.4K 343 4
                                    

Sudah hampir 2 bulan Nate belum sadar dari komanya, mulai dari dokter tebaik didatangkan dan alat tercanggih digunakan hanya saja Nate seolah terjebak di dalam sana dan tidak ingin kembali.

Apa yang harus aku lakukan. Dokter mengatakan satu persatu syaraf Nate akan lumpuh jika terus seperti ini. Bahkan dokter telah memberikan peryataan jika keluarga siap untuk melepaskan Nate, pihak rumah sakit akan mencabut alat bantu penunjang hidup Nate.

Tapi siapa yang akan melepaskan Nate tidak akan aku tidak akan pernah melepaskannya.

"Sayang, jenggot dan kumismu sudah panjang, aku akan memotongnya. Hari ini hari spesial nanti malam kita akan menikah."

Ya aku memohon kepada keluarga Nate agar menikahkan aku dengan Nate, sebenarnya ini adalah hal terkonyol yang pernah dilakukan tapi karena ini adalah kemauan Nate juga sebelum hal ini terjadi, akhirnya keluarga Nate menyetujui.

Ruangan ini dihias dengan cantik, Nate juga telah dibelikan jas untuk pernikahan, aku juga sudah memesan baju pernikahan.

Aku mencukur kumis dan jenggot Nate secara perlahan dan membuatnya tipis, aku tau Nate tidak suka jika jenggot dan kumisnya terlalu bersih jadi aku menyisahkannya sedikit.

"Kau sangat tampan sayangku. Aku mencintaimu."

"Hai Jules, kau sudah siap?" seru Jennie.

"Ya tentu saja."

"Waw kau habis mencukur kakakku?"

"Kau ingin hari specialmu berjalan dengan baik ya."

"Tentu saja,apakah dia tampan?"

"Dia seperti pangeran tidur yang tampan."Lalu kami tertawa, aku mencium bibir Nate, dan Jennie mencium kening dan pipi Nate, lalu aku pergi untuk ke salon dan ke butik, karena pernikahan kami akan terjadi 4 jam dari sekarang.

"Lalu kami tertawa, aku mencium bibir Nate, dan Jennie mencium kening dan pipi Nate, lalu aku pergi untuk ke salon dan ke butik, karena pernikahan kami akan terjadi 4 jam dari sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Semua sudah berkumpul, orang tua Nate, keluarga Nate paman dan tante serta sepupu. Adik Nate yang menjadi pengiringku. Bahkan para suster dan dokter yang jadi tamu juga saksi. Aku memasuki ruangan Nate dengan gugup.

Di sana semua orang berkumpul dan aku berdiri di samping Nate. Aku memegang tanganku lalu sang pendeta mengucapkan janji suci untuk kami. Dan dia menyuruhku untuk mencium pria yang terbaring tampan ini lalu kami sah menjadi suami istri.

Semua bertepuk tangan ketika kami sudah disahkan menjadi suami istri, Nate karena tidak bisa tanda tangan jadi cap jarinya lah yang menjadi bukti di atas kertas kalau kami sudah menjadi suami istri atas nama agama, dan hukum. Kedua orang tua mereka pun menjadi saksi untuk kami. Sedangkan saksi untukku adalah Delia dan Chris.

Ya mereka juga datang kepernikahanku.

Mereka lalu meminum dan memakan hidangan yang tersedia. Kami tidak terlalu banyak bicara dan berisik karena tentu saja ini rumah sakit, untung saja kamar Nate adalah kamar vvip dan berada dipaling atas dan juga di sekitar Nate tidak ada pasien jadi tidak terlalu menganggu.

Aku akan menunggumu dan menemanimu sampai maut memisahkan kita Nate.

Setelah semua nya usai, satu persatu orang pulang.

"Selamat menikmati malam pertama pernikahan sayang." Seru mama Nate, dan mencium keningku.

"Selamat bahagia sayang, aku tahu ini adalah pilihan yang tepat untukmu, cobalah tegar. Ini hanyalah cobaan untuk kehidupan bahagiamu di kemudian hari."Seru Delia.

Aku memeluknya erat dalam waktu yang lama.

"Temani aku selalu Delia, bantu aku, kuatkan aku menghadapi semua ini, terkadang rasanya aku ingin menyerah."

"Tentu...tentu sayang. Aku akan selalu di sampingmu. Kami semua selalu di sampingmu. aku yakin kau akan kuat, jangan pernah menyerah demi Nate dan demi dirimu sendiri"

Aku juga memeluk Chris.

"Bahagia lah Jules, aku mohon."

"Kau juga Chris, temukan wanita hebat yang berhak bersanding bersamamu."

"Pasti akan kutemukan Jules."

Lalu mereka semua pulang dan aku mengunci kamar ini.

Aku membereskan sedikit kekacauan ini dan berjalan ke arah suamiku.

"Hai handsome...kau ingin membuka gaun ini, kau akan terkejut jika melihat isi dalamnya, ini adalah kesukaanmu." Aku melepas satu persatu aksesorisku dan perlahan membuka bajuku. Aku menciumi Nate dari ujung kepala hingga tubuhnya, aku membelainya, menyentuhnya dan memeluknya. Lalu aku tidur di sampingnya, ya dokter akhirnya membiarkan satu buah ranjang khusus untukku menemani Nate. Itupun karena bantuan koneksi dari keluarga Nate.

"Bertahanlah sayang, kita akan menghadapi dunia ini berdua, kita lakukan pertualangan ke seluruh dunia hanya berdua. Kita satukan jembatan kehidupan kita. Dan kita buktikan kita bisa." Lalu aku tertidur di pelukannya. Berharap mimpi indah bersamanya.


TBC

Mohon dukungannya

Please vote untuk menghargai

Saran dan kritik untuk jadi lebih baik

Dan comment untuk lebih rame.

Salam hangat MS.

PIS (Partner In Sex) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang