Your Loser • Hyunjeong, Sebin.

Bagian Kecil Yang Terbuang | Dua

╔═══════════════╗
   Title : Your Loser
   Cast  : -Jung Subin
               -Yang Jeongin
               -Lim Sejun
               -Hwang Hyunjin
Copyright : Ryoutain
Est. : 2018
╚═══════════════╝

"Awhh.." Suara rintihan terdengar dari bilik pojok ruang kesehatan, didalamnya ada dua cowok gemas yang lagi ngobatin satu sama lain.

"Kenapa sih, tiba-tiba kayak begitu?" Subin menanyakan perihal Hyunjin yang ngamuk tadi.

"Nggak tahu, tiba-tiba dia ke kelas nyamperin aku dan nonjok aku. Padahal, aku sendiri nggak macam-macam sama dia."

"Aneh.." Timpal Subin.

Jeongin mengangguk dan meraih bola kapas yang kemudian dibasahi alkohol pembersih luka.

"Sini, perut kakak"
Jeongin mengisyaratkan Subin untuk mengangkat seragamnya agar lukanya bisa diobati.

"Enggak usah, nggak bakalan luka juga" Subin menjauhkan bola kapas yang disodori Jeongin. membuat cowok rubah itu cemberut tanda protes.

"Kalo luka gimana? dilihat dulu makanya"
Alis tebal Jeongin menukik lucu, Subin berusaha defensif dengan serangan keimutan tersebut tapi sulit sekali :(

"Jeongin, kakak bilang nggak usah"

Jeongin menurunkan tangannya yang sedikit terangkat karena menyodorkan bola kapas tadi, kemudian mendesah berat kayak orang tua yang stress ngadepin anaknya.
"Hah.. kakak ini bandelnya ngelebihin aku ternyata" Jeongin memasang wajah marah yang dibuat-buat.

"L-lho,, kan karena emang nggak kenapa-kenapa Jeong. Ntar malah ngerepotin kamu"
Subin beralasan.

"Yaudah, nggak aku obatin kok. Tapi aku mau liat, pasti minimal biru deh"

Glek..

Subin menelan ludahnya gugup

..haruskah?

Perlahan cowok itu menaikkan atasan seragamnya dan menampilkan perutnya yang tidak hanya biru, tetapi ada beberapa sayatan luka segar juga disana.

Jeongin melotot, terkejut dengan keadaan yang ia lihat.

"Kakak!"

»»————-　YOUR LOSER　————-««

Ditengah dinginnya sore dan cuaca mendung yang membuat rintikkan kecil air hujan berjatuhan setelahnya, Subin berlari kecil menepi di pinggiran toko.

"Dingin" Gumamnya, tangan kanannya menenteng pelastik berisi beberapa obat pereda nyeri dan ibuprofen.

Tangan kirinya membenarkan letak almamater sekolahnya yang agak melorot karena kebesaran.

Subin sedikit demam karena kurang tidur dan menanggung banyak beban pikiran, cekcok dengan keluarganya kemarin semakin memperparah keadaannya.

Setelah hujan berhenti, yang untungnya hanya beberapa menit karena cuma gerimis. Subin memutuskan cepat-cepat melanjutkan perjalanannya kerumah, keburu kejebak hujan yang beneran nantinya.

"Aku pul-"

"Dari mana?" Suara bundanya menggema karena ruangan yang sepi dan lengang.

"Sekolah.." Subin menjawab, karena memang betul ia baru saja pulang sekolah.
Alasan ia pulang terlambat juga karena harus menjalankan hukuman dulu, berdua sama Jeongin.