CHAPTER 1: Next(3)

590 47 0
                                    

“Boleh aku meminta bantuanmu?” tanyanya.

Eunkwang menghentikan kursi roda itu dan berjongkok dihadapan sang kekasih. Sorot mata Yoo Jin berubah. Disana seperti terselip sebuah penyesalan yang mendalam. Kemana senyum manis nan lembut itu? kenapa berubah menjadi sesedih ini?

Gadis itu mengeluarkan sebuah amplop biru dari balik jaketnya,”berikan ini pada sepupuku. Namanya Hwang Sena, dia tinggal bersamaku. Tolong sampaikan permintaan ma’afku padanya, aku tidak ingin dia membenciku”

Mwo? Apa kalian bertengkar?”

Yoo Jin menggeleng,”tidak. Hanya saja aku terlalu banyak membuatnya terlibat dalam masalah termasuk keluargaku”

“Lalu, kenapa kau tidak mengatakannya sendiri?”

Air mata menetes dari sudut kelopaknya membuat Eunkwang sedikit panik, ia mendekat dan memeluknya,”Ma’af, aku tidak bermaksud seperti itu”

“Tidak, aku terlalu malu pada Sena. Mungkin terlambat untuk meminta ma’af sekarang tapi... Kumohon, lakukanlah untukku...”

Gadis itu benar-benar menangis dipelukan sang kekasih tanpa sepotong alasan yang dapat dimegerti olehnya. Dia menangis hanya karena sepupunya, apa sebesar itu kesalahan yang sempat diperbuatnya? Gadisnya tidak pernah menangis seperti ini. Sena! Sepertinya dia tahu semua jawaban atas pertanyaan ini.

Arasseo. Aku akan melakukannya”

Flashback end

Pria yang sedari menatap sebuah kertas foto bergambar seorang gadis berkerudung yang sedang fokus membaca buku tebal dihalaman campus.

“Sena. Hwang Sena. Aku harus menemukannya” lirihnya.

Ia bangkit dari duduknya dan mengambil sebuah kotak sedang yang tersimpan dalam lemari pakaian. Diambilnya sebuah amplop biru yang berada dibagian teratas dari seluruh tumpukan yang ada.

Setelah itu, dia memakai jaket tebal dan topi yang menutup sebagian wajah. Kemudian keluar dari kamar dengan membawa serta amplop biru itu beserta foto gadis berkerudung itu.

Hyung, mau kemana?”

”Ke cafe” singkatn6a.

Pria yang sedang duduk bersantai didepan televisi itu seketika beranjak dari kemalasan dan menampilkan senyum lebar,”Tunggu sebentar. Aku akan ikut!”

“Aa... Changsub...” ucapannya terpotong saat mendapati Changsub yang berlari menuju kamar.

Rupanya alasan itu benar-benar tidak tepat. Eunkwang terus merutuki dirinya sendiri seraya menunggu Changseob keluar dari kamar.

(***)

Gamsahamnida...”

“Eoh... Biar aku yang melakukannya”

Gadis berkerudung itu berusaha melakukan yang terbaik untuk mendapat pekerjaan barunya. Kalau ia bekerja keras pasti pihak cafe akan menerimanya sebagai pegawai.

Sementara itu, wanita yang kemarin ditemuinya hanya menggelengkan kepala melihat semangat gadis berkerudung itu. Wajah lelahnya tersembunyi dengan rapi dibalik senyum manisnya.

THE TIME: When I Love You ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang