sahabat?

27 4 0
                                    

"Hiks... Hiks.... Aku gak mau nisa, aku gak mau pindah sekolah , aku gak mau berpisah dengan mu"

"Jangan menangis rika ayo kita berjanji. Kita akan terus bersahabat walau berpisah" sahut nisa sambil mengangkat jari kelingkingnya

*Bye bye rika aku senang kau pindah sekolah*
*kalau aku baik sedikit saja padamu, kau langsung nempel padaku bikin jengkel saja*
*akhirnya aku bisa terbebas dari mu*

Plakk..Kaget mendengar itu semua. Langsung ku lepaskan jari kelingkingku dari jari nya

"Rika kenapa kau mendadak seperti itu" ucapnya

a apa itu barusan? apa yang ku dengar barusan. Tiba tiba aku bisa mendengar suara kbencian dari nisa walau mulutnya tak terbuka sedikitpun. Apa itu suara hatinya? Atau hanya pikiranku saja?
Tetapi itu seperti nyata terdengar oleh ku.

Aku kecewa jika memang itu benar isi dari suara hati dari seseorang yang telah lama aku kenal. Dan sudah ku anggap dia sebagai sahabat terbaik dalam hidupku.

Ku pun berlari menjauh dari nisa

"Rika.... Rika... Hey kamu mau kmana" dia berteriak menyebut namaku dengan wajah khwatir

Aku tetap berlari menjauh dari nya karna ku tahu. Bahwa apa yang aku lihat selama ini dari sikap nisa hanya lah sebuah drama tanpa kjujurann.

conscienceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang