Author pov
"Kita hari ini mau ngapain?" Tanya jimin.
"Gak tau juga." Jawab mu.
"Kita di sini cuman 3 hari lho." Ucap jimin.
"Iya aku juga tau." Balas mu."Jalan jalan?"
"Nope."
"Shopping?"
"Buang buang uang."
"Keliling keliling?"
"Nah... mending aku di sini aja. Mager banget buat keluar. Kamu tau kan semakin lama kandungan ku semakin besar? Kalo dibawa jalan jalan malah capek. Kaki aku pegel semua."
"Tapi aku bosen di sini terus~."
"Ya udah jalan jalan sana sendiri."
"Aku mau nya sama kamu~. Nanti kalo aku pulang pulang bawa cewek lain gimana?"
"Bawa aja kalo bisa."
"Ihh! Kok ngeselin sih?"
"Mood ku lagi jelek."
"Terus cara naikinnya gimana?"
"Gak tau."
"Hmm... ya udah deh aku pesen makan aja."
"Ya."
Jimin pun menelfon untuk memesan makanan ala hotel. Kau hanya mendengus. Kau tidak tau harus apa. Kau vampir. Kau tidak bisa makan coklat. Katanya orang akan naik mood nya saat memakan coklat. Tapi apalah daya mu yang bukan manusia.
Kau pun mengambil hp mu. Telepon dari Hyunjee tak terjawab sudah 15 kali. Kau pun menelpon nya balik untuk menghilangkan kebosanan mu.
"Halo y/n. Pakabs? Lu kangen sama gue ya?"
"Gak."
"Ya elah sama sahabat sendiri gitu kayak sama mantan."
"Bodo."
"Oh iya. Gimana sama jimin? Baik baik aja kan?"
"Baik kok. Cuman si kerongkongan tapir datang lagi."
"Kerongkongan tapir? YEOGMIN?! NGAPAIN DIA KE SANA ANJIR?! TERUS DIA APAIN ELU?!"
"Tau ah dia melecehkan gue. Masa pantat gue dipegang pegang."
"Idih najis muka dulu dibenerin ye. Dasar."
"Itu sudah. Kalo dibandingin ama monyet aja monyet menang. Padahal sama spesies."
"Hahaha anju ngakak gue. Terus jimin marah gak?"
"Ya marah lah. Akhirnya dia diancam sama jimin. Eh dianya pergi."
"Yaelah cuman diancam? Ngapa gak digebuk aja sekalian?!"
"Gini gini jimin juga masih ada hati."
"Ooh. Ok ok gue ngerti."
"Hm. Gimana kabar tae ayam."
"WAH TAI LU Y/N! GINI GINI JUGA GUE TUH GANS YA! JADI JANGAN ASAL NGOMONG! MANTAN LU AJA KALAH AMA GUE! PA LAGI JIMIN!"
"Anjir santai goblok! Sakit kuping gue!"
"BODO! LU NGOLOK GUE TAE AYAM!"
"YODAH TAEHYUNG! PUAS LU?!"
"BELUM! KAPAN LU PULANG OE! GUE KANGEN! TAPI CUMAN SEBAGAI SAHABAT!"
"2 hari lagi."
"LAH LAMA BANGET ITU COEG! PULANG CEPET OE!"
"Ngapa lu sibuk dah? Ini kan bulan madu gua ama jimin. Lagian juga kampus kan lagi libur panjang. Ye kan?"
"TAU DARI MANA LU?!"
"Ini kan y/n. Pasti tau semua hal."
"GUE CURIGA DARI MINA."
"Ish anjir sakit kuping gue goblok! Tuh suara mulut atau speaker?!"
"Hehe. Sorry sorry."
"Iye."
"Weh btw bener gak sih kalo jungkook sama tzuyu pacaran? Bukannya sama eunha ya?"
"Gak tau juga. Gue kira juga sama eunha."
"Tuh sudah. Jangan jangan cuman friendzone. Hahaha."
"Wah jangan cok. Kasihan eunha nya."
"Lah gimana? Gue dengernya jungkook sama tzuyu pacaran kok, bukan sama eunha."
"Gue juga gitu dengernya."
"Oh iya mana si bantet? Gue mau ngomong ama dia."
"Tunggu."
Y/n pov
"Tunggu. Jim, tae nyari kamu noh. Kangen sama kamu dianya." Ujar gue.
"ANJIR GUE KAGAK BILANG GITU WOE!" Teriak taehyung dari telepon.
"Bacot lo!" Ujar gue kesel. Dari tadi tuh bocah treak treak mulu. Pusing pala gue. Tangan gue otomatis mijit mijit kepala gue.Jimin pun datang. Tapi bukan nya ngambil hp gue dan ngomong sama tae, malah mijit pala gue. Dia peka banget sumpah.
"Kamu gak boleh pusing gitu ya? Oh iya. Jangan sering sering main hp pas hamil. Takutnya anak kita nanti IQ nya rendah. Kan radiasi." Pesan jimin.
"Iya. Makasih ya." Ucap gue sambil senyum.
"Sama sama." Balas nya. Aduhhh pijatan nya enak banget anjay."Oh iya. Gak ngomong sama tae? Dia nyariin kamu lho." Tanya gue. Jimin pun ngambil hp gue.
"Tae, kangen nya nanti aja ya. Gue mau ngurus istri gue dulu. Urusin tuh pacar lu, jangan sampe lu sakitin dia, jangan sampe dia pindah hati ke orang lain. Bye." Jimin langsung matiin hp gue. Lah gue kira bakal lama mereka ngomong. Namanya juga bestfriend.
"Gitu aja?" Tanya gue bingung.
"Tangan ku gatel buat mijitin kepala mu. Gak ada waktu buat ngobrol hal yang gak penting dibanding ngerawat istri sendiri." Jawabnya. Astaga gue terhura.
"Tapi bisa aja soal pr atau semacamnya." Ucap gue."Pr bisa aku kerjain nanti. Sekarang mah yang nomor satu ngerawat istri dulu. Kan kamu tau sendiri kalo kamu lagi ngandung."
"Tapi bulan madu kita gimana? Aku belum sempat foto foto di sini huaaa."
"Kan kamu sendiri yang gak mau keluar hotel. Diajak keliling, gak mau, shopping, gak mau, jalan jalan, gak mau."
"Aku juga masih bingung mau ngapain."
"Haduhhh. Kok aku sendiri sih yang pusing?"
"Ya udah sini aku pijatin kepalanya."
"Cuman bercanda sayang~, sudahlah aku aja yang mijat kepala mu. Kamu tidur aja. Toh mungkin kamu masih ngantuk."
"Katanya tidur pagi pagi tuh gak boleh buat perempuan. Nanti bangun bangun mukanya jelek."
"Di mata aku, kamu tuh selalu cantik. Di mata semua orang pun begitu. Gak heran kalo instagram kamu DM nya 999+. Permintaan pertemanan 999+, pengiriman pesan yang belum diterima 999+. Suka aku punya istri kayak kamu."
"Kenapa?"
"Karena sudah terbukti kalo kamu tuh cantik alami."
"Terserah kamu deh mau ngomong apa. Aku tidur ya."
"Iya. Met bobo ya, by."
"Iya. Kamu juga jangan terus terusan mijit kepala aku. Kalo kamu mau tidur, tidur aja."
"Iya deh. Sudah tidur."
"Iya."
"Jangan lupa mimpiin aku ya."
"Pasti."
"Jalja."
Gue cuman senyum, terus tertidur. Gak tau kenapa kok gue bawaan nya pengen tidur aja. Bawaan nya ngantuk terus.
Gue seneng punya suami kayak jimin. Bertanggung jawab, orang nya sederhana, maksudnya gak terlalu milih milih. Terus juga perhatian banget. Perhatian nya ini yang buat gue tambah sayang sama dia
___________________________________________________________
TBC
Vomment juseyo~ ><
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret-PJM x Reader ✔
RomanceBayangkan saja kau dijodohkan dengan lelaki yang dianggap penyiksa, pemalak, dan sikap nya dingin di kampus. Dia adalah Park Jimin. Jimin sangat tidak setuju dengan hubungan kalian. Di setiap malam kau selalu disiksa dengan seorang bermarga Park itu...