Warning: YAOI, Messy Writing, OOC, Typo.
.
.
.
Winwin membuka matanya cepat, lalu dia menghembuskan nafasnya pelan. Mimpi ternyata, kelihatannya dia jadi mengantuk ketika mencium Kun dan tertidur sambil memeluk Kun dengan erat. Dia kelihatannya juga mengigau, walau Kun tak terusik.
Winwin tersenyum getir, jadi dirinya masih merasa bersalah, atau sedang mengenang masa lalu belaka? Dia tak begitu paham. Walau begitu Winwin tidak menyesal, dia senang bahwa akhrinya Kun terbebas dari tetek bengek perusahaan. Kun pasti senang karena bisa terus bermusik, meneruskan bakat dan passion yang tadinya begitu ditentang.
Rasa cinta telah membuat ketiganya membutakan diri pada keadaan Kun yang begitu tertekan, walau begitu Kun sudah terbiasa sekarang. Dia dulu begitu suka memandang pintu dengan tatapan kosong, atau pun tidur cepat. Kun sangat suka menghindari mereka, padahal yang mengurusinya hanya ketiganya.
Kun menghela nafas dan itu menarik perhatian Winwin. Wajah Kun selalu tampak lembut, tapi saat tertidur akan tampak polos. Sulit dipercaya bahwa dirinya adalah pemimpin tertinggi Perusahaan Qian yang gencar melakukan margin, wajah memang suka menipu.
Dulu Kun tidur dengan stres yang kentara, sekarang tidurnya begitu damai, apa yang diimpikan Winwin berhasil terwujud.
Jadi apa yang mereka bertiga lakukan tidak salah, mereka melakukan hal yang benar. Walau harus mengurung Kun di kamar ini, memberi sedikit 'hukuman' bila Kun berniat melarikan diri, atau hal lainnya. Semata-mata ketiganya ingin Kun terus di sisi mereka, apapun yang terjadi.
"Kau tahu kan, kami melakukan ini semua untukmu," bisik Winwin. Walau Kun takkan bisa mendengarnya, tapi Winwin tetap ingin mengucapkannya. Bahwa dia hanya inging memberikan kebahagiaan pada Kun, dia -dan kedua adiknya- ingin melindungi Kun dari dinginnya dunia.
Ini semua bukan karena balas budi karena sudah diangkat ke keluarga ini, mereka melakukannya secara suka rela. Mungkin lebih tepat karena cinta, sesuatu yang mereka sepakati dalam keterdiaman. Sesuatu yang mulai berkembang menjadi obsesi.
Tidak ada hal yang lebih mengerikan daripada cinta yang berkembang menjadi obsesi, karena orang yang terobsesi akan melakukan apapun supaya obsesi itu terpenuhi.
Karena itulah mereka begitu nekat membuat kecelakaan, walau Lucas tetap menolak kehadiran truk yang menggangu rencana. Jungwoo berhasil memasukkan racun pada makanan para bodyguard, sementara Lucas mengamati dari belakang. Akting Winwin menyempurnakan rencana mereka.
Walau kelumpuhan Kun bukan sesuatu yang direncanakan, tapi hal itu malah membuat Kun semakin bergantung pada mereka. Karena itu, mereka sepakat menyembunyikan fakta bahwa kaki Kun masih bisa sembuh. Kun tidak punya sumber daya apapun untuk membuktikan walau dia curiga.
Kembali tersenyum, Winwin menaruh kepala Kun di dadanya lalu kembali terlelap. Dia harus menikmati saat-saat seperti ini, karena kesibukannya yang mengekang.
"Aku mencintaimu."
Dan Winwin tak keberatan bila kata-katanya tak terbalas, karena dia hanya ingin mengucapkannya. Kun harus tersugesti akan hal itu dan mulai membuka hatinya.
.
.
.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Fratres ✅
KurzgeschichtenCover by ichinisan1-3 Awalnya dari keinginan sederhana, sayangnya yang menerima keinginan itu bukan orang yang tepat. Kun hanya menginginkan saudara, bukannya dianggap sedemikian rupa sebagai kekasih. Dikurung dan diperlakukan spesial bukan keingina...