Pertemuan yang Absurd

202 20 11
                                    


Sinar mentari menyeruak masuk melalui sela-sela tirai yang menutupi jendela ku. Mataku mengerjap beberapa kali menyesuaikan sinar yang masuk. Aku pun bangun dan merenggangkan kedua tangan lalu menengok tirai yang masih menutupi jendela kamar ku dengan sempurna.

'Tsubasa belum kemari ya,' batinku seraya turun dari ranjang dan membuka tirai tersebut.

Sesaat aku memandangi hiruk pikuk kota yang sibuk di pagi hari. Penjual roti yang sedang memanggang rotinya, anak gembala yang sedang bersama domba-dombanya, dan lain lainnya.

'Rasanya aneh setelah 10 tahun tidak kemari,' batinku seraya melihat kamar mewah yang dahulu ku tempati sebelum ke asrama.

Tanpa memikirkannya lagi, aku mengambil handuk dan pergi mandi. Beberapa saat kemudian aku pun keluar dari kamar mandi berbalut handuk.

Kubuka lemari bajuku lebar lebar. Tampak jejeran gaun mewah tergantung rapi di dalamnya lengkap dengan sepatu dan pernak-pernik lainnya. Aku pun mengerjap beberapa kali.

'Benar-benar aneh,'

Aku pun mengambil gaun paling polos dan memakainya. Kupandangi diriku di pantulan cermin.

Diriku kini ada di dalam balutan gaun bewarna biru langit dengan sulaman bunga perak di sekeliling rok nya yang sepanjang lutut dengan pita yang lumayan besar di bagian pinggang. Tak lupa dengan lengan panjang yang mengembung di bagian ujungnya.

Dipadu padankan dengan kaus kaki panjang berwarna putih dan sepatu biru langit.

'Rasanya aneh, selama 10 tahun aku mengenakan seragam asrama polos dan sederhana, dan sekarang aku memakai gaun sangat mewah,' batin ku seraya tersenyum kikuk.

Aku pun duduk di meja rias lalu menyisir rambut ku.

"BRAK !!!"

Hampir saja aku terperanjat kaget. Aku pun menengok ke sumber suara. Terlihat Tsubasa di ambang pintu dengan napas pendek.

"Sumimasen! Saya...terlambat!," kata nya masih dengan ngos-ngosan.

Tak lupa dengan keringat yang mengucur deras di pelipis nya. Aku hanya tersenyum.

'Dia tidak berubah...' batin ku saat melihat teman masa kecilku itu.

"Daijoubu, sekarang bisakah kau membantu menata rambut ku ini?," tanyaku seraya menunjukkan rambut ku yang bagai jerami kering. Senyuman pun terukir di wajahnya.

"Ha'i!,"

"Bagaimana dengan asrama nya?,"

"Lumayan, setidaknya aku belajar membuat teh disana," kataku.

Tsubasa pun tertawa kecil. sekilas aku melihat jendela, terlihat beberapa ksatria kerajaan yang sedang berlatih di halaman istana.

'Aku belum bertemu mereka selama 10 tahun, bagaimana keadaan mereka ya?,' batinku.

"(y/n)?". Aku pun langsung tersadar dari lamunan ku.

"Nani?,"

"Apa kau... sudah menemui mereka?," tanyanya.

Aku pun menggeleng pelan. Tsubasa pun tersenyum.

"Ingin menemui mereka hari ini?," tanyanya lagi.

Senyuman terukir di wajahku. Aku pun menengok Tsubasa yang ada di belakangku sedang menyunggingkan senyuman hangatnya. Aku pun tersenyum.

"Kau selalu mengerti isi hatiku Tsubasa..."

Tsubasa pun tersenyum, ia mengambil mantel putihku. Aku memakai nya dan keluar dari kamar.

KNIGHTS !!! ( Knight B Project x Princess Reader )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang