"Hee, daftar Writing Club sana," celetuk Jiho tiba-tiba.
"Hah? Ngapain?" tanya Seunghee bingung.
"Lo kan jago nulis puisi. Gabung aja sana biar berkembang," jelas Jiho sambil melahap kentang gorengnya.
"Nggak ah, nggak bisa bagi waktunya ntar gue," tolak Seunghee lalu kembali fokus pada pulpen dan kertasnya.
Jiho menggeleng-gelengkan kepalanya. Tulisannya Seunghee bagus-bagus. Jiho yang nggak paham sastra aja setuju. Sayang banget kalau bakat Seunghee dibiarin gitu aja.
"Eh btw, lo tau Changkyun ga?" tanya Jiho. Bersiap menggosip.
"Tau. Kenapa?" tanya Seunghee yang sudah menutup bukunya.
"Lo tau nggak dia tiap hari dapet post it gitu?"
"Post it apaan?" tanya Seunghee canggung.
"Post it yang kertas-"
"Ya gue tau post it itu kertas yang ditempel gitu. Maksud gue isinya apaan?"
Jiho cuma cengegesan. "Isinya kayak kata-kata penyemangat gitu sih. Waktu itu pernah dimasukin story sama dia,"
Seunghee tiba-tiba membereskan post it dan pulpen yang dipakainya sedari tadi ke dalam tas.
"Lah kenapa?" tanya Jiho bingung.
"Gapapa, gue laper. Mau pesen makan dulu," ujar Seunghee sambil berdiri.
"Nitip aqua dong,"
Seunghee mengangguk.
"Mau kemana, Kyun?" suara Woozi yang sedang memesan makanan, tidak jauh dari Seunghee. Gadis itu otomatis melirik ke arah Woozi dan kawan-kawannya.
"Udah, paling mau ke lokernya. Ngecek post it," ujar Hoshi.
Seunghee terdiam.
Changkyun nggak bakal menemukan apa pun di lokernya.
Karena post it yang seharusnya berada di loker Changkyun, masih ada di tas Seunghee.
🍰🍰🍰
Penumpang kapalnya Changkyun-Seunghee merapat siniii
KAMU SEDANG MEMBACA
DALKOMHAN | K-Idols
FanfictionSweet story from kpop idol Update diusahakan tiap malam minggu^^