35

3.1K 228 88
                                    

Aisyah berlari ke arah wastafel dengan cepat. Adam yang baru saja selesai bersiap, langsung dibuat panik oleh istrinya tersebut.

"Syah, kamu kenapa?" tanya Adam dari arah belakang. Sambil memegangi bahu Aisyah dengan lembut. Sedangkan Aisyah hanya  bisa menggelengkan kepalanya.

"Syah, ini udah dua bulan kita nggak cek kesehatan kamu," ujar Adam. Ia baru ingat sesuatu.

Aisyah mengangguk,"Iya kak, aku juga khawatir nih. Gimana kalo sekarang aja? Kakak ada meeting?" tanya Aisyah

"Nggak ada. Yaudah kamu siap-siap. Kakak panasin mobil dulu," jawab Adam.

Di Rumah Sakit

"Jadi gimana dok?" tanya Adam pada seorang dokter wanita ysng kira-kira berumur 45 tahun itu.

Dokter itu tersenyum hangat, "nggak perlu khawatir pak dengan keadaan bu Aisyah. Ini biasa dialami sama seorang wanita yang baru merasakan moment mengandung di usia kandungan yang baru berumur 2 minggu," jelas dokter tersebut. Membuat Adam mengaga tak percaya.

"Apa? Hamil? Istri saya hamil dok?"

"Alhamdulillah" ucap Adam sambil mengusap lembut wajah tampan nya itu.

Setelah lama berbincang dengan dokter, akhirnya Aisyah dan Adam keluar dari rumah sakit tersebut. Namun urusan mereka belum selesai, karena Aisyah harus cek kesehatan di dokter spesialis masalah kanker.

"Kak, semoga aku bisa sembuh ya. Seenggaknya sampai bisa lihat anak kita nanti," ucap Aisyah terdengar sendu.

"Sstt.. Jangan bilang gitu Syah. Harusnya kamu makin semangat buat sembuh karna didalam tubuh kamu ada dua jantung. Jantung kamu dan calon anak kita. Kamu harus berjuang sembuh Syah," ucap Adam sambil mengelus punggung tangan istri cantiknya itu.

"Maaf menunggu lama pak,bu" sapa dokter Bimo yang datang dengan membawa hasil tes laboratorium.

Dokter yang kira-kira sudah berumur setengah abad itu meneliti hasil tes laboratorium. Hingga tak berapa lama, keningnya berkerut saat selesai membaca lembaran kertas itu. Dokter itu membandingkan hasil tes Aisyah tahun lalu dan yang saat ini.

Adam yang penasaran karna melihat ekspresi dokter tersebut pun langsung bertanya, "kenapa dok?"

"Maaf bu Aisyah, ini data ibu kan?" tanya Dokter tersebut dengan nada penasaran.

"Iya dok itu emang beneran data saya. Ada apa dok? Apa penyakit saya nggak bisa sembuh?" tanya Aisyah panik.

"Syah, tenang dengarin dokter dulu," ucap Adam berusaha menenangkan istrinya.

"Data satu tahun yang lalu milik bu Aisyah salah,"

"Maksudnya dok?"tanya Aisyah terkejut.

Dokter pun meletakan hasil tes kedua kertas milik Aisyah tersebut.

"Gini Pak, Bu. Data tahun lalu golongan darah bu Aisyah O tapi data saat ini golongan darah bu Aisyah AB. Kita lihat dari golongan darahnya saja sudah berbeda, jadi bisa kita nyatakan kalau sebenarnya bu Aisyah tidak ada penyakit sama sekali. Bu Aisyah tidak mengidap leukimia" Ucap dokter tersebut.

Mata Aisyah berkaca..

Seketika lututnya lemas, kalimat syukur terlontar dari bibir Aisyah, "Alhamdulillah ya Allah. Dokter beneran?"

Dokter tersenyum,"iya bu Aisyah. Anda terbebas dari penyakit apapun. Tubuh anda sehat walafiat"

Air mata menetes dari mata bening Aisyah. Ia langsung memeluk Adam dengan hangat. Adam pun mengelus lembut pucuk kepala Aisyah.

ASYSENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang