Nana terus mengejar langkah pria yang kini menyeret paksa seorang gadis kecil menuju keluar dari pesta ulang tahun sandara, lalisa gadis itu dengan berani menampar pipi Nana di tengah keramaian pesta yang membuat semua sorot mata tertuju padanya,
"ji..tunggu" teriak Nana yang bahkan tak jiyong hiraukan, seketika lengan jiyong tertahan oleh tarikan tangan Nana, gadis itu dengan kasar membalikan tubuh namja itu menghadapnya, namun jiyong tak melepaskan tangan lalisa.
"aku hamil ji" seru Nana lagi
"lalu? kenapa kau harus memberitahuku?" jawab jiyong datar
"apa maksudmu? tentu saja aku memberitahumu, kau harus bertanggung jawab" jawab gadis itu lantang,
lalisa hanya memberikan smirk nya dan terkekeh menanggapi ucapan Nana,
"eonni kau sangat menjijikan" ucap lalisa dengan nada meledek
"diamlah ini bukan urusanmu!" bentak Nana, ia tak dapat membendung amarahnya hingga berniat menampar lisa namun niatan itu terhenti kala jiyong menepis tanganya kasar
"jangan sentuh gadisku" ucap nya tegas
"apa aku tidak salah dengar kau minta pertanggung jawabanku? bukankah anak dalam perutmu itu milik selingkuhanmu?" ucap jiyong masih dengan nada datarnya, namun ucapan jiyong itu sukses membuat mata nana terbelalak seketika
"atau selingkuhanmu itu begitu pengecut hingga melepas tanggung jawabnya?" sindir jiyong lagi
"hentikan ji, kau yang berselingkuh dengan jalang itu bukan aku" ucap Nana sambil menunjuk lalisa dengan jari telunjuknya,
jiyong hanya mengendus kesal dan kembali menggandeng lalisa tanpa menghiraukan nana, bergegas pergi dengan mobil nya.
"kwon jiyong kembali!" teriak Nana
○○○
lalisa hanya menatap jiyong di tengah perjalanan macetnya, sementara jiyong hanya fokus mengemudi, raut wajahnya terlintas sangat kesal, karna kejadian tadi.
"apa yang akan kau lakukan oppa?" tanya lalisa
"tidak ada" jawab jiyong datar, lalisa menggenggam tangan jiyong, dan jiyong menatapnya
"kau di tuduh menghamilinya, haruskah aku yang mengatasinya?" ucap lisa, jiyong menyunggingkan senyumnya dan sedikit berdecak
"apa yang bisa dilakukan bocah sepertimu hmm? tenanglah, ini bukan masalah besar" ucap jiyong sambil mengacak poni lisa
"aku bisa memaksa selingkuhan Nana itu mengakui anaknya" ucap lisa
"dengan cara apa? menggoda pria itu? yang ada bukanya dia mengaku malah perutmu yang akan membesar karna pria itu" jawab jiyong lagi
"jangan lakukan apapun, aku tidak suka melihatmu disentuh siapapun" tegas jiyong, lisa hanya menunduk mendengarnya
○○○
ternyata urat malu gadis bernama Nana itu sepertinya sudah putus, tampaknya berita Nana hamil telah sampai ke orang tua jiyong, terbukti dengan beberapa panggilan tak terjawab dari orang tuanya dan juga beberapa pesan masuk memenuhi phonecellnya.
eomma
ji, kau menghamili Nana? semalam Nana datang ke rumah, ayahmu sangat marah, pulanglah siang ini.Dami
kwon jiyong ! sejak kapan kau menjadi seorang pengecut huh? ayah sudah menyiapkan dana untuk pesta pernikahanmu ! aku tidak terima kau menikah duluan.seungri
hyung, Nana bilang dia hamil dan kau malah asik berselingkuh, bisa kau kirimkan foto selingkuhanmu itu? pasti dia sangat cantik huh sampai kau mencampakan Nana?"aishh" keluh jiyong membaca satu persatu pesan masuk di phonecellnya, tampaknya hal itu membangunkan gadis disampingnya yang sejak tadi masih tertidur dengan berbantalkan tangan jiyong, lalisa mengucek matanya
"ada apa oppa?" tanya lisa
ya mereka tidur bersama setelah lisa menemani jiyong yang mabuk semalam, namun mereka hanya tidur, tak ada malam panas seperti pertemuan mereka pertama kali.
"ah aku sedikit kecewa mendapati tubuhku yang masih berpakaian lengkap, hehe" ucap lisa yang di balas jitakan di dahinya oleh jiyong
jiyong hendak menelpon dami, kakanya yang sejak subuh tadi tak henti2 nya menelpon pria itu.
"ya! apa yang kau lakukan hingga baru menelponku!" ucap dami galak
"berhentilah berteriak aku bisa mendengarmu!" jawab jiyong
"kau menghamili Nana..."
"aish! tidak! dia hamil oleh pria lain kami sudah cukup lama putus..."
"oppa...mau mandi bersama ???" teriak lisa yang muncul di balik pintu kamar mandi, jiyong mengisaratkan lisa untuk diam namun terlambat karna dami mendengarnya di telpon
"ya ! siapa itu!" teriak dami lagi
"ah...sial" timpal jiyong
"hey kenapa kau malah mengumpat? kau punya berapa gadis huh???
"kwon ji yong!"
"jawab aku"
"jiyong!"
panggilan itu jiyong putus, dan pelaku utama menyelipkan kembali kepalanya di balik pintu
"maafkan aku seonsangnim" teriak lisa lagi dari dalam toilet
jiyong terus merutuki gadis itu dan melempari pintu kamar mandi dengan handphone nya.
○○○
lisa menutup pintu mobil jiyong dengan kasar karna tidak sengaja, jiyong hanya menatapnya dan mencurutkan bibirnya di depan lisa
"jangan kasar2 pada mobilku dia salah apa huh?" ucap jiyong sementara lalisa hanya memutar bola matanya ketus,
sementara itu ayahnya lalisa tuan manoban kebetulan baru saja keluar dari rumahnya dan mendapati putrinya tengah berbincang di depan rumah bersama jiyong.
"lalice ajak tamumu ke dalam, ah bukan kah kau jiyong?"
"Ne.." ucap jiyong sambil membungkukan dirinya tengah memberi salam
"seung hyun sudah ke kantor pagi tadi" ucap ayahnya yang mengira jiyong ingin bertemu seung hyun
"ayah, dia tidak datang untuk seung hyun oppa, dia pacarku.." ucap lalisa dengan sedikit bangga
"Ne????" ucap tuan manoban dan jiyong bersamaan terhentak kaget akan ucapan gadis kecil itu
○○○
KAMU SEDANG MEMBACA
MonaLISA Manoban (Jilice) (GDlisa)
Fanfictiongadis misterius yang sulit di deskripsikan oleh kata2 Dan Pria logis