"Bisa kau ikuti Jimin kemana saja dia pergi? Fotolah dirinya dimanapun dia berada, aku merindukannya, kirimkan fotonya padaku. Jangan sampai dia tau, aku disini, sendirian, merindukannya, dan merasakan sakit sendiri. Buatlah dia sepertiku"
"...... "
"Baiklah. Akan kututup telfonnya! Sampai jumpa!"
• • • • •
Didalam mobil, Jimin dan Hoseok terlihat akward. Jimin yang sibuk menyetir dan Hoseok yang ketakutan disamping Psychopat membuat keduanya canggung untuk berbicara.
"Kapan terakhir kali aku tertawa tulus bersama kalian hyung?" tanya Jimin tiba-tiba membuat Hoseok menjatuhkan ponselnya.
"Ada apa?" tanya Jimin menengok sambil tersenyum.
"Aku hanya bertanya hyung. Tidak perlu setakut itu" jawabnya sambil memberhentikan mobilnya dipinggir jalan.
"Kenapa?" tanya Hoseok yang mulai keringat dingin, takut-takut Jimin melakukan hal tidak-tidak padanya.
"Tidak. Hanya ingin mengobrol untuk terakhir kalinya denganmu hyung" jawabnya sarkas sambil tersenyum sinis.
Hoseok mundur perlahan sambil membuka pintu mobil. Tapi sayang, Jimin sudah mengunci pintu mobil membuat Hoseok sulit keluar.
Jimin maju sambil merogoh saku jaketnya dan mengeluarkan cutter kecil yang dibawanya kemana-mana.
"Jim... Sadarlah. Aku hyung mu!" jawab Hoseok dengan sedikit keras.
Jungkook dan Seokjin yang sedang menonton acara pembunuhan didalam mobil Jimin hanya menatap mereka berdua dengan ketidaktahuan yang menyelimuti mereka.
"Sedang apa mereka hyung?" tanya Jungkook sambil memakan cemilan.
"Entah. Jimin terlihat maju dan Hoseok mundur. Jimin memegang jaketnya lalu Hoseok ketakutan. Arggh! Aku tidak mengerti Kookie -ya!" kesal Seokjin dan berusaha keluar, tapi Jungkook menahannya.
"Jangan hyung! Nanti kita ketahuan! Niatnya kan mau ngintilin mereka bukan mau ganggu kerjaan mereka. Tenang diam saja disini hyung!" jawab Jungkook tetap fokus dengan Jimin dan Hoseok.
"Tapi kook-"
Jungkook menaruh telunjuknya dibibir Seokjin. Seketika Seokjin dan Jungkook saling tatap. Seokjin menatap Jungkook semakin dalam lalu menyentuh telunjuk Jungkook halus.
"Kook..."
"Hyung...."
"Lepaskan jarimu.... Jarimu rasanya asin...."
"Ahh... Hehe... Maaf hyung habis makan camilan" Jungkook tertawa dan Seokjin hanya mendelik kesal dan menatap Jimin dan Hoseok lagi.
Mari balik ketempat Hoseok dan Jimin bertengkar.
"Hyung.... Kau tau? Saat aku tau berita Seulgi hamil? Dan saat Seulgi menggugurkan anaknya?"
"Jimin -ah.... Bukankah hal itu sudah kita bicarakan? Kau juga sudah memaafkannya"
"Maaf? Aku hanya berkata saja, hatiku berteriak untuk katakan tidak tapi tetap saja aku iyakan"
"Jimin -ah... Lagipula yang membuat Seulgi hamil adalah Tae, dan sekarang Tae sudah meninggal jadi dendammu sudah terbalaskan bukan?"
"Memang sudah. Tapi.... Hasrat ku untuk membunuh belum habis. Kalian membantu Taehyung. Kalian memegangiku dan membuatku sengaja dipukuli oleh Taehyung. Kalian membuat wanita yang paling berharga dalam hidupku rusak!!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
[Next Season] Behind The Star | TEROR
FanficDibalik senyuman para member BTS didepan A.R.M.Y Mereka sendiri menyimpan duka yang sangat dalam dihati mereka. Senyuman itu hanya ditujukan untuk A.R.M.Y agar mereka bisa membuat fans nya itu tetap bahagia. Tapi haters itu? Serta si pengkhianat...