Dan sampai lah mobil Anton di daerah mall yang besar, aku melihat Anton turun dari mobilnya dan dia mengelilingi mobilnya untuk membukakkan pintu seseorang perempuan yang sangat aku kenal dia adalah Julia.
Aku pun semakin penasaran kenapa bias Julia pergi dengan Anton apa mereka ada hubungan di belakangku pikirku bertanya-tanya tentang hubungan mereka.
Aku dan Kak Ian pun terus mengikutinya sampai akirnya suara Kak Ian membuatku berhenti dan menoleh kearahnya.
"Dek mau kemana sih dek dari tadi kak ian diajak keliling muluk".
"Isss kak ian diem aja nanti klok udah sampek rumah aku jelasin deh" Jawabku sambil terus melihat Julia dan Anton yang saling bergandengan tangan.
Aku pun menahan gejolak didadaku saat melihat mereka terus bergandengan tangan smbil sesekali anton mencium tangan Julia.
Aku pun memutuskan untuk pulang karena Kak Ian ada keperluan mendadak, dan sesampainya dimobil aku pun hanya diam sambil memilirkan hal apa yang baru sajaku lihat didepan mataku sendiri dan meikirkan hubungan apa yang Julia dan Anton jalani kelihatannya mereka dekat sekali.
Apakan mereka berpacaran? Dan kenapa juli tidak pernah bilang kepadaku kalau dia menyukai anton, Guma batinku.
Sesampainya di rumah aku pun bergegas turun dari mobil Kak Ian.
"Dek kenapa dari tadi kakak peratiin kamu ngelaun aja sepulangnya dari mall?" Kata Kakakku sambil terus memperhatikanku.
"Nggak kok kak, lala Cuma kecapean aja, ya udah ya kak lala kekamar dulu" Jawabku smbil memalingkan wajahku dari tatapan Kak Ian.
Sesampainya aku dikamar aku pun menghempaskan tubuhku dikasurku sambil memijat keningku yang berdenyut dan akirnya akupun terlelap dalam tidurku.
***
Keesokan paginya aku pun sampai di sekolah pagi-pagi sekali membawa mobilku itu juga paksaan dari Kakakku untuk membawa mobil karena Kakakku tidak bias mengantarku.
Karena teman-temanku belum datang aku pun memutuskan untuk berjalan kekelas sendiri sambil melihat taman sekolah yang sangat indah, tiba-tiba mataku tak sengaja melihat dua orang yang berpelukan ditaman, ya mereka adalah Anton dan Julia.
Aku pun mendekt kearah mereka dan samar-samar aku mendengar percakapan mereka yang mengejutkanku.
"Jul sampai kapan hubungan kita sembunyi-sembunyi kyak gini?" Tanya Anton sambil membelai rambut Julia.
"Sampai saatnya tiba anton, aku tidak igin para fens panatikmu membully ku karena berpacaran dengan idola mereka" Jawab Julia sambil membelai pipi Anton.
Tak terasa air mataku pun jatuh membasahi pipiku karena mendengar apa yang dikatakana Anton dan Julia.
Aku pun berlari sekencang-kencangnya kekelas dan menangis sejadi-jadinya di sana, sampai akirnya Nana dan Luna menghampiriku dan berkata "Ia lo kenapa?".
Tanya Luna sambil memelukku, "Sakitt lun sakit" Jawabku sambil memukul-mukul dadaku yang terasa sesak.
"Sakit kenapa la ayo cerita sama kita" Kata Nana sambil menengangkanku. Aku pun bersaha untuk tenang dan menceritakan apa yang aku lihat kemarin dan kejadian yang tadi ku lihat ditaman sekolah.
"Apa jadi julia sama anton pacaran dan ngk pernah cerita kekita klok dia deket sama anton selama ini" Kata Luna dengan sorot mata tajam yang terlihat marah.
"Gue ngk nyangka sama juli" Kata Nana sambil mgnggelengkan kepalanya.
Aku hanya menunduk mendengarkan apa yang dikatakan oleh dua sehabatku.
"La lo jangan nangis lagi oke ntar kita tanya juli baik-baik ya" Kata Nana sambil mengelus punggungku aku pun menjawabnya dengan anggukan kepala.
Tiba-tiba Julia pun masuk ke kelas dengan wajah cerianya dan dia berlari ke arah sehabatnya.
"La lo habis nangis? Kok mata lo sembab gitu?" Tanya Juli dengan nada kawatir sambil menyentuh pipiku.
"Ngak papa" Jawabku dengan nada datar sambil membuang muka kearah lain, Nana dan Luna pun saling pandang melihat Julia yang masih perhatian kepadaku.
***
Selamat Membaca
110918
KAMU SEDANG MEMBACA
Persehabatan (END)
General Fiction"Kenapa lo ngak jujur jul sama gue dari awal kalok lo udah jadian sama dia jul" Luna "Maafin gue la, gue ngak mau nyakitin perasaan lo kalok lo tau gue udah jadian sama dia" Juli "Justru karena lo sembunyi kayak gini bikin hati gue tambah sakit j...