'Jika harus menunggu lagi, tak apa. Sebab itu untukmu yang luar biasa. ~ Akasa Alfarellza.'
Senyum samar terbit dari perempuan itu sesaat setelah menatap layar handphone-nya. Christel bahkan terkejut dengan senyuman itu.
Ada apa? Aku kenapa?
Seseorang mengiriminya sebuah foto selfie di dalam mobil. Dengan pesan yang membuat hati Christel mencelos.
Dokter Akasa Alfarellza :
Saya lagi di jalan ke bandara. Saya bakal kangen sama Rescha dan Tobias 😊. Jaga diri kalian baik-baik 😇.
Laki-laki itu selalu mendahului anak-anaknya dalam hal apa pun. Mungkin karena dia menyukai Christel, sehingga mendekati kedua anaknya terlebih dahulu.
Tapi rasanya tidak mungkin. Seperti yang Akasa bilang, bahwa anak-anak adalah manusia paling perasa. Jika memang rasa sayang Akasa hanya sebatas untuk mendapatkan Christel, tidak mungkin kedua anaknya begitu menyayangi Akasa dengan tulus.
Akasa menyatakan perasaannya saat pertemuan mereka di Paris waktu itu. Jelas Christel langsung menolak, karena terlalu cepat untuknya menerima pernyataan cinta setelah kepergian Alta.
Christel bahkan belum berpikir untuk kembali menikah saat itu. Rescha dan Tobias masih di dalam kandungannya. Adalah gila jika Christel menerima pernyataan cinta saat dia masih mengandung.
Christel tak memungkiri, bahwa dia sempat membenci dokter tampan itu karena dengan berani mengungkapkan perasaannya pada seorang janda yang masih mengandung.
Tapi, meski tahu Christel tidak menyukainya, Akasa terus-terusan memberikannya perhatian. Sampai Tobias dan Rescha lahir. Laki-laki itu memberinya setumpuk perhatian yang Christel sendiri tidak menyangka akan sejauh itu.
Dan sudah hampir lima tahun. Perlakuannya pada anak-anak Christel membuat orang-orang menyangka bahwa Rescha dan Tobias adalah anaknya. Tidak ada yang berubah. Justru anak-anaknya semakin mencintai pria berambut lembut itu.
Kini Christel yang tidak tahu harus berbuat apa.
"Jangan lupakan Alta. Karena itu kamu harus menjalani kehidupan kamu tanpa dia."
Ucapan Rana kembali memenuhi kepalanya. Membuat Christel menunduk dengan tarikan napas dalam.
Christel meletakkan ponselnya. Menatap ke arah luar dari balik kaca besar ruangannya. Sebuah pesawat terlihat melintas di atas sana. Membuatnya terlihat kecil, namun masih bisa tertangkap dalam penglihatan. Senyuman tipis kembali terkait di sudut bibir wanita itu.
Hati-hati. Aku akan mencoba melanjutkan hidupku. Denganmukah? Lihat saja nanti.
***
Paris, waktu itu...
KAMU SEDANG MEMBACA
Je t'Aime AUSSI (sekuel Je t'Aime) [Sudah Terbit]
General Fiction(Tersedia di shopee dan playstore) Warning!! Disaranin sebelum baca cerita ini, baca Je t'Aime dulu deh. Biar benang merahnya dapet 👌 Delana Christel. Siapa yang tidak mengenali ibu dari si bintang kembar itu? Janda dari seorang Alta Prasiarkana. S...