Dua jam sebelumnya, di sebuah aula hotel yang tengah dipenuhi tamu undangan, terdengar riuh tepuk tangan. Aula hotel itu adalah tempat diselenggarakannya peresmian produk baru buatan Shigure Corperation. Riuh tepuk tangan terjadi seusai Tuan Okada Shigure memberikan kata pembuka sebelum akhirnya melepaskan kain yang menutupi alat baru ciptaan perusahaannya. Sebuah alat modern yang akan membantu kinerja para petani.
Alat baru itu pun segera dihujani dengan berbagai jepretan kamera dari para wartawan yang hadir. Tak hanya alat itu saja, Tuan Okada selaku pembuatnya pun ikut dirundung berbagai pernyataan dari para wartawan.
Ditengah hujan pertanyaan, Tuan Okada menyadari kode dari asisten pribadinya, Fugusa yang berada di belakang kerumunan para wartawan. Fugusa menunjuk jam tangannya sambil mengeluarkan tatapanan datarnya. Tuan Okada pun segera menyudahi sesi tanya jawab dengan para wartawan, kemudian menghampiri Fugusa.
Tuan Okada melepas kancing jasnya dan melonggarkan dasinya. "Fugusa, apa masih sempat untuk sampai tepat waktu?”
Fugusa melihat jam tangannya sejenak, lalu menoleh ke arah Tuan Okada. "Saya rasa masih cukup, Tuan. Acara dimulai jam delapan malam. Masih ada dua puluh menit lagi. Saya bisa membawa Anda ke sana tepat waktu."
Tuan Okada dan Fugusa pun segera menuju ke pintu keluar di bagian belakang aula. Karena, kalau lewat depan sudah pasti akan ada banyak hal yang akan menghadang Tuan Okada pergi. Keduanya pun berhasil masuk lorong belakang tanpa diinterupsi siapapun.
Tuan Okada melepaskan ikatan dasi yang dipakainya dan melepaskan kancing teratas kemejanya, sementara Fugusa mengambil kunci mobil dari kantongnya agar tidak perlu mencari-carinya lagi saat tiba di parkiran nanti. Namun, tiba-tiba listrik di tempat itu mati. Sehingga Tuan Okada dan Fugusa terjebak dalam lorong gelap itu. Dengan sigap, Fugusa segera mengambil ponselnya untuk menggunakannya sebagai senter dan mengantongi kembali kunci mobilnya.
“Tetaplah di dekatku, Tuan.”
“Baik, Fugusa.”
Fugusa menyorot cahaya senternya ke depan dan mengambil pistol yang disembunyikan olehnya di balik jas.
Tuan Okada melirik ke arah tangan Fugusa yang memegang pistol. “Apa perlu menggunakan pistolmu juga, Fugusa?”
“Segala kemungkinan bisa terjadi, Tuan. Aku hanya berjaga-jaga saja.” Tanpa menoleh ke arah Tuan Okada, Fugusa menggenggam semakin erat pistol di tangannya.
Samar-samar, Fugusa mendengar suara langkah kaki yang berirama cepat menuju ke arah mereka. Fugusa membentangkan tangan kanannya ke depan Tuan Okada, bermaksud untuk menghentikan langkahnya. Tuan Okada pun hanya bisa diam mengikuti kemauan Fugusa. Sementara Fugusa mengarahkan pistolnya ke depan, kemudian menekan pelatuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alone at Last: Finishing Trouble with Trouble (Book 1)
Action(Action-Scifi) (Kelar, Silahkan Baca) Arufabetto, sebuah negara yang punya teknologi yang lebih berkembang dibandingkan negara lain. Sosok di balik kemajuan teknologi itu adalah Okada Shigure, orang yang mempunyai perusahaan pencipta barang-barang m...