Gadis itu...
-Takbir Cinta Zahra-
****
"Assalamualikum!" Teriak sang Ustadz sembari berlari,
"Waalaikummusalam warrahmatullahi wabbarakatuh! Maasyaallah Abang!!"
Kebetulan Umi Shafa serta suminya sedang membelanjakan sesuatu meninggalkan Yasmin dam Zahra di sini, tapi kemana Zahra?? Batin Yasmin..
"Adek abang udah besar rupanya ya, udah mirip akhwat Mesir ternyata" gurau Azka yang mencium kening adiknya sembari sedikit memberi pelikam rindu,
Di saat seperti ini Yasmin bersyukur Zahra tidak disini, karma jika Zahra disini maka Yasmin akan semakin merasa bersalah memperlihatkan adegan sempurna kaka dan adik,Ara, kamu dimana??
"Dek?" Tegur Azka saat kening adiknya itu berkerut dan matajya menatap khawatir
"Eh abang, kenapa??"
"Kamu kenapa sepertinya khawatir sekali?"
"Ah, tidak bang, oiya? Abang sudah makan kan??"
Yap, Yasmin memang tipika wanita yang pandai mengalihkam pembicaraan, buktinya cepat sekali Azka lupa dengan pikirnya.
"Belum, kamu masak?"
"Iya bang, tadi Umi sempat masak sebentar karna Umi tau abang sebentar lagi sampai katanya"
"Ya sudah, abang sudah lapar. Kita makan dulu ya"
"Iya bang"
Sesampanya di meja makan, Yasmin sama sekali tidak menyentuh makanannya. Pikiranya khawatir memikirkan Zahra yang tak kunjung kembali, bahkan ponselnya tertinggal atau memang sengaja ditinggal. Selain itu, Yasmin juga begitu khawatir mengingat Zahra belum makan apapun semenjak mereka meninggalkan pesantren apalagi ketika Yasmin mengingat bahwa Zahra tidak boleh sampai terlamat makan atau hal buruk aka terjadi.
Ya allah, lindungi Zahra
"Yasmin? Kenapa makananmu tidak disentuh sama sekali. Apa memang segaja ingin kamu berikan untuk setan?"
"Ah afwan bang, iya Yasmin makan"
"Nah begitu"
Baru beberaa suap sembari mataya melirik terus tanpa absen ke arah jarum jam Yasmin kembali di tegur Azka karena merasa adiknya ini tengah khawatir, tapi pada siapa batin Azka.
"Katakan apa yang membuatmu khawatir!"
"Afwan bang sekali lagi, Yasmin teringat sahabat Yasmin yang akan bermalam disini dan beliau izin untuk menikmati lingkungan disini semenjak pukul tujuh dan sampai saat ini sudah pukul delapan dia belum juga kembali"
Yasmin sangat khawatir, apalagi ini kali pertama Zahra menapak kaki di sini.
"Kamu makanlah, biar abang carikan sahabatmu itu"
"Tapi abang!"
Belum sempat Yasmin menyelesaikan ucapannya, Azka sudah melangkah pergi tanpa bertanya siapa nama atau seperti apa ciri-cirinya, aduhh semakim rumit batin Yasmin,
KAMU SEDANG MEMBACA
Syair Cinta Az Zahra
SpiritualAku Zahra Qanitah Al Hafidzah Wanita perindu Syurga milik Allah hingga aku merelakan seseorang yang seharusnya menjadi milik hatiku. Dan Aku Zahra Qanitah Al Hafidzah yang jatuh Cinta pada Azka Falih Izzat.