Jam sudah menunjukkan pukul 06.00 pagi dan kayla baru kali ini datang terlalu pagi kesekolah karena biasanya dia selalu terlabat, dan kakaknya? Tentu saja juga sama dengan kayla, tapi bedanya aisyah hanya terpaksa karena dia belum mengerjakan tugas yang diberikan oleh gurunya jadi dia datang dengan cepat agar bisa menyontek punya temannya.
Kayla saat ini sedang terduduk dibangku taman sekolahnya dengan tatapan lurus menerawang, pikirannya melayang entah kemana.
Kenapa hidup gue gini banget yah? Batin kayla yang menutup matanya merasakan hembusan angin pagi yang menyergap kulitnya membuat bulu kuduknya merindinng. Tapi kayla tidak mempedulikannya dan masih betah berdiam diri dibangku taman itu.
"Ngapain duduk ditempat dingin kek gini?" tanya dika yang tiba-tiba duduk disamping kayla membuat posisi duduknya berubah menjadi sedikit bergeser karena terjungkat kaget.
"Dika!? Selain hobi ngegame lo juga hobi ya kagetin gue!" ujar kayla membenarkan posisi duduknya lagi.
"Lo nya aja yang kagetan!" balas dika sambil melepaskan jaket berwarna abu-abu dari tubuhnya.
"Goblok! Lo bilang disini dingin, malah lepas jaket" seru kayla saat melihat dika melepas jaketnya, memang aneh dika ini, sudah lihat kayla merinding karena dingin dan dia malah melepas jaketnya.
"Biar sehati" balas dika sambil mengedipkan sebelah matanya.
"Lo kesambet setan apa sih dik??"
"Gue fine aja kok!" balas dika menahan senyumnya.
Kayla hanya membuang nafas dan menoleh ke arah depan karena jika bicara dengan dika pasti akan sangat menyebalkan. Saat kayla menoleh, dika malah terus menatap kayla sambil tersenyum tenang. Kedua tangannya bergerak memasangkan jaket ke tubuh kayla yang terlihat kedinginan, tentu saja karena sekarang masih sangat pagi dan angin berhembus sangat kencang apalagi baju sekolah kayla yang terbilang tipis bagaimana tidak kedinginan kalau keadaannya seperti itu?Karena merasa ada yang aneh, kayla lalu menoleh dan mendapati dika yang ingin memakaikan jaketnya ke tubuh kayla.
"Lo mau ngapain?" tanya kayla tak santai."Diem dulu!" perintah dika dan berhasil memasangkan jaketnya ketubuh kayla.
"Traktir gue kalo sampai lo lepas!" ingat dika kepada kayla yang berniat melepasnya karena sedikit bingung dengan dika."Kok?" ucap kayla bingung dan kesal kepada dika.
"Udah! Pakai aja, wangi kok!"
"Serah lo deh, nyerah gue!"
Dika hanya tersenyum menang menanggapi jawaban pasrah dari kayla.
"Kay! Gue boleh nanya sesuatu gak??" tanya dika masih menatap kayla.
"Mau nanya apa lo?" tanya kayla balik menatap dika.
"Kok lo nyolot!?"
"Siapa yang nyolot sih! Enggak tuh!"
"Oke fine kembali ke topik!" serah dika dan kembali fokus dengan apa yang ingin dia tanyakan.
"Gue mau nanya, lo beneran suka sama si breng..maksud gue si varo?" lanjut dika."Lebih dari suka!" ucap kayla jujur tidak lupa senyumnya yang sedikit dipaksakan.
"Gue udah cinta sama dia, but..lo tau sendiri cinta gue bertepuk sebelah tangan, cinta gue enggak dihargai sama varo. Mungkin maksud dia baik, supaya gue enggak sakit terlalu dalam cuma guenya aja yang salah paham sama sikapnya, intinya disini gue yang salah, perasaan gue yang salah!!" jelas kayla."Lo enggak salah sama sekali. Lo berhak mencintai dan dicintai, cuma kitanya aja yang belum mengerti semua itu karena itu jalani aja gak usah terlalu dipikiri, perjalanan kita masih panjang kay! Jangan terpuruk dengan satu masalah!" jelas dika tersenyum tipis.
"Lo bisa bijak juga ternyata!"
"Gue juga udah alami" ucap dika tanpa menatap kayla dan memilih memalingkan wajahnya.
"Ha?Seriusan?Sama siapa??" tanya kayla antusias.
"Entar juga lo tau!"
"Btw..lo masih mau perjuangin varo?" dika mulai kembali serius dan menoleh menatap manik mata kayla berharap mendapat kejujuran disana."Hmm..enggak tau, tapi untuk sekarang gue belum menyerah!" jawab kayla.
"Tapi dia udah nyakitin lo berkali-kali kay! Kenapa lo masih mau perjuangin dia??" tanya dika sedikit emosi karena mendengar jawaban jujur dari kayla yang sangat menyakitinya dan tentu saja keputusannya itu pasti akan menyakiti hati kayla lagi untuk yang kesekian kalinya.
"Gue juga enggak tau dik! Gue gak tau kenapa gue sebodoh ini perjuangin laki-laki yang udah gue tau enggak bakal pernah suka sama gue, gue enggak tau!!" ucap kayla dengan air mata yang mulai mengalir keluar dengan deras, Kedua tangannya menutup wajahnya sambil menunduk tersedu, membuat dika merasa bersalah karena sudah membahas hal yang tentu saja membuat kayla merasa sedih.
Tapi dika juga ingin tahu apa yang sedang dirasakan oleh kayla, karena dia ingin mengerti dan memahami kayla."Maaf..maafin gue kay!" ucap dika dan spontan memeluk kayla yang tertunduk di sampingnya dan berharap bisa menenangkan kayla.
"Maaf!" ucap dika tulus sekali lagi tepat disamping telinga kayla dengan berbisik.Kayla masih tersedu, tapi dia masih dapat mendengar dengan jelas ucapan dika.
"Lo enggak salah dik!" ucap kayla menenang dan mulai mendongak membuat dika mau tak mau melepas pelukannya karena pergerakan kayla, dika menatap mata kayla yang terlihay sembab, tangannya bergerak menyentuh pipi kayla dan mengusap air mata yang tersisa disana.
"Jangan nangis lagi, gue mohon! Dan maaf karena gue buat lo sedih""Gue enggak bisa janji dik, tapi gue sedih bukan karena lo! Air mata gue aja yang banyak banget" ucap kayla tersenyum bercanda.
"Tapi gue harap lo enggak bakal nangis lagi karena varo!"
"Gue pasti usaha!"
"Btw udah jam berapa? Entar dihukum kalo telat masuk!" ingat kayla karena baru sadar mereka berdua sudah sangat lama berada di taman itu."Ah iya! Gue sampai lupa..Anjir!? Udah jam 8 kay! Kita telat" seru dika yang baru saja melihat jam tangannya. Ia lalu spontan menarik sebelah tangan kayla dan menggenggamnya erat disepanjang koridor sekolah sambil terus berlari menuju kelasnya. Berharap guru mapelnya belum masuk ke kelas mereka.
Kayla yang kaget karena perlakuan dika barusan membuat jantungnya berdegub kencang, dia tidak tahu kenapa seperti itu tapi pemikiran kayla mungkin karena dia dan dika berlari sangat terburu-buru jadi jantungnya berdetak kencang juga. Dilain itu entah kenapa kayla merasa nyaman dan senang bisa seperti ini dengan dika dan tanpa disadari kayla balik menggenggam tangan dika membuat sang empunya tersenyum tipis.
"Yaallah jauhin kelas gue dong ampe 1000 km juga enggak papa yang penting gue sama kayla kek gini terus" batin dika ngakak.
"Goblok, ngomong apasih gue?"Untuk yang ini sengaja dipendekin yah!
Jangan lupa bintang dan komennya!
Ig author; @niaabdullahh
Mn.
KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting
Teen FictionQuinindha Kayla Putri, seorang gadis biasa yang melanjutkan sekolahnya di salah satu sekolah unggul di Jakarta selatan. Ia sering dipanggil oleh temannya dengan sebutan Kayla, ia juga terkenal ramah,pemarah dan juga cerewat tapi pendiam saat bersama...