Part 4

47 2 0
                                    

  Tettt tettt bel istirahat bunyi aku pun bangun dari dudukku dan menoleh ke belakang.

"Jul mau ikut gue sebentar ngak gue mau ngomong sama lo"Kataku dengan nada datar.

Juli pun menoleh kearahku sambil mengangguk.

Keluarnya aku dan Juli dari kelas hedponeku pun berbunyi menandakan sebuah pesan yang masuk ternyata itu dari  Luna mengirimkan pesan yang berisi "Bicaranya baik-baik gue ngak mau persehabatan kita hancur Cuma gara-gara cowok". kumasukkan lagi hedponeku kesaku.

Aku pun mengajak Juli keatap gedung karena disini tempat yang paling cocok untuku menanyakan apa yang ada difikiranku sejak kemarin. Sesampainya di atap gedung aku maupun Julia hayan terdiam tidak ada yang memulai pembicaraan sampai akirnya Juli pun mengeluarkan suara "Mau ngomong apa la?".

"Dari kapan jul?" Tanyaku sambil menatap lurus kedepan dengan pandangan kosong.

"Ma..maksud lo apa la?"Jawab Julia dengan terbata-bata sambil meremas baju seragamnya.

"Gue mau lo jujur jul jawab pertanyaan gue, dari kapan lo pacaran sama Anton?"Tanyaku dengan nada yang lirih  sambil menatapnya dengan pandangan yang sendu.

"Gu..gue...gue ngak ngerti maksud lo la"Jawabnya terbata-bata sambil melihat kebawah.

"Lo ngak usah nutupin lagi jul gue udah tau semuanya, dan gue mau lo ngejawab pertanyaan gue, dari kapan lo pacaran sama antonn,,,,"Kataku kepada Juli sambil menarik nafas karena aku merasakan sesak didadaku ",,,,dan kenapa lo ngak jujur sama gue kalok lo ada hubungan sama Anton Jull kenepa? Gue mohon jawab gue Jul gue ngak akan marah sama lo karena gue lebih suka kejujuran walaupun menyakitkan daripada kebohongan yang berkalilipat lebih menyakitkan"Lanjutku sambil menangis.

"Maafin gue La, gue,,,gue udah jalan sama Anton selama dua bulan  blakangan ini dan satu bulan ini gue udah pacaran sama Anton"Jawabnya sambil menangis.

"Makasi udah mau jujur sama gue mengenai hubungan lo sama Anton, walaupun lo jujurnya disaat semuanya udah terungkap " Ujurku sambil menghapus air mataku.

Julia menatap ku dengan mata sembabnya, "Gue akan ngelepas Anton dari fikiran dan hati gue, gue iklasin Anton sama lo walaupun berat tapi akan gue coba demi lo, semoga lo langgeng sama orang yang lo cintai"Ujurku sambil menatapnya dengan senyum tulus dan aku pun berlari sekencang-kencangnya sambil menahan air mataku.

Ku hiraukan triakan Julia yang terus memanggilku, tanpa sengaja aku menabrak seorang laki-laki hingga aku terjatuh.

Laki-laki yang aku tabrak itu pun berkata "Maaf gue ngak sengaja"Katanya sambil menjulurkan tangannya ingin membantuku untuk bangun.

Aku pun menonggakkan kepalaku dan mataku dengan matanya saling menatap satu sama lain. Aku pun mulai tersadar yang aku tabrak adalah Anton. Aku pun berlari dan sampai dikelasku dan mengmbil tasku.

"la lo mau kemana?"Tanya Nana yang kawatir melihatku menangis sambil berlari membawa tasnya.

"Udah biarin lala sendiri dulu"Jawab Luna dengan nada bicara yang datar sambil melihat kepergian Lala.

semoga kalian bias ngmbil keputusan tanpa harus menghancurkan persehabatan kita, batin Luna.

Sesampainya Lala di parkiran Lala pun menyalakan mobilnya dan Lala memutuskan untuk bolos hari ini karena ingin menenangkan fikirannya.



Selamat Membaca

120918

Persehabatan (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang