bagian kedelapanbelas

575 52 3
                                    

"Hyung, maafkan aku..." ucap Taehyung saat itu juga ketika Hoseok dan dirinya tengah berada di ruangan bersama Seulgi eomma.

Hoseok tidak menjawab, tangannya masih menggenggam tangan Seulgi yang masih menggenggam dasi sekolah menengahnya. Ia kemudian menyadari, tidak ada yang salah akan Seulgi eomma, tapi kenapa dia dilarikan kemari?

"Aku belum tahu pastinya, hyung... akan tetapi,..." Hoseok menatapnya dengan tatapan 'berharap jawabannya akan bagus'. Tapi, tidak. "Beliau kehilangan penglihatannya dan beberapa bagian tubuhnya memar."

"Pasti dia dihajar..." ucap Hoseok sembari tidak berpaling juga dari ibu angkatnya itu.

"Forensik masih menjalankan penelitian akan apa yang terjadi pada beliau,... hyung."

Hoseok masih tidak menjawab. Mengetahui hal itu, Taehyung pun meninggalkan Hoseok sendiri di ruangan itu.

Begitu Taehyung pergi, Hoseok meneteskan air matanya. Selama itu tadi, ia menhannya. Ia tidak kuat kalau itu sudah menyangkut orang yang dia sayangi.

"Seulgi eomma... maaf..." ucap Hoseok dengan nada menyesal, "Aku... aku tidak dapat menyelesaikan studiku... bahkan... kaki Jimin.."

Ia tidak dapat melanjutkan kata-katanya. Itu terlalu menyakitkan apabila dipikirkan, ditambah lagi sekarang kakinya sama seperti Jimin. Tidak dapat digerakkan.

"Seulgi eomma, maaf..."

****

"Ah, sudah lama aku tidak makan sup seenak ini." ucap Jimin setelah meneguk habis kuah sup samgyetang yang ia pesan bersama Yoongi.

Yoongi yang berada di sebelahnya hanya tertawa. Memang, dia tahu kalau Jimin selama ini hanya makan makanan instan tidak pernah dibawakan masakan atau apapun itu yang alami.

"Ya, bagaimana lagi? Aku selama berada di rumah sakit bersama Hoseok,..." Jimin meminum air putihnya serta memberi jeda, "Aku selalu diberi mie instan, tidak ada yang membawakan kimbap atau sayuran."

"Yang penting sekarang aku sudah mentraktir samgyetang, jadi rasa pengenmu akan makanan selain mie instan sudah terpenuhi, kan?" tanya Yoongi dan dengan spontan Jimin mengangguk senang.

Tidak lama setelah itu, seseorang dengan terburu-buru datang ke meja tempat keduanya makan.

"Taehyung-ah, ada apa? Kenapa... buru-buru?" tanya Yoongi yang pertama kali melihat Taehyung buru-buru.

Taehyung mengatur nafasnya sejenak, kemudian baru ia menjelaskan. "Hoseok hyung,... dia,.. sedang di kamar inap tempat,..."

"Di mana,...? Beritahu aku."

"Aku antarkan." Taehyung kembali menatap Yoongi, "Yoongi-ah, kau ikut aku juga."

Jimin dan Yoongi pun mengikuti Taehyung dari belakang menuju kamar yang dimaksud.

Di dalam sana, Jimin yang melihat bahwa pasien itu adalah Seulgi eomma langsung berdiri di sebelah Hoseok. Wajah khawatirnya menatap ke arah ibu angkat yang telah membesarkannya itu, air matanya pun tak lagi sanggup ia bendung. Tangannya digenggam Hoseok dengan erat.

"Eomma... hiks... Seulgi eomma..." rintih Jimin ketika tangisnya sudah mulai sesenggukan.

Hoseok perlahan membuat Jimin jatuh ke arahnya, ia melingkarkan tangannya pada tubuh Jimin untuk memeluknya dengan erat. Tangannya yang hangat mengusap punggung Jimin dengan lembut, perlahan Hoseok pula menangis.

"Hoseok-ah..." Jimin mempererat pelukannya, matanya memejam karena air mata yang terus-terusan bercucuran. "Seulgi eomma... Hoseok... Hoseok-ah..." tangis Jimin semakin menjadi saat itu juga.

☑️ FIRST LOVE || HOPEMIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang