Hello Yellow Sunset

Peran sampingan #2

"Huruskah kita pulang sekarang? " Ucap papa Thomas.

"Itu benar, besok aku masih ada rapat pagi. Jadi aku harus segera menyelesaikan materi rapat malam ini juga. " jawab Thomas..

      Aku senang dan cukup lega. Aku bisa mengakhiri sandiwara ini disini. Aku sudah tidak bisa lagi bertingkah seperti itu. Sangat menggelikan, diusiaku yang menginjak 21th ini aku harus bertingkah seperti bayi.

     Mereka beranjak pergi. Akupun ikut berdiri untuk mengantarnya sampai ke depan gerbang taman. Setelah itu aku akan pulang naik taxi.

"Sampai jumpa," ucapku sambil melambaikan tangan.

"Thomas, apa yang sedang adikmu lakukan? Apa dia mau menginap ditaman ini? Cepat bawa dia kemari. Kita harus segera pulang." Ucap mama Thomas.

       Seketika itu aku termenung. Aku masih mencerna arti perkataan mama Thomas tadi. Apa mungkin aku juga harus tinggal bersama mereka?

       Thomas menghampiriku, menggandeng tanganku dan segera mengalungkan tangannya dileherku.

"Apa yang kau lakukan bodoh!  Ayo kita pulang"
Kata Thomas.

      Dia memaksaku masuk ke dalam mobil dengan mencekik leherku. 😢Aku berusaha melepaskan lengannya dari leherku.  Namun, tenaganya sanagt kuat.  Aku terus memukul tangannya, tapi usahaku tetap gagal. 

      Aku duduk berdampingan dengannya di mobil. Aku sangat marah padanya.  Ini semua diluar rencana yang telah kami sepakati.  Aku harus memberitahunya kalau aku ingin pulang kerumahku sendiri.

        Aku tak bisa bicara dengannya sekarang karena ada orangtuanya. Aku berinisiatif mengirim pesan singkat untuknya.

        Jalan yang ku lalui malam itu nampak lebih gelap dari hari biasanya.  Semua ini benar-benar diluar dugaanku.  Hembusan angin malam pun tak bisa mendinginkan hatiku.

~ Bersambung~

Jangan lupa luangkan waktu satu detik untuk menekan tombol Bintang dibawah ini.  Terimakasih :)