SILY-1

887 107 6
                                    

"Kemarin, kelinci peliharaan kelas mati, sepertinya  dia memakan sesuatu yang salah." suara seorang wanita dewasa.

"Itu pasti kalian! kemarin aku melihat beberapa orang siswi memberi makan kelinci." suara bocah lelaki terdengar.

"I-itu, Su-Suzy." sahut salah seorang dari 3 orang siswi yang menghadap gurunya di depan kelas.

"Eh?" Suzy yang mendengar namanya disebut bingung.

"Dia bilang "kelinci itu bisa makan apa saja" makanya kami beri makan." lanjut siswi tadi.

"Kami sudah bilang "tidak mau" tapi dia memaksa." Sahut temannya yang sama-sama berseragam sekolah dasar.

"Bu-- bukan aku. Aku tidak melakukannya." Suzy berkata lirih.

'Teman-teman kenapa kalian begini?' batin Suzy

Kring!!

Bunyi alarm menyentak Suzy dari tidur lelapnya. Gadis berpotongan rambut pendek itu terbangun dan menuju toilet berniat mandi.

"Suzy, kalau sudah keramasnya jangan lupa matikan showernya."
seruan itu terdengar diantara rintikan air shower.

"Baik, Eomma."

*-*-*

Ting! Ting!

Suara genta angin yang tertiup terdengar.

"Bagaimana menurutmu Zy-ah? Eomma memasang genta angin. Sengaja agar musim panas lebih terasa." ucap nyonya Bae ceria.

*genta angin semacam lonceng yang digantung.

"Ya.. " Suzy menyuap sarapannya.
"Tapi bukannya sudah terlambat?" tanya Suzy acuh tak acuh.

"Tidak ada kata terlambat!" nyonya Bae menyentak ringan.

"Semuanya baru dimulai saat kau siap."

"Apa maksudnya?" tanya Suzy.

"Itu syair lagu." jawab nyonya Bae sumringah.

"hm.."

Mereka melanjutkan sarapan pagi itu dengan beberapa obrolan ringan

"Aku berangkat." sahut Suzy sembari melangkah pergi.

"Ya, hati-hati di Jalan." Bae So Min menjawab Suzy sambil terus berdandan dan menggumakan nada riang, ia juga harus bersiap kerja.

Say I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang