Chapter 1

66 4 1
                                    

Angin musim gugur menerpa wajah gadis itu dengan ramah. Refleks ia menutup mata hanya untuk menikmatinya sejenak. Rambut yang panjang terurai itu dengan nakalnya melambai-lambai terbawa angin. Hawa dingin ini membuat kantuknya sedikit menghilang, tubuhnya kini terasa lebih segar.

Tanpa berlama-lama, ia langsung menyeret koper merahnya keluar bandara. Suara rodanya yang menyentuh lantai menimbulkan bunyi yang seirama. Sesampainya di luar, ternyata seseorang telah menunggu gadis itu. Bersandar di bagian depan mobil, orang itu tersenyum ramah ke arahnya. Ia pun membalas senyuman itu.

"Bukankah kau sedang sibuk, oppa?" tanya si gadis. Lelaki di depannya hanya mengangkat bahu seakan mengatakan 'siapa peduli?' dan langsung memeluk si gadis erat. "Welcome to Japan!"

Kang Seung Yoon. Tubuhnya tegap, hidungnya mancung, matanya sipit, dan dia tampan. Sangat tampan. Umurnya 3 tahun lebih tua dari si gadis. Ia bekerja di salah satu perusahaan elektronik Jepang. Sebelumnya ia pernah mengatakan sudah memiliki kekasih, namun sampai saat ini ia belum memperkenalkan kekasihnya itu pada keluarganya. Keluarga mereka, maksudnya. Tentu saja, karena mereka berdua adalah kakak beradik.

Si gadis? Dia seseorang dari keturunan Kang juga (tentu saja). Namanya Kang Sunhee, 22 tahun, dan seminggu yang lalu telah resmi menjadi sarjana Arsitektur. Tinggi? Tidak. Pendek? Tidak juga. Cantik? Sunhee sendiri tidak yakin, penilaian orang berbeda-beda bukan? Namun Seung Yoon selalu mengatakan dialah yang terbaik.

Sebenarnya Sunhee dan keluarga berasal dari Korea, Incheon tepatnya. Ayahnya adalah seorang pemilik perusahaan makanan disana. Memang bukan perusahaan besar, namun cukup untuk memenuhi kehidupan keluarga (terutama membiayai pendidikan Sunhee). Sayangnya, karena beberapa alasan, ayahnya terpaksa memindahkan perusahaan pusat ke Jepang. Dan itu terjadi sekiar 3 tahun yang lalu. Saat itu Sunhee sudah terlanjur menjadi mahasiswi salah satu universitas di Korea. Ia memutuskan untuk tetap tinggal disana (tepatnya di sebuah apartemen) hingga lulus. Dan baru hari ini, Sunhee menginjakan kaki di Jepang, negara barunya.

Ternyata jarak dari bandara ke rumah cukup memakan waktu lama, Seung Yoon mengatakan butuh sekitar satu jam untuk sampai di rumah.

Jalanan cukup padat, membuat kepala Sunhee terus menoleh ke kiri dan kanan dengan antusias. Sunhee tahu Jepang, ia sering melihatnya di tv dan internet. Namun melihat langsung seperti ini benar-benar pengalaman pertamanya. Di kanan kirinya berdiri bangunan-bangunan tinggi. Ia juga melihat beberapa restoran dan toko baju yang dipenuhi pengunjung. Dan yang menakjubkan, ia melihat beberapa orang dengan pakaian 'unik'nya saat berhenti di lampu merah. Itukah yang orang sebut Harajuku style? Tapi, hey, ini bukan di Harajuku!

Sunhee tidak berbicara banyak dengan Seung Yoon saat di perjalanan. Seung Yoon pun tidak keberatan dengan itu, karena ia tahu Sunhee pasti lebih tertarik untuk menikmati pemandangan indah Jepang, yang lama-lama malah membuatnya mengantuk dan akhirnya tertidur.

---

"Yeppeo.."

Satu kata singkat itu otomatis terucap dari mulut manis Sunhee saat ia melihat rumah barunya. Ia bahkan tak berniat masuk terburu-buru hanya untuk melihat pemandangan di depan matanya. Seung Yoon hanya tersenyum maklum melihat reaksi adiknya, karena hal itu jugalah yang terjadi padanya dulu saat pertama kali datang ke sini. Dan Sunhee tahu siapa yang memilih rumah ini. Pasti ibunya!

Rumah besar dengan dominasi cat berwarna coklat ini tidak memiliki garasi, namun halamannya cukup luas untuk memarkirkan tiga buah mobil. Tepat di samping kanan rumah terdapat kolam ikan yang airnya sangat jernih. Dan di samping kirinya terdapat rumah kaca yang cukup besar. Dari luar Sunhee bisa melihat jajaran bungan berwarna-warni, yang sayangnya Sunhee tak tahu jenis bunga apa itu. Ia hanya mengenali bunga matahari yang letaknya paling depan. Dan karena terletak dalam rumah kaca, bunga-bunga itu hidup tanpa mengenal musim. Di tengah-tengah musim gugur, warna-warni bunga itu seakan menjadi pemandangan yang menakjubkan. Sangat indah!

Even Now [Lee Seung Hoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang