Winter Scars : Bagian Duapuluh Enam

515 46 65
                                    

Winter Scars

Bagian Duapuluh enam

+++

Hangat, adalah hal yang Alluna rasakan saat pertama kali terjaga. Matanya membuka dan ia mendapati pemandangan yang luar biasa indah disana, garis wajah tampan itu, mata indahnya yang tertutup hingga menampilkan bulu matanya yang panjang nan indah, bibirnya yang merah dan begitu menggemaskan, puncak hidungnya yang kini mendarat pada puncak kening Alluna dan dengkuran nafas yang terdengar halus dari mulutnya yang sedikit terbuka.

Semalam, adalah salah satu hal yang indah bagi Alluna,tentunya dengan mengesampingkan hal-hal yang membuat hatinya terluka, ya, ia jelas bahagia.

Mengingat bagaimana tampannya pemuda itu. Jeon Jungkook yang berdiri dan menantinya saat berjalan dalam gandengan sang Ayah, Hoseok, saat mereka saling mengikat janji dan yang terakhir saat Jungkook menciumnya lembut hingga mengundang sorak sorai dan tepukan yang riuh dari para keluarga yang hadir di pengikatan janji suci itu. Menjadi hari favorite Alluna mengingat dirinya yang terbungkus dengan gaun putih nan indah serta tatanan rambut yang sangat indah pula, hal yang pernah ia mimpikan bersama....seseorang itu.

Ya. Seseorang itu. Alluna tidak tahu kenapa, tapi disaat sosok itu tidak hadir ia merasa sangat gelisah. Alluna memang tidak memberitahunya secara langsung, oh, tentunya ia tidak akan sanggup. Ia yakin Hoseok telah memberitahukan hari 'bahagia' dirinya dan Jungkook pada seseorang itu.... Taehyung. Alluna tidak banyak bertanya pada Hoseok yang seperti tampak tidak baik-baik saja, lelaki dengan rambut yang mulai memutih itu seakan menyembunyikan sesuatu.

Apa ia tidak ingin datang?

Apa ia membenci Alluna walaupun mereka..bersaudara?

Bagaimana jika dia datang dengan keluarga kecilnya?

Apa Taehyung baik-baik saja?

Ya, semua pertanyaan itu berkecamuk dihatinya. Merutuki dirinya sendiri yang terlalu pengecut untuk menjaga komunikasi itu dengan Kim Taehyung..Oh, Jung Taehyung.

Park Jimin juga tidak ada disana, ia hanya mengatakan pada Jungkook kalau ia punya urusan pekerjaan yang banyak, selain itu Seulgi juga sedang mengandung dan Jungkook tidak mempermasalahkan hal tersebut.

Seperti ada yang aneh. Ya, hatinya mengatakan hal seperti itu. Namun, rasa aneh tersebut sedikit terhapuskan saat Jungkook dengan manisnya menyanyikan lagu Marry Your Daughter dari Brian McKnight, Oh, Jeon Jungkook adalah pria yang sangat manis,tentunya.

Hari itu adalah hari yang bahagia, kan?

Alluna mengerjap pelan dan baru sadar bahwa tubuhnya hanya terbalut oleh selimut, begitupun Jungkook. Ah, tentunya mereka melakukan apa yang harus dilakukan semalam. Lengan Jungkook merengkuhnya erat, mereka saling berbagi hangatnya permukaan kulit mereka, menyatukan semua rasa yang ada.

"Jeon..Sayang?" Bisik Alluna, kening lelaki dihadapannya berkerut samar, terlihat jelas karena rambut hitamnya tersingkap.

"Engh.." Jeon Jungkook melenguh, tidak membuka matanya melainkan mengeratkan pelukannya pada Alluna yang bisa merasakan dada bidang Jungkook menyentuh miliknya.

"Hai, Sayang.." Ia berusaha melepas pelukan yang teramat erat itu, jemari lentiknya mengguncang lengan kekar milik Jungkook, "Ayo bangun."

"Engh.. No morning kiss for me? "

Senyum Alluna mengembang, Jungkook dihadapannya terlihat sangat lucu dengan mata yang terpejam, menggumam dengan bibir yang sedikit mengerucut.

"Ya, begitu...Selamat pagi, Istriku.." Jungkook akhirnya membuka mata dan tersenyum puas sesaat setelah Alluna melayangkan kecupan singkat pada Jungkook, Suaminya dan turut membalasnya.

Winter Scars [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang