Meskipun aku tengah menahan tawa, tapi aku terus menahan ekspresi dingin di wajahku padanya. Aku sengaja melakukan ini agar dia mengerti, memasuki ruangan pribadi orang sangatlah tidak sopan.
"baiklah, sekarang keluar."
"tunggu! Aku ingin melihat-lihat semuanya. Dan yang harus kau tau sejak tadi aku tidak henti mengucapkan kata wow dalam benakku."
Aku menghela nafas saat melihatnya kembali berekspresi dengan tingkah anehnya. Menurut ku itu berlebihan, tidak perlu juga dia mengungkapkan isi benaknya.
"apa kau yang melukis ini semua?"
Aku terus melihat matanya berbinar menatap semua hasil lukisan ku yang terpampang dengan nyata dengan berbagai dimensi. Entah kenapa anak itu suka sekali menatap binar jika melihat setiap hasil lukisan ku. Menurut ku itu biasa saja, tidak ada yang istimewa.
Aku hanya mengangguk pelan menanggapinya, dan aku yakin setelah ini dia akan banyak bertanya.
"sungguh? Ku yakin ini adalah tempat favorit mu."
Aku hanya terus menatapnya yang tidak bisa diam berjalan bolak-balik mengedarkan setiap pandangannya menganalisis semua yang ada di ruangan ini.
"apa kau suka bunga? Aku lihat dari setiap lukisan mu di dominan dengan bunga. Tapi beberapa diantaranya juga kau suka menggambar pemandangan dan juga gaun. Sepertinya kau juga mempunyai keahlian dalam desainer. Semua gaun yang kau gambar sangatlah indah."
Mataku tak lepas memandangnya yang tengah mengkritik setiap lukisan ku, dan satu hal yang aku tidak sadari. Sekarang aku sedang menikmati setiap inci di wajahnya. Aku akui dia tampan.
"dan yang aku sukai adalah warna merah darah yang menghiasi setiap lukisan mu disini. Sepertinya lukisan mu ditandai dengan adanya warna merah darah di dalamnya. Dan yang kau harus tau, aku suka warna merah dan hitam karena jika mereka dipadukan akan terlihat glamour nantinya."
Namun fokus ku buyar saat dia mengucapkan sesuatu yang sangat terdengar familiar di telingaku. Semoga dia tidak menyadarkan sesuatu.
"sudah cukup. Lebih baik kau keluar sekarang dari ruangan ini."
Aku menatapnya tajam dan dengan nada yang sangat menusuk. Sengaja aku melakukan ini, karena aku tidak ingin dia sadar akan sesuatu. Cukup dia tau dan tidak menyadarinya.
"tapi izinkan aku untuk memotretnya dulu, aku ingin mengabadikan ini semua. Kau sangat lihai dalam menata letak dan dekorasi, tempat ini terlihat sangat soft. Dan--
Hei tunggu!"
♡♡♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Sherly
Short Story[COMPLETE] Terkadang jika kita terlalu menikmati hidup, kita lupa dengan akhirnya. Maka dari itu, aku tidak pernah mau menikmati apa itu hidup dan apalagi jika mengetahui akhirnya. Aku terlalu sibuk jika untuk menikmati hidup, masih banyak hal yang...