Terkadang, seseorang yang tulus pada kita akan datang pada waktunya. Hanya saja ... kita perlu bersabar.
Berkumpul seharian bersama teman adalah hal yang didambakan Ayu. Apalagi dua hari seperti ini. Rasanya semua semua berjalan lambat. Dia tidak pernah merasakan tawa canda hingga larut malam seperti ini. Bukan bersama teman, melainkan bersama keluarganya. Ia ingin ayah dan ibunya yang memberikan alasan ia tertawa, bukan teman-temannya. Ia tak habis pikir mengapa semesta kejam membuatnya tak pernah merasakan suka duka bersama orangtuanya selama belasan tahun lamanya.
Dulu, Ayu pernah mogok sekolah selama tiga minggu. Ia melakukan hal itu karena gadis itu merasa tidak ada gunanya bersekolah. Toh, tidak akan ada orang mengambil rapotnya meskipun nilainya bagus. Edmund juga takkan mungkin ke Indonesia hanya untuk mengambil rapotnya.
Lalu, Viana—ketua kelas Ayu saat kelas 2 SMP—datang ke rumah Ayu untuk membujuknya kembali bersekolah. Awalnya, Ayu enggan menerima bujukan Viana. Namun, perlahan-lahan gadis itu membuka diri pada Viana. Ia pun kembali bersekolah. Saat ia kembali, Viana sudah menunggunya di pintu kelas bersama sahabat-sahabatnya, Jesslyn dan Vanessa. Sejak itulah keempatnya bersama.
Hal yang paling diingat oleh Ayu akan Jesslyn adalah petakilan. Pernah sekali Ayu tertawa terbahak-bahak melihat kelakuan hiperaktif Jesslyn. Saat itu pelajaran IPA tengah berlangsung kelas Ayu dipenuhi keheningan, tiba-tiba saja Jesslyn tertawa sendiri di mejanya bersama Viana. Alhasil, kedua cewek itu dikeluarkan oleh guru yang mengajar di kelasnya.
Lain dengan Jesslyn, Ayu mempunyai pandangan tersendiri tentang Vanessa. Gadis itu sangat cerewet. Ada satu kejadian dimana Vanessa cerocos panjang lebar menasehati Jesslyn karena tidak mengerjakan tugas kelompok. Saat itu, Vanessa memarahi Jesslyn yang begitu pelupa dengan tugas, lalu lama-kelamaan Vanessa membahas artis kesukaannya sepanjang hari. Iya, secerewet itu.
Ayu tersadar dari lamunannya. Tawa Viana yang membuatnya tersadar. Ayu sangat bersyukur karena memiliki sahabat yang sangat berarti baginya. Karena tanpa mereka bertiga, ia tidak akan sebahagia ini. Bahkan bisa saja ia akan bunuh diri setelah mogok sekolah.
"Ngelamun mulu nih," celetuk Jesslyn. Ayu pun menoleh ke sumber suara. Iya yakin, sebentar lagi Vanessa akan menggoda dirinya.
"Lagi kepikiran Grazio itu mah."
Benar, tebakan Ayu benar. Nama Grazio sudah menjadi hal yang biasa menjadi bahan ejekan Vanessa terhadap dirinya. Ayu selalu ingat itu. Entah apa yang berbeda di pandangan Vanessa mengenai dirinya dan Grazio. Padahal, hubungan keduanya tidak terlalu dekat.
"Makan tai ayam, Nes."
Vanessa mendekatkan diri di samping Ayu dan menoyor kepala Ayu. "Ngomongnya sih ngegas, tapi dalem hati mah senyum," ujar Vanessa.
"Ntar lagi pasti senyum nih," sambungnya. Tak lama, Ayu pun tersenyum. Bukan karena godaan Vanessa, melainkan wajah menyebalkan Vanessa yang terlihat lucu di mata Ayu. Ayu pun tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Get Away From You [REVISI]
Teen FictionIni cerita Ayudia Gadis Senja, gadis sosiopat akibat masa lalunya yang kelam, dengan Aditya Pratama murid pindahan asal Inggris. Keduanya dipertemukan di SMA Conquer Galaxie. Memang Aditya jatuh cinta pada gadis itu pada detik pertama, tetapi gadis...