Ruang Musik.

17 1 0
                                    

Aleta saat ini sedang berada di ruang musik tanpa ke tiga temannya,sambil memetik sinar gitar,aleta merasa frustasi karena dari tadi ia masih belum bisa memainkan gitar dengan benar,dari dulu aleta ingin sekali bisa bermain gitar,namun tidak ada yang mengajarkannya,dulu sebelum papahnya meninggal,papahnya lah yang mengajarkan bermain gitar,namun sekarang papahnya sudah tidak ada lagi semenjak aleta menginjak kelas 6 SD.

"Coba papah masih ada,pasti gue minta ajarin papah main gitar"Ucap aleta sambil mengelap air matanya yang sejak tadi membasahi pipinya.

Aleta terus menerus belajar  bermain gitar tapi ia masih belum bisa juga.

"Ck.bodoh!"

Aleta menengok ke arah seseorang yang telah mengejeknya.

.

Elvan sedari tadi hanya diam di kelas,padahal sahabat-sahabatnya sudah membuat lelucon agar elvan bisa tertawa.

"Lo kenapa sih van,dari tadi diem aja,lo sariawan atau bisu?"Tanya mirza ngasal

"Hush gaboleh ngomong gitu, udah tau aa elvan tuh hatinya lagi dag dig dug karna kemaren malem abis gue tembak"Jawab dika ngaur.

Kenzo yang mendengar ucapan dika pun langsung melototkan matanya ke arah dika."DEMI APA LO?tapi gue ga yakin sih kalo elvan mau sama lo,muka lo kan jelek kaya pantat bebek."ejek kenzo yang mendapat jitakan dari dika.

"Sekate-kate lo ngomong,muka gue tuh ganteng kaya rafi ahmad gini lo bilang jelek."

"HUEK HUEK HUEK"Muntah kenzo yang di buat-buat

"Astagfirullah kamu kenapa mual nak?siapa yang telah membuatmu begini maka dia harus tanggung jawab"Ucap mirza sambil memasang muka dramastis.

"BACOT LO PADA!BIKIN MOOD GUE NAMBAH ANCUR!"Bentak elvan yang beranjak dari duduknya dan pergi meninggalkan ke tiga sahabatnya tengah mematung.

"Salah kita apa ya?"Tanya dika memasang wajah cengonya yang membuat ke dua sahabatnya tertawa berbahak-bahak.

"Gue nanya bego!malah di ketawain,terkadang cuma bebeb elvan doang yang ngertiin dede dika"Ucap dika dan langsung berlari keluar kelas mengejar elvan.

Mirza dan kenzo pun langsung ikut berlari menyusul dika.

Elvan berjalan melewati ruang musik dan mendengar ada suara petikan gitar yang sangat tidak beratur.

Dengan langkang cepat elvan melangkahkan kakinya ke arah pintu masuk ruang musik,tanpa mengetuknya dulu elvan langsung membuka pintu itu dan melihat ada aleta yang tengah bermain gitar dengan ngasal.

"Ck.bodoh!"Ejek elvan yang melangkahkan kakinya menuju aleta.

Aleta menengok ke arah elvan dan menatap elvan dengan kesal.

Aleta menaroh gitar itu di sampingnya."Ngapain lo kesini!"

"Suka-suka gue dong,ini ruang musik bebas buat siapa aja!"

"Kecuali lo!"

"Gaada peraturannya tuh"Jawab elvan lantang sambil duduk di samping aleta.

Aleta bedecak kesal."Besok gue bikin peraturan"Lalu ia melangkahkan kaki nya menuju ke arah pintu.

DORRR.

"ASTAGFIRULLAH"Triak aleta karena tiba-tiba dika muncul sambil mengagetkannya.

"Eh ada aleta hehehe, tadi gue kira tuh si kunyuk eh malah lo"Jelas dika sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

Aleta baru menyadari bahwa sedari tadi elvan sedang tertawa berbahak-bahak.

Dika menatap elvan bingung,karna setau dika tadi elvan moodnya sedang tidak baik dan sekarang elvan sudah tertawa tanpa dosa."Eh kunyuk,enak banget idup lo tadi abis marah-marah,trus sekarang ketawa-ketawa tanpa dosa"Omel dika sambil melempar botol aqua kosong ke arah elvan yang entah dapet dari mana itu botol.

ALETATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang