Matanya melihat sekeliling meniliti setiap detail ruangan itu,ruangan dengan nuansa biru langit dan eksesoris serba doraemon.Ruangan itu adalah kamar Zara.Setelah beberapa menit terdengar suara pintu yang terbuka."Kamu udah sadar Zara?"tanya mama Astari,mama Zara."Emang Zara tadi kenapa ma?"tanya Zara polos."Tadi ada anak kecil yang main bola,terus kena jidat kamu sampe kamu mimisan sayang"jawab mama."Oh"jawab Zara singkat."Kamu lagi ada masalah,cerita dong sama mama"perasaan mama yang seperti mengerti apa yang tengah dirasakan Zara."enggak ada ma"elak Zara."Yaudah,klo ada masalah cerita sama mama"Akhiri mama Zara
.....
Setiap paginya kelas Zara ramai dengan gerak riuh temannya yang mengerjakan PR berjama'ah.Sama halnya dengan ke dua sahabatnya Ririn & Tasya.Mereka berdua tak pernah absen tidak mengerjakan PR.Berbeda dengan Zara yang selalu mengerjakan PR nya."Zar,udah selesai belom bahasa inggrisnya"tanya Tasya Bersemangat."Udah ini"Jawab Zara sambil memperlihatkan buku tugasnya."Idaman gue banget dah Zara"Rayuan maut Tasya."Ih loe ngerayu kayak gitu Zara juga gk bakalan suka sama lo sya"Tambah Tasya."Gue kan sukanya sama"Jawab Zara terputus sambil melihat cowok yang sedang berjalan melewati ruang kelasnya.Cowok karismatik itu Andri,cinta pertama Zara.Sejak masa ospek Zara sudah terpikat oleh pesona Andri,baginya Andri adalah laki-laki yang baik.Andri pernah membantu Zara melarikan diri dari kejaran preman yang menggangunya.Dari situ Zara mengenal lebih dekat siapa sosok Andri."Ngelihatin siapa sih Zar,Tukang cangcimen?"celetuk Ririn."Eh siapa,emm enggak ko"jawab Zara gelagapan."Ah tau lah lo rin,Si abang andri"Goda Tasya."Cowok brengsek kayak gitu,masih aja suka sama dia Zar"Ingatan Ririn.Ririn memang tak menyukai Andri.Bagi Ririn,Andri hanya cowok pengecut yang hanya mampu melukai hati Sahabatnya.Sejak kejadian itu Ririn tak suka melihat ataupun Mendengar tentang Andri."udahlan rin,namanya juga cinta mau seburuk apapun dia baginya dia tetep malaikat,gak bakalan dia berubah jadi aziz gagap"Perintah Tasya sambil bercanda agar tak ada ketegangan diantara mereka berdua.Zara hanya bisa terdiam,ia mengerti jika ia menggapi perkataan sahabatnya pasti diantara mereka akan terjadi pertengkaran.
.....
"Ciee bahagia banget,kenapa nih?"tanya Andri."karena loe"jawab Zara Dari hati."gak lucu lah Zar"Jawab Andri yang tak percaya."kalo gue suka sama loe,loe bakalan nerima gue gak?"perkataan Zara seperti mengeluarkan apa yang selama ini ia pendam.Andri"jangan ngaco lah Zar"."gue udah suka sama loe,sebelum loe nologin gue"Jelas Zara."Kenapa loe bisa suka sama gue??"tanya balik Andri dengan nada meninggi.Prakkk,Zara tersadar dari lamunannya.Ia tahu ingatan ini tak akan pernah hilang seperti perasaannya.Ingatan ini sangat menyayat hati Zara.Setiap kali Zara mencoba untuk melupakannya,ingatan ini semakin jelas.
....
Jam tangan Zara telah menunjukan pukul enam lebih sepuluh menit.Diruang kelasnya masih hening dan belom ada satupun teman sekelanya.Zara memutuskan untuk membaca buku ditaman.Ketika ia berjalan ia melihat sosok lelaki memakai tas merah yang tengah berjalan menuju kelas X MIPA 2.Sosok itu sangat dikenali Zara,Ya Andri.Senyum Zara seketika mengembang,ia berlari menghampiri Andri."Andri"Panggil Zara."Ngapain sih lo?,Gak usah ngarep terlalu tinggi,inget kata-kata gue!"Kata Andri sambil meninggalkan Zara."kenapa sih ndri? Kenapa?!"Pekik Zara dengan air mata yang telah membasahi pipinya.Andri terus berjalan tanpa memperdulikan Zara yang tangisnya semakin pecah.
Aku ingin menjadi dermaga,meski aku tau menunggu adalah hal yang lebih lama dari lamanya waktu
YOU ARE READING
Dalam Diamku
Dla nastolatkówMenjadi sedingin mungkin bukan keinginan ku,harap ku sederhana memilikimu tanpa melukaimu~Yulia Zara