Agama seperti bahasa atau pakaian. Kita terpengaruh oleh praktik keagamaan tertentu yg diajarkan kepada kita sejak kecil. Tapi pada akhirnya, kita menyatakan hal yg sama; hidup memiliki artinya tersendiri dan kita merasa berterima kasih kepada kekuatan yg sudah menciptakan kita. - Angels&Deamons
Itu yg terjadi pada kebanyakan org yg telah menganut sebuah agama sejak lahir. Jarang ada yg mengalami panggilan akan agamanya itu. Beribadah hanya sekedar rutinitas. Bukan tanggung jawab moral pada pencipta, atau karena kesadaran pribadi. Agama yg teranut (bukan dianut krn menunjuk pada adanya pemaksaan secara halus ataupun kasar senjak dini) bukan terlaksana dari dalam diri masing masing.
Oh jangan salah paham dulu, aku bukan menggugat agamamu. Aku menggugat kamu sbg pribadi yg katanya beragama.
Aku menemukan jalan beragama sendiri, salah Tuhan yg menemukanku dari jalan yg berliku dan kelam.
Bukan membanggakan diri, tqpi aku pernah mengalami ketika agama hanya pakaian dan kebiasaan saja. Tanpa tau mengapa aku harus melakukannya? Tak ada kesadaran.
Dan aku pun pernah menjadi si logis yg mempertanyakan Tuhan. Tak meyakini keberadaannya sebab segalanya sudah kumiliki, lalu semuanya hilang begitu saja. Menggugat Tuhan, mempertanyakan keadilannya, meratapi segala kehilangan yg kurasakan. Dan Tuhan tak menjawabku langsung. Tapi membiarkanku mencariNya perlahan. Bukan itu yg penting, hanya sedikit menceritakan sepenggal kisahku.
Dalam kesusastraan populer modern, seperti Harry Potter. Yg dianggap banyak menghujat dan mengajarkan atheisme, justru mengajarkan keberadaan Tuhan. Tapi mencermati salah satu kalimat dalam buku ketujuh. "Darimanakah asal segalanya? Dan kemanakah segalanya menghilang? : Segalanya berasal dari ketiadaan dan hilang dalam kekosongan ketiadaan" atay ada hukum dalam sihir yg mutlak tidak dapat menghidupkan kembali org mati, tidak dpt menyihir makanan. Sihir tak melangkahi yg selama ini disebut Kuasa Ilahi.
Tuhan menciptakan segalanya, dari ketiadaan. Seperti yg tersirat dlm syair popular dlm kisah 'The Journey To the East - Monkey King'. "Isi adalah Kosong. Kosong adalah Isi". Ya segalanya yg kita anggap ada di dunia ini adl fana, kosong. Tapi yg kita ragukan keberadaannya spt Tuhan adl nyata.
Masih tak mengerti? Baikalah satu lagi kalimat popular "Tak perlu mencariNya, Ia ada di mana-mana termasuk Ia ada di dalammu"
Tambah bingung?
Sederhana menjelaskan inti semuanya. Tuhan dapat ditemukan di manapun. Tak perlu ke Tempat ibadah nan jauh. Karena yg penting adl kita menyadari dan mengimani Tuhan. Bukan di mana kita berada. Sekalipun di surga, tapi kita tak mengimani Tuhan maka percuma saja, tak akan mampu menemukanNya.
Tuhan ada di mana saja. Tergantung kepercayaanmu. Tak terikat oleh rumah ibadah. Tuhan tidak memandang harta yg kamu persembahkan, tapi ketulusan hatimu yg Dia minta. Beribadahlah dg segenap hatimu.
Seperti kataNya. Kasihilah Tuhan Allahmu dg segenap hatimu, dg segenap jiwamu.
Jangan jadikan agamamu sebagai topeng. Tapi memang pengendali dan pengingat ketika langkahmu akan keluar jalur.
Syukur kepada Allah..
Berkah dalem..
#thanksGod..
KAMU SEDANG MEMBACA
Notice to my self
RandomKarena berkarya lebih penting dari sekedar penghargaan.. menghargai diri dengan berkarya tanpa mendengarkan kritikan orang yang iri.. Nb. Ga membutuhkan komentar ataupun vote.. Really do not care about that.. Baca, dan renungkan saja. Sangat bersyu...