05

270 18 0
                                    

"Emang siapa sih?.Dia bilang dikafe depan?"tanya Zahra lalu terdiam saat melihat Jhonatan,Ihsan dan kali ini bersama Ginting.

"Eh Zah,kayaknya itu deh."

"Siapa?."

"Yang aku ceritain."

"Maksud kamu kak Ginting yang nabrak kamu.?"

"Entahlah Ra,Katanya sih Antony Ginting."

"Ya udah,kita samperin aja."ucap Zahra singkat kemudian berjalan kearah mereka.
"Assalamualaikum.Boleh gabung?."lanjutnya.

"Zahra...,silahkan."ucap Jhonatan mempersilahkan keduanya untuk duduk bersama mereka.

"Makasi ya Ra."ucap Jhonatan yang membuat mereka bingung.(nyangka gila kali).

"Zahra gak ngerti kak Jho,Makasinya di cancelin aja ya kak,karena Zahra belum bisa bayarin seniornya makan."

"Kalau itu lain kali aja Ra.Maksud kakak,makasi bawain calonnya Ihsan.Jadinya Ihsan semangat lagi tuh."Ledek Jhonatan.

Ihsan menginjak kaki Jhonatan yang sedari tadi duduk tepat disampingnya.
"Lo malu-maluin gue aja Jho.Dari tadi juga gue biasa aja."

"Kayaknya saya kenal kamu."ucap Ginting.

"Kamu yang saya tabrak kemarin kan.masih ingat?"lanjut Ginting.

"Saya gak terlalu ingat kak."

"Iya,Saya masih ingat wajah kamu.Nama kamu Nisa Faiha?"tanya Ginting yang membuat Ihsan melirik sinis padanya.

"Gitu banget sih can.lo cemburu sama Ginting?."

"Apaan sih Jho?Lo mau dipukul?."Sembari mengacungkan kepalan tangannya pada Jhonatan.

"Abisnya gitu banget sih kak."sambung Zahra.

"Oya Nis,maaf atas kemaren saya ngenabrak kamu."

"Iya kak."ucap Nisa singkat lalu diiringi senyuman manisnya yang membuat Ihsan lagi lagi menarik perhatiannya.

"Oya kak, yang dateng latihan siapa aja.?"tanya Zahra pada Ginting.

"Gak banyak sih.Cuma Alvian,Rey,dan beberapa yang lain."

"Astaga, sampe lupa.Kamu mesan apa nis.?"tiba tiba tanya Ginting pada Nisa yang membuat Ihsan mengerutkan dahinya, sedang Jhonatan terkekeh kecil melihat reaksi wajah Ihsan.

"Saya terserah Zahra aja kak."

######

"Jho, Can gue duluan ya.Soalnya gue bawa motor?"ucap Ginting kemudian berlalu meninggalkan Jhonatan dan Ihsan.dan dibalas dengan anggukan keduanya.

"Orangnya manis."ucap Ginting yang tiba tiba terlintas wajah Nisa difikarannya.

"Harus diperjuangin."lanjut Ginting.

Ditrotoar jalan terlihat seorang perempuan bercelana panjang,baju berwarna biru muda dengan rambut yang terurai begitu rupawan.

Sepeda motor Ginting berhenti tepat didepan berdirinya wanita yang sering disapa Alisya.Alisya adalah seorang gadis yang pernah menaruh hati pada Ginting dan begitu pula lelaki yang turun dari sepeda motor itu.

Sembari tersenyum,Ginting menanyakan kabar Alisya dan mengapa Alisya dijalanan sendiri.Dengan senang hati Alisya menjawab pertanyaan dari Ginting dan jujur saja,sebenarnya Alisya masih menaruh hati pada Ginting.

"Kalau begitu,ayo kuantar."ujar Ginting sembari mengulurkan helm pada Alisya kemudian berlalu meninggalkan tempat itu.Seketika jemari Alisya diletakkannya kebelakang Ginting.Bibir Ginting menunjukkan senyuman dan itu membuatnya melupakan Nisa sementara.


Karena Allah(IMM)[SELESAI]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang