"Appa!"
"Appaaaa!"
"Hiks.."
"Aigoo... mianhae Jungkook-ah. Uljima, nde! Jungkook kan belum sembuh benar. Nanti sesak napas."
"Appa mengabaikan Kookie! Kookie kesal!"
"Aigoo... maaf ya, appa sedang bertukar pesan dengan Changwook hyung. Ini soal pekerjaan. Mian, nde?"
"Kookie maafkan, tapi..." Jungkook menjeda ucapannya, "tapi appa harus peluk Kookie dulu lalu cium Kookie!" Ucap Jungkook sembari memanyunkan bibirnya.
Mendengar persyaratan maaf yang diberikan Jungkook membuat Taehyung di sana mengembangkan senyum gelinya.
'Manjanya kelinci satu ini!' Batin Taehyung gemas.
Taehyung yang tak ingin berlama-lama membuat kelincinya ngambek pun segera mendekati si kecil yang masih duduk bersandar di brankarnya sembari memanyunkan bibir.
"Aigoo... ada yang ngambek, heum?" Ucap Taehyung sembari merunduk memeluk Jungkook.
Hup
Taehyung pun memeluk Jungkook dengan hati-hati karena ia tidak ingin melukai leher ataupun dada Jungkook yang masih rawan itu.
Dengan perlahan Taehyung mengusap lembut surai anak yang ada di dekapannya itu. Mengusapnya penuh perasaan seakan ia benda rapuh. Tak lupa ia kecup pelipis serta pipi si kecil yang membuat empunya tersenyum lebar merasakan afeksi hangat yang disalurkan Taehyung padanya.
Cukup lama bertahan di posisi itu, Taehyung kemuduan mengangkat kepalanya tepat di atas kepala si manis Jungkook. Ia memandang lamat wajah manis serta mata bulat jernihnya yang kini berbalik menatap dirinya.
Setelah berpuas diri menatap wajah manis anak di dekapannya itu, Taehyung lantas mengecup ujung hidung Jungkook yang membuat si empunya hidung memejamkan matanya sejenak.
Entah kenapa setiap berada bersama Jungkook akhir-akhir ini, Taehyung merasakan perasaan yang meluap-luap tanpa sebab yang jelas dan membuat dirinya selalu ingin memberikan sentuhan-sentuhan sarat sayang pada Jungkook. Seakan ia memiliki ikatan dengan anak di dekapannya itu. Dan anehnya, perasaan tersebut semakin hari semakin besar dan membuatnya bingung sendiri lantaran ia tidak memiliki hubungan darah dengan Jungkook. Setahunya.
"Sudah puas, heum?" Tanya Taehyung tetap mempertahankan posisi kepalanya.
"Hihihi~ puas appa!" Seru si manis Jungkook dengan tawa lucunya.
Gemas dengan tingkah bocah di hadapannya membuat Taehyung tak kuasa untuk tidak menggigit ujung hidung si manis Jungkook yang membuatnya memekik kaget karena aksi tiba-tiba sang appa.
"Appaa! Ugh~ kenapa digigit? Kan Kookie bukan makanan!" Ucap Jungkook sembari mengusap ujung hidungnya yang memerah pasca digigit sang tersangka, Taehyung.
"Kau menggemaskan sekali kalau sudah merajuk seperti tadi. Jangan salahkan appa kalau berbuat seperti tadi, eoh." Ucap Taehyung sembari terkekeh.
"Ugh~ tapi kalau appa lapar, appa harus makan makanan. Jangan makan Kookie! Kookie rasanya tidak enak." Ujar Jungkook dengan polosnya. Ahh... jangan lupa dengan mata bulatnya yang berkedip-kedip lucu.
"Pfftt! Hahaha!"
Cukup sudah! Taehyung sudah tidak bisa menahan rasa gelinya akibat tingkah polah Jungkook yang sangat lucu di matanya. Sembari tertawa, Taehyung melepaskan diri dari aksi pelukannya tadi bersama Jungkook. Ia pun tertawa sampai memegangi perutnya saking tak tahan dengan rasa gemas dan geli yang mendadak datang menyeruak dalam dada dan perutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANSWER [KTH.JJK Family/Brothership]
ФанфикH-I-A-T-U-S Story by dannica Cover by dannica ----- Kata orang kesialan kita bisa menjadi harapan baru bagi orang lain. Benarkah? Bagaimana denganku yang bertemu dengannya? Kesialankah atau sebuah anugerah? Just give me the ANSWER...