"Aku sempat tertahan oleh kata cinta, terpenjara dengan kerinduan, dan melanggar sebuah hukum move on"
_Hujan Nandira"Aku suka drama jika bersamamu, tapi aku gak suka buat drama masalah hati dan perasaan"
_Afero Aditama💜
Pagi ini embun masih terasa amat segar, cuaca sangat cerah. Sangat bersahabat sekali dengan event SMAN Pelita Harapan.
Kuharap sesampai di sana cuaca tetap bersahabat. Sehingga acara camping dapat terlaksana sampai selesai.
Di teras rumah terlihat sekali dua cowok yang memiliki nama Afero dan Reza sedang menghadapku."Fer jagain adekku ya? Ntar kalau dia kenapa-napa lindungin ya? Kalau sampai terjadi sesuatu dengan Hujan. Kamu orang pertama yang aku cari! Bakal aku musnahin" pesan Reza serasa seorang ayah.
"Yoi bro, slow aja" balas Afero dengan nada sok cool.
"Yaudah ya bang, aku berangkat. Jangan ceramah melulu. Takutnya nanti langsung dapat job di Indosiar ganti in mama dedeh" candaku dengan tertawa.
Namun hanya dibalas dengan senyum paksa. Sebelum pergi aku mencium punggung telapak tangan milik Reza, sebagai tanda patuh terhadap seorang kakak.
Pergi bersama dengan menaiki mobil BMW berwarna hitam silver. Perjalanan menuju SMAN Pelita Harapan terasa amat cepat. Dan sesampai di sana kami semua segera berangkat menuju tempat camping. Pergi ke tempatnya menempuh perjalanan 2 jam. Jadi, tidak terlalu lama di dalam tayo.
Sesampainya di perkemahan, kami semuanya segera meletakan barang bawaan. Sebelum mendirikan tenda masing-masing anggota. Kami semua diberi arahan oleh wali kelas.
Juga diberi lembaran data diri, diberi kalung identitas juga.
Dan setelah itu baru mendirikan tenda. Aku satu tenda dengan Siska."Aduh Sis ini gimana ya tendanya belum berdiri sendiri?" keluhku yang sedari tadi telah berjuang mendirikan tenda, namun kenyataan hasilnya zonk.
"Aku kurang tau Hujan, kamu fokus sama tenda aja ya. Aku mau ambil air dulu" pamit Siska yang memilih pergi meninggalkanku yang super dupel sudah pusing.
Aku hanya diam dan mencoba lagi. Hingga akhirnya Afero datang untuk menyuruhku duduk manis dan Afero memilih untuk mendirikan tenda milikku sendiri.
Sungguh dia berbakat dalam dunia pembantu, wwwk.Pis!
"Thanks ya Fer" ujar Afero yang memberikan kode kepadaku.
"Idih kok kamu yang ngucapin ke diri kamu sendiri?" tanyaku merasa terkejut.
"Ya habis kamu dari tadi diam aja" ceplos Afero.
"Ya diam lah, masa mau joget-joget?" balasku dengan memukul keningku sendiri.
"Hhe, yaudah ya aku mau ambil kayu bakar dulu ke hutan sana. Katanya nanti malam cuaca dingin, jadi harus siap pasokan kayu untuk api unggun" jelas Afero yang tanpa ada pertanyaan sebelumnya.
"Aku temenin ya?" tawarku.
"Gak perlu, ntar kulit kamu ke gigit nyamuk. Kasian nyamuknya nanti jadi gendut" sindir Afero dengan muka jahilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hujan Januari (COMPLETED)
Ficção Adolescente"Didunia ini ada suatu hal yang tak bisa ditebak. Apa itu? Sebuah Takdir"_HujanNandira Ini bukan kisah seorang bad girl bertemu dengan bad boy. Tapi nih cerita gue kemas secara singkat mengenai cerita seorang gadis sederhana dibulan Januari. Langsu...