Happy reading....
Gadis cantik dengan balutan dress biru dongker masuk kedalam aula hotel bintang lima, suara riuh para tamu undangan menjadi sunyi – mereka menatap takjub pada gadis yang sedang memasuki aula pesta ini. Wajah mulus dengan riasan natural dan rambut hitam bergelombang membuat gadis itu tampak sangat cantik dan mempesona.
Dibelakangnya sosok pria gagah dengan setelan jas, memasuki area pesta. Tangan besar nya mengenggam tangan sang gadis, yang diam terpaku di depan pintu sambil menundukan kepalanya. Mereka bersama-sama menghampiri sang pemilik pesta.
Mata setajam elang, menatap tajam kearah pria-pria yang menatap gadis di sebelahnya. "Kalau kau tidak nyaman seharusnya kau menolaknya, Al. Jangan korbankan dirimu untuk membuat orang lain senang. Kau pantas untuk berbahagia, Al" ucap pria itu
"Aku tidak bisa menolaknya, Do. Dia sudah sangat baik kepadaku, anggap saja ini balas budiku kepada keluarganya dan dia" balas gadis itu
"Ya ya ya, terserah kepadamu saja, jika kau sudah benar-benar tidak nyaman temui aku dan kita langsung pulang. Oke?"
"Oke"
Mereka melanjutkan melangkah sampai bertemu dengan sang pemilik pesta malam ini.
Eliana. Eliana Calista Federick. Sang pemilik pesta. Rambut coklat bergeombang, long dress hitam tanpa lengan menghiasi tubuh bak model papan atas internasional. Wajah cantik bagai bidadari itu sedang tersenyum menyapa para tamu undangan. Tangan gadis itu melepas gengaman tangan pria disampingnya. Senyum lebar terukir di wajahnya melihat sang sahabat tersenyum kepadaya.
"Selamat ulang tahun, El." ucap gadis itu memberikan paper bag berwarna biru pastel
"ALEAHH...." Seru Eliana kencang membuat dirinya kembali menjadi pusat perhatihan
Aleah tersenyum menutupi kegugupannya. "Tidak perlu sampai berteriak, kau seperti melihat setan saja!" komentar pria di sebelah Aleah.
Gadis cantik yang menjadi pusat perhatian itu bernama Aleah. Aleah Julissa Abigail dan Pria yang menemaninya saat ini adalah saudaranya. Ridho. Ridho Galen Pratama. Pria dengan mata setajam elang yang mampu menjaganya dari para pria dan kadang pria itu ingin Eliana singkirkan dari hadapannya
Eliana menatap Ridho sinis, "Kau siapa? Apa kau di undang ke pestaku malam ini?"
"Cih! Kalau bukan karena Aleah, akupun tidak sudi datang kepestamu, meski aku mendapatkan undangan darimu"
"Aleah sudah bersamaku, kau boleh pergi! Lagipula tidak ada gunanya kau disini! Kau hanya pembuat onar dan mungkin kau akan merusak pestaku, dengan tingkah kampunganmu!"
"Oh ya? Seharusnya kau berterima kasih kepadaku, karena aku sudah meluangkan waktu ku uuntuk datang kepesta tidak bergunamu ini." ujar Ridho
"Tidak berguna?" Eliana terkekeh sambil menyeringai, Eliana melipat tangannya ke depan dadanya "Kau yakin? Sayang sekali, aku bahkan sudah menyiapkan hadiah untukmu, mendengar ucapanmu tentang pesta ku membuat aku ragu untuk memberikannya padamu, tetapi sebagai rasa terimakasih ku kau telah datang kepestaku aku akan memberikanya kepadamu" balas Eliana dengan seringainya
Ridho menatap tajam dengan rasa curiga kepada Eliana, melihat seringai gadis itu membuatnya mendapatkan firasat buruk malam ini. Dari arah belakangnya Ridho mendengar lima sampai enam orang yang berjalan cepat kearahnya. Suara high heels saling bersaut-sautan, Seringai yang diberikan Eliana berubah menjadi senyuman yang lebar. "Have fun!" ucapnya dan pergi menjauh membawa Aleah.
"shit! Tunggu saja pembalasaknku, kucing liar!" ucap Ridho dengan penuh tekad, ia pun pergi menjauh dari tempatnya – bersembunyi dari para wanita-wanita gila yang selalu mengejarnya!
KAMU SEDANG MEMBACA
The Possesive Uncle
RomanceKesalahan fatal dalam hidup Aleah adalah menyanggupi permintaan konyol keluarga Eliana. Dia harus menjadi kekasih paman Eliana yang sangat cuek dan dingin. Bahkan untuk duduk bersebelahan saja membuatnya seperti di berada di kutub utara tanpa jaket...