LiB-1

31 6 1
                                    

"Jennie, mana?"

"Ke toilet tadi"

"Lama banget tuh anak"

Lama kelamaan Jennie kembali duduk dibangkunya, Jennie sadar kalau dirinya sedang dicari dengan temannya tadi. Tapi, Jennie menghiraukan teman barunya itu.

Dan sekarang Jennie berada di taman sedang duduk sendirian, banyak orang tapi Jennie sedang kesepian dalam hatinya. Karena memikirkan orangtuanya yang setiap hari bertengkar hanya karna masalah pekerjaan.

***

Jennie mendengar alarm hpnya berbunyi sangat keras tepat disampingnya. Jennie mengambil hpnya lalu dilihatnya jam 6 pagi, Jennie segera ke kamar mandi.

Setelah menghabiskan setengah jam untuk memakai seragam sekolah, Jennie bergegas mengambil tas dan turun kebawah, karena mama papanya sudah menunggunya untuk sarapan pagi bersama.

"Jennie, papa sama mama akan ke Eropa besok lusa" ucap mama yang sambil mengisi lauk ke piring papa Jennie.

"Yah, balik lagi seperti yang tidak punya orangtua" keluh Jennie yang meminum susu dan langsung meninggalkan mama dan papanya di meja makan.

Dan sekarang Jennie sedang dalam perjalanan kesekolah. Jennie melirik jam tangannya. Ia mengingat saat ia masih kecil dan keluarganya selalu menghabiskan waktunya dengan canda tawa ditaman dekat rumahnya, waktu itu kakak-kakaknya masih tinggal bersamanya. Tapi sekarang kakaknya sudah punya pekerjaan dan rumah masing-masing dengan keluarga barunya. Hanya saja sekarang sudah berbeda, kakaknya sudah berkeluarga dan Jennie sekarang kesepian dirumahnya apalagi mama papanya sudah sibuk dengan pekerjaan mereka. Mereka lebih mementingkan pekerjaan daripada mengurus anaknya.

***

Jennie sadar dari lamunannya. Jennie melihat jam yang melekat ditangannya, Jennie kaget karena dia tidak sadar sudah 2jam ia melamunkan nasibnya. Dengan sangat tergesah-gesah Jennie sudah sampai depan kelasnya.

Lalu ia melihat kedalam kelasnya rupanya dosennya sudah mengajar, tetapi Jennie tidak langsung masuk. Ia mengatur nafasnya sedikit demi sedikit, lalu ia memasuki kelas dengan ketakutan yang luar biasa.

"Permisi pak, maaf saya telat" kata Jennie dengan wajah ketakutan

"Darimana saja kau?" kata dosennya dengan muka yang sangat tegang

"Tadi toiletnya antri, pak. Jadi saya harus menunggu" alasan Jennie sangat tidak masuk akal, dalam keadaan seperti ini Jennie sudah tidak bisa lagi berfikir mau cari alasan apa.

"Kau sudah telat 2jam dan peraturan dikampus ini sangat ketat. Jika ada siswi yang terlambat tidak diperbolehkan lagi masuk kedalam kelas untuk belajar selama mata pelajaran itu selesai!" kata dosen yang sedikit menyinggung. Jennie sangat paham apa yang dibicarakan dosennya tadi.

Jennie sekarang berada dikantin. Baginya lebih nyaman duduk disini sambil menunggu dosennya yang tadi keluar.

Jennie melirik jam tangannya. "Setengah jam lagi dosen keluar." kata Jennie dalam hati.

Jennie melirik kekanan dan kekiri dan tepat depan kursi duduknya ada seorang cowok ganteng yang kerkulit putih bersih sedang duduk depan kursinya.

Kriiinggg....Kriiinggggg.....

Suara bel yang berbunyi membuat Jennie kaget karena belnya dekat dengan posisi Jennie duduk.

"Jenniee.." Jennie yang sadar disebut namanya langsung menoleh ke sumber suara.

"Dosennya udah keluar?" tanya Jennie dengan setengah menaikkan alis.

"Udah kok"

"Ya udah lo berdua makan dulu sini, gua udah makan tadi" Jennie memanggil mbak diwarung itu dan setelah itu ia memainkan hpnya.

Jennie dan kedua temannya sudah selesai makan. Lalu ia bertiga jalan menuju kelas. Mereka bertiga berjalan dengan tawa-tawa yang tidak masuk akal, karena mereka bertiga ketawa tanpa sebab.

Sesampainya dikelas Jennie baru sadar bahwa cowok yang didepannya tadi itu cowok terkeren dikampus ini. Gak ada yang bisa kalahin stylenya dia. Jennie bermimpi-mimpi akan jalan berdua dengan cowok itu.

***

Setelah bel pulang sekolah bunyi, Jennie mengambil tasnya lalu jalan keluar kelas.

"Permisi, saya mencari yang namanya Jennie. Ehm..yang mana ya?" tanya cowok itu kebingungan.

"Oh, yang itu kak, yang barusan turun tangga" jawab Dahyun dengan menunjuk kearah Jennie.

Segera kakak kelas ini buru-buru menghampiri Jenni.

"Hmm..maaf permisi, Jennie"

"Iya ada apa?"

"Saya disuruh Pak Hamid untuk menyuruhmu keruangannya"

"Oh..iya. Bentar lagi kak"

"Secepatnya yah" dengan senyuman kakak kelas itu mengakhiri percakapan mereka.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 13, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love Is BlindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang