♡♡♡♡♡♡♡♡
Ssslluurrhhppp....
Suara sedotan minuman dan kunyahan dipagi hari itu menjadi suara pengisi ruang makan sekaligus dapur tersebut, dan sesekali ada perbincangan kecil diantara Nella dan Argis.
"Jadi begitu, aku turut prihatin atas kejadian yang menimpamu, kalau aku jadi kau pasti aku tidak... nyaam.. tidak akan pelgi dali lumah itu..nyuamm..nyuaamm.." ucap Argis setelah mendengar curhatan Nella sambil mengunyah makanannya.
"Hey, makanlah dulu baru ngomong. Bye the way masakan kamu lumayan juga walau udah dingin."
"Hahaha....bisha ajha kamhu..nyuamm..nyyuam...gleek..gleek...aahhhh....ini cuman sarapan biasa kok" ucap Argis mengelap mulutnya dengan tissue.
"Tapi enak loh..."
"Yaudah iya enak."
"Oh ya, aku tadi kaya ngeliat kamu gambar disamping ranjang pas aku lagi tidur ya?"
'Yaelah pake ketauan segala lagi kan maluu' ucap lirih Argis karna malu.
"Eh i..iya..aku nyelesaiin lukisan liontin kalung kamu"
"Masa? Seingat aku kamu sih lukis wajah aku kan...?"
"Eh kita nanti keluar yuk? jalan-jalan, biar kamu sekalian refreshing, gimana?" bujuk Argis agar kerjaannya tadi tidak diketahui.
"Eh boleh-boleh, aku pengen keluar juga jalan-jalan"
********
Argis terlihat sibuk menyusun kertas-kertas berserakan yang ada di meja kerjanya, sambil menunggu Nella yang tengah mandi.
"Ssstttt.." bisik seseorang yang membuat aktivitas Argis berhenti.
"Eh siapa? Ah perasaanku aja kali.." ucapnya acuh sambil menyusun kertas itu kembali.
"Hooii...Argiiisss..sssttt..." bisikan itu terdengar kembali membuat bulu kuduk Argis merinding.
"ARGISSSS..." panggil Nella dengan nada agak ditinggikan.
"Eh, ada apa?"
"Kamu kenapa sih? Dipanggil dari tadi malah celingak celinguk kaya orang bego tau gak?" ucap Nella sambil mengintip dibalik kamar mandi dengan mengeluarkan kepala hingga leher yang basah.
"Ada apa Key?" ucapnya membalikkan badan mengarah ke Nella yang tengah mengeluarkan seperempat badannya tersebut.
"Handuk"
"Hah?"
"Ambilin handuk."
"Lah kamu..." Argis terdiam ketika melihat sebagian dada Nella yang kelihatan ikut mengintip. Dia menelan kasar salivanya.
'What the fuck? Aku gak salah liat kan? Itu..ituu bukannya'
"Ih messuuummmm!!!!" teriak Nella sambil menutup kuat pintu kamar mandi setelah mengetahui Argis menatap dadanya.
'Damn!! gila seksi banget dia, apalagi dia gulung rambutnya, terus badannya basah...teruss..teruss...oh my god, bisa gila aku tinggal ama ni anak' desis Argis yang terbawa gairah.
"Argiisssss" bentak Nella dengan efek suara gema dikamar mandi tersebut.
"Eh iyaiya, anduk yaa, tunggu bentar.... nah ini dia..."
"Anterin kesini."Tok..tok..
"Ini nih, ambil"
"Tunggu...aku bukain pintunya kamu jangan ngintip yaa..""Iyaiya, nih aku tutup mata." ucap Argis dengan tangan kanan menyodorkan handuk kearah pintu dan tangan kiri menutup matanya.
Nella dengan sigap membuka langsung menarik handuk tersebut.
"Oke makasih."
"Yaudah, cepetan, aku mau mandi juga."
Argis berjalan kearah ranjangnya dan berbaring diatasnya sambil memejamkan mata menunggu kehadiran Nella dari kamar mandi.
Perlu diketahui, apartement Argis tidaklah besar, ketika masuk dari pintu masuk, langsung berhadapan dengan ruang tamu yang kursinya berhadapan dengan tv. Lalu ketika berjalan lagi akan menemukan dapur dan ruang makan yang berada dalam ruang lingkup yang sama. Disekitar ruang depan ada tangga yang menuju kamar Argis. Ketika sampai dikamar Argis kita akan disuguhkan pemandangan kamar biasanya dengan kamar mandi didalamnya, dan meja yang ditimpa oleh kertas-kertas dan buku diatasnya. Kamarnya lumayan luas, jadi walau tidak besar, keadaannya masih bisa membuat nyaman karna keluasan ruangnya.
Kkrriieett...
Pintu kamar mandi terbuka dan keluarlah seorang wanita yang hanya berbalut handuk dari dada hingga pahanya, dengan rambut sebahunya yang basah.
"Kenapa kau lama sekali..." tanya Argis sambil membuka matanya dan melirik ke Nella, dan seketika membulatkan matanya.
'oh my god, demi apa dia seksi plus cantik bangett...'
"Hoi Argis..." sapa Nella sambil mengibaskan tangannya ke wajah Argis dan membangunkan Argis dari hayalannya.
"E..eh"
"Kamu kenapa sih dari tadi bengong melulu?"
"Kamu seksi bangeeett.." ucap Argis yang masih menatap tubuh Nella.
"Hah?"
"Eh nggak, maksudku aku mau mandi dulu yaa." ucap Argis gelagapan sambil berlari kecil ke kamar mandi dengan wajah merahnya.
Argis yang memiliki kulit bewarna sawo matang tidak terlalu kelihatan merah jika sedang malu, jadi gak perlu takut dalam benaknya, namun beberapa orang pasti mengetahui ekspresi lucu yang dikeluarkan Argis saat malu.
Tok tok..
"Argis, aku boleh minjam baju kamu nggak? Kamu tau sendiri kan aku tu gak ada baju." curhat Nella didepan pintu kamar mandi.
"Boleh kok, kamu ambil di lemari yang kecil yang disamping lemari besar yaa, karna isinya kaos oblong semua."
"Ooo oke, celana?"
"Celana? Eumm.. aku nggak ada celana...""Boxer?"
"Serius mau pake itu?"
"Iya gak apa apa, dari pada aku gak makai celana."
"Yaudah, ambil aja ditempat yang sama, cari aja sesuai selera kamu."
"Oke makasih..." ucap Nella sambil menjauhi pintu kamar mandi yang menjadi penghalang mereka berbicara.
♡♡♡♡♡♡♡♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Say Don't Let Me Go[END]
Любовные романыLiburan ke Italia jadi hancur karna pengkhianatan yang diterima Nella,namun jadi lebih bahagia karna kehadiran seorang pelukis jalanan yang jatuh hati padanya.