3 - Pacar?

5.5K 273 9
                                    

Gadis itu melempar tubuh nya kasar diatas kasur yang empuk. Suara getaran handphone membuat gadis itu menutupi kedua telinga nya, dengan ogah-ogahan gadis itu mengambil handphone yang masih ter-charger diatas nakas.

Kinan menggeser tombol hijau di layar ponsel nya.

"Gue kesana sekarang." ucap cowok yang berada di seberang sana.

Gadis itu membulatkan mata nya sempurna mendengar ucapan cowok itu.

"Aish, Bunda kenapa si pake nyuruh si biang kerok itu kesini. Emang nya gue anak kecil apa?"

Flashback on

Cowok itu menggeser kartu otomatis di pintu apartemen yang ia tempati sejak 5 tahun belakangan ini. Kinan hanya mengernyitkan kening nya.

"Ini dimana?" tanya Kinan sembari melihat sekeliling ruangan yang dipadukan dengan warna cream dan putih.

Afra hanya diam, sekarang cowok itu sibuk dengan lemari yang berada di sudut ruang sebelah kanan.

"Gue cuma punya ini." cowok itu melempar sepasang baju dan celana diatas lutut kearah Kinan yang sedari tadi berdiri.

Kinan memutar bola mata nya malas. "baju gue udah kering, kena angin tadi."

Cowok itu berjalan mendekati Kinan, dengan was-was gadis berkuncir satu itu memasang kuda-kuda yang pernah ia pelajari saat masih SMP dulu.

"Jangan macem-macem!" ancam Kinan yang terus berjaga jaga.

Afra semakin mendekati wajah nya dihadapan wajah polos Kinan. "siapa juga yang mau sama cewek tepos kek lo." cibir nya, lalu membaringkan tubuh nya diatas kasur.

"Udah lah Kin jangan gengsi gitu, badan lo udah terlanjur bau juga." batin Kinan.

Setelah membersihkan diri. Kini gadis itu memakai baju hitam dengan celana putih diatas lutut.

"Anter gue pulang, gue udah selesai." cowok itu tetap memejamkan kedua mata nya.

Kinan memutar bola mata nya malas. "bangun! bangun! bangun!"

Gadis itu meloncat diatas kasur yang ditempati oleh Afra. Rasa nya Afra sedang dilanda gempa bumi yang mendadak.

Bruk!

Kinan terselandung karena terlalu senang meloncat, gadis itu terjatuh dihadapan wajah Afra. Salah sedikit pergerakan saja maka Kinan akan bersentuhan langsung dengan bibir milik cowok bermata cokelat itu.

Terjadilah eyes contact kepada kedua nya. Bak difilm yang bergenre romantic itu. Oke lebay.

"Sorry gue gak sengaja." ucap Kinan dengan nada gugup.

Afra beranjak dari tempat nya, dan mengambil kunci yang tergeletak di atas nakas disamping kasur milik nya.

"Ya."

Dari apartemen yang kira-kira tidak jauh dari pekarangan rumah Kinan, cowok itu mengantarkan gadis itu tepat di halaman rumah Kinan.

"Kinan? Kamu udah pulang. Tas kamu dimana?
" tanya wanita yang membukakan pintu.

"Udah kok Bun," ucap nya separuh berbohong. Memang jam sudah menunjukkan waktu dimana sekolah sudah memasuki jam pulang, tetapi bagaimana dengan tas gadis itu?

"Kamu pasti pacar nya ya, wah ganteng banget ya." puji wanita itu dengan senyuman mengembang.

"Untung nya ada si biang kerok." batin Kinan.

"Iya tan," jawab Afra yang menatap Kinan.

"Bun dia buk-" ucapan Kinan menggantung karena ibu nya sedang sibuk mengobrol dengan Afra.

"Oh jadi baru sehari ya, tapi gak papa deh soal nya tante seneng banget kalo si Kinan udah punya pacar seganteng dan sebaik kamu." celetuk ibu Kinan yang sudah berada di dalam rumah.

Afra hanya tersenyum miring.

"Kamu bisa gak malem ini temenin Kinan dirumah, tante ada urusan sedikit pulang nya juga agak malem."

"Gak perlu, Kinan bukan anak kecil lagi Bun."

Ibu Kinan dan Afra melihat perilaku Kinan yang terkesan lucu.

"Boleh kok tan, tapi saya mau pamit dulu untuk ngambil barang yang ketinggalan." Afra mencium punggung tangan ibu Kinan.

"Assalamualaikum." pamit Afra yang sudah menaiki motor besar nya.

"Waalaikumsalam, pacar kamu ganteng banget, baik pula."

"Ho'oh baik, baik banget malah." celoteh Kinan dengan nada sebal nya.

Flashback off

Ting... Tung...

Kinan memutar bola mata nya malas. "tuh kan baru aja diomongin."

Ting... Tung...

Gadis itu menuruni anak tangga rumah nya dengan gontai.

Ting... Tung... Ting... Tung... Ting...

"Sabar woy!" Kinan membukakan pintu rumah nya, dihadapan nya sudah ada sosok figur yang membuat Kinan ingin mengusir nya sekarang juga. Jelas saja karena cowok itu hampir merusak bel rumah Kinan yang secara brutal sudah ia tekan berkali-kali.

"Gue laper, buatin gue makanan." Kinan melotot mendengar ucapan Afra layak nya seorang majikan terhadap pembantu nya.

"Gak, ini rumah gue! Enak aja lo maen nyuruh nyuruh."

Afra mengambil remote televisi diatas meja panjang di depan nya.  Menekan tombol kecil untuk mencari acara yang ia sukai. Tidak, cowok itu hanya sekedar mengutak-atik remote yang tidak bersalah itu. Afra fokus dengan handphone di genggaman nya.

"Mana makanan nya?" tanya Afra yang masih setia menatap layar handphone nya.

"Ngucapin salam nggak, main masuk-masuk aja." celoteh Kinan yang mengerucutkan bibir nya kesal.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam, telat lo." dumel Kinan pelan tapi masih bisa di dengar oleh Afra.

Kinan mengambil kotak yang berisikan makanan cepat saji di dalam kulkas. Lalu memakan nya sendiri sembari menonton televisi.

"Gue yang laper, kenapa lo yang makan?" tanya Afra yang merebut kotak berisi makanan itu.

Kinan membulatkan mata nya, melihat tingkah Afra yang sangat tidak sopan.

"Rumah, makanan, semua aja lo rebut." cibir Kinan mengambil minuman dihadapan nya.

"Hati lo belum gue rebut." ucap Afra yang dibalas semburan air dari mulut Kinan.

Deg.

•••

Don't forget for vomment ya


Cool Boy vs Tomboy GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang