Rey Fahreza, cowok yang super irit ngomong dibanding sahabat-sahabatnya. Tetapi jangan salah sekali dia mengeluarkan suara maka aura mengerikan akan segera muncul.
Rey Fahreza biasa dipanggil Rey adalah siswa disebuah sekolah swasta cahaya bangsa. Memiliki dua orang sahabat yang selalu menemaninya kemanapun ia pergi. Rey dan sahabatnya adalah siswa kelas XI jurusan IPA sekaligus ketua OSIS di sekolah cahaya bangsa. Dan hari ini tepat hari pertama tahun ajaran baru, yang mana MOS atau masa orientasi siswa akan segera dilaksanakan.
Setelah menikmati liburan kurang lebih 2 minggu, kini rutinitas Rey dalam menuntut ilmu kembali lagi seperti semula. Bedanya kali ini ia menjadi ketua dalam kegiatan MOS dan sekaligus menjadi penanggung jawab setiap rangkaian acara yang akan dilaksanakan.
Sampai pada waktunya Rey bertugas didepan gerbang sekolah untuk menyambut para siswa siswi baru yang berdatangan, sembari mengarahkan agar segera menuju lapangan upacara. Karena sebentar lagi upacara bendera sekaligus pembukaan MOS akan segera dilaksanakan.
"Wih Rey...ngapain sih Lo repot-repot nungguin di sini. Mending kita kekantor dulu ngisi perut yang mulai keroncongan nih." Ajak Rama sembari menepuk punggung Rey dengan pelan.
"Lo kalau mau ke kantin, pergi aja sendiri. Gua masih ada kerjaan." Jawab Rey sekenanya. Rey tak terlalu menanggapi kedatangan Rama.
Karena dalam pikiran Rey, tugasnya harus selesai dengan sempurna.
"Yaelah rey., Mana enaknya ke kantin sendirian. Ayo lah Rey, Alif belum datang masak gua sendirian aja." Rayu Rama kepada Rey untuk mengikuti kemauannya.
"Gua gak bisa Ram. Gua masih ada tanggung jawab. Nanti kalau sudah selesai gua nyusul Lo." Tolak Rey.
"Begini nih kalau sudah sibuk sama kerjaan, ngapain juga sih Lo mau jadi ketua OSIS gini. Merepotkan sekali." Gerutu Rama kepada Rey.
Dan Rey tak menanggapi ucapan Rama, ia lebih suka mengamati setiap siswa siswi yang berdatangan.
Ah rasanya baru kemarin Rey menjadi siswa baru, dan menjalani serangkaian MOS. Dan kini ia sudah menjadi kakak kelas sekaligus ketua OSIS.
Rey ingat pertama kali masuk sekolah, pikir Rey ia tidak akan memiliki teman lantaran sifat pendiamnya yang sudah ada sejak ia duduk di bangku SMP. Nyatanya ada Alif dan Rama lah yang saat ini menjadi teman kemanapun ia pergi.
"Sedihnya gua gak dihiruakan disini, berasa dikacangin gebetan tau, dan itu gak enak banget rasanya. Kemana juga Alif lama banget datangnya." Gerutu Rama sembari memainkan ponselnya.
Dan di ujung gerbang terlihat Alif sedang mengendarai motornya hendak parkir ke tempat yang telah disediakan sekolah Cahaya Bangsa.
"Tuh si Alif datang." Seru Rey kepada Rama sembari menunjuk keberadaan Alif.
"Wih iya hehehe." Jawab Rama sembari cengengesan memamerkan giginya yang ompong satu akibat jatuh dari motor.
Tepat saat Alif datang bel sekolah berbunyi tandanya upacara bendera akan segera dilaksanakan. Dan hal ini membuat mood Rama tambah ancur.
"Yah telat kan ke kantinnya, Lo sih lama banget datangnya." Omel Rama kepada Alif.
"Sorry bro gua udah sarapan dirumah jadi sengaja berangkat siang hehehe." Elak Alif terhadap Rama.
"Udah ngapain sih lu pada ribut, mending cepat baris heh udah mau mulai tuh upacaranya." Omel Rey terhadap kedua sahabatnya, dan berlalu pergi meninggalkan mereka berdua yang masih saja ribut masalah gagal kekantin.
Saat Rey hendak menuju lapangan upacara, tanpa disengaja ia menabrak seorang siswi yang sebelumnya belum pernah bertemu. Sepertinya dia siswi baru pindahan dari sekolah Permata Indah, melihat dari badge yang masih terpasang di baju putih abu-abu nya.
Alhamdulillah bisa nulis, segini dulu ya sahabat. Ini pemula banget dah. Dan maaf ya kalau banyak typo dimana-mana.
Mujahidah Pena
KAMU SEDANG MEMBACA
Rey Fahreza
Teen Fictionmenceritakan tentang pertemuan yang tak pernah disangka. yang mengakibatkan luka lama kembali hadir.