Part 9 - POSSESSIVE

27.9K 2.1K 80
                                    

Darrel POV

DING!

Pintu lift terbuka dan kulihat Adelia berdiri tepat didepan lift. Wajahnya sembab, kedua matanya merah. Terlihat wanita itu berusaha keras menahan tangis sembari mengigit jari telunjuknya. Ketika mata kami bertemu, seketika air mata meluncur bebas membasahi kedua pipinya. Spontan kedua tanganku terbuka dan merengkuh wanita yang terlihat rapuh dihadapanku.

Tangisnya pecah didalam pelukanku.

"Hey.. kamu kenapa, Adel?" Tanyaku sambil membelai lembut punggung dan rambutnya yang tergerai.

Tak ada jawaban, hanya isakan yang terdengar. Adelia terus menangis didalam pelukanku, membuatku merasa tak berdaya merasakan kesedihannya.

Tak tahan mendengar isakannya, aku pun merengkuh wajahnya dengan kedua telapak tanganku, memaksanya untuk menatapku.

"What's going on, Adelia?" Tanyaku pelan. Adelia hanya menggeleng pelan dan berusaha melepas wajahnya yang kurengkuh.

"Kamu mau pulang?" Tanyaku tetap memaksanya untuk menatap mataku. Gadis itu mengangguk pelan sambil menahan isakannya.

"Tas kamu mana?" Tanyaku lagi. Tak ada jawaban.

"Tas kamu masih di kantor? Mau aku ambilkan?" Dirinya terlihat ragu, namun akhirnya mengangguk.

"Tunggu sebentar disini. Aku akan ambilkan tas kamu lalu kita pulang bareng, Ok!" Adelia mengangguk, lalu dengan segera aku masuk kedalam kantornya.

Resepsionis yang menyambutku terlihat sedikit terkejut melihat kedatanganku namun dengan segera mempersilahkan diriku masuk dan mengantarku keruang kerja Adelia. Namun, belum sempat aku memasuki ruangannya, tiga orang wanita yang aku tahu bernama Carissa, Helga dan Winda keluar dari ruang kerja Adelia.

Mereka bertiga tampak tak kalah terkejut melihat kedatanganku.

"Darrel.. ngapain kesini?" Tanya Helga.

"Mau ambil tasnya Adel yang ketinggalan." Jawabku sambil tersenyum lalu melangkahkan kakiku kedalam ruangan tersebut.

Kuambil tas dan telepon genggam Adelia yang ada di atas meja kerjanya, lalu bergegas untuk kembali menemui Adelia.

Langkahku terhenti sesaat mendengar tawa mengejek seorang wanita yang ternyata adalah Carissa.

"Jadi, karena Amandha lagi di Sydney sekarang lo jadi suami benerannya Adel?" Tanya wanita itu, mengejek.

"Sorry! But what do you mean?" Balasku tajam.

"Gila! Udah diservis pake gaya apaan aja lo emang sama si Adel sampe seorang Darrel lewis rela bela-belain dateng kesini cuma buat ngambil tas dan handphone cewek murahan kayak dia!"

WHAT!!

"Rissa, stop!" Wanita berkerudung yang aku tahu bernama Winda berusaha menjadi penengah.

"Sorry, Darrel! Tapi mending lo langsung nyusul Adel aja sekarang." Lanjutnya lagi.

Aku mengangguk kepada Winda lalu menatap tajam Carissa. Ya, sebaiknya aku segera pergi dari sini sebelum melupakan kodratku sebagai seorang lelaki dan memukul wanita yang berani mengatakan Adelia adalah seorang wanita murahan.

Sekarang aku tahu kenapa Adelia sampai menangis seperti itu, pasti wanita itu penyebabnya. Dan asal wanita itu tahu... Adelia adalah wanita yang paling terhormat yang pernah aku temui.

Jika Adelia wanita murahan seperti yang wanita itu katakan, pasti aku sudah menidurinya sejak malam pertama pernikahan kami dan persetan dengan perasaan Amandha.

SELINGKUH (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang