N.O

4K 493 31
                                    

Budayakan Vote & Comment

Sorry For Typo






17stb18

"Lepaskaaan!!"

"Aku akan membantumu tuan"

"Tidak mau!"

"Ingin bermain tuan?"

Sudah seminggu lamanya jimin mampu berjalan, ia sudah bisa menopang tubuhnya dengan baik walau sesekali ia akan terjatuh tapi dengan sekuat tenaga jimin kembali berdiri dan berjalan dengan baik hingga sampai ke tujuannya.

Seperti sekarang, Jk ingin membantu jimin untuk bangkit setelah tubuh mungilnya jatuh beberapa kali, niat baik Jk di tepis oleh jimin karena ia merasa kesal jika tidak bisa bangun sendiri.

"Aku bisa!! Aku tidak akan mati dengan mudah di tangan mu hyung!"

"Benarkah?? Jika kau ingin membalasku jangan bermain bodoh seperti tempo lalu, aku bisa membalasmu berkali-kali lipat tuan"

"Dasar Psyco"

Jk mengacuhkan racauan jimin, ia membawa tubuh mungil jimin dalam pelukanya dan menggendong jimin menuju lantai dua. Hari ini rumah begitu sepi karena Seokjin sedang bekerja dan taehyung masih kuliah, Jk merasa bebas berbuat apapun kepada jimin.

Itulah yg di takuti namja mungil yg berada dalam gendongan Jk, ia merasa was-was jika hanya berduaan dengan Jk meskipun di bawah banyak penjaga dan orang suruhan appanya. Jk sudah menyita hp jimin agar tidaj berbuat macam-macam, hal konyol dan kekanakan itu ia lakukan sejak 2 hari yg lalu.

"Uummmhhh"

"Aah... hyunghh ummmmhh"

Jimin memukul dada Jk dengan keras, ia meronta ketika Jk mengukungnya dalam tangan kekar kepunyaan sang dominan.

"Manis" Jk memaksa jimin dengan bibir tipisnya.

"Sialaaaaan, kenapa kau begini hyung?? Waeeeee?"

"Apa perlu kujelaskan?"

"Ya!! Kau tidak sop---"

Jk menarik leher jimin hingga bibirnya kembali bertabrakan dengan bibir Jk, ia melumat bibir jimin dengan ganas, bahkan Jk melesatkan lidah basahnya kedalam mulut jimin, namja mungil itu terus meronta.

"Uummhh... aahhh"

"Se..ummh sesaakhh"

Jimin memohon agar Jk menghentikan kegiatan yg tidak berperi kemanusiaan itu. Jk bangkit untuk mengunci pintu kamar Jimin. Jk melonggarkan dasi hitam serta jas yg ia gunakan di lempar sembarangan.

Seperti kehilangan kendali Jk menindih tubuh jimin dan melepaskan dengan paksa kaos putih yg di gunakan sang namja mungil. Jimin sudah menangis dengan tubuh gemetar.






















"Tae kita akan kerumah jimin?

"Iya sayang, mampir sebentar nde, aku sedikit mengkhawatirkannya. Setelah itu kita kencan"

[END] Blood, Sweat & Tears [JIKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang