09: night talk

678 106 12
                                    

Jihoon menghela napas kasar setelah membaca file yang tertera di kasurnya, pemuda itu menjatuhkan tubuhnya ke kasur berseprei hitam tanpa corak sedikit pun. Kenapa? Kenapa sekarang baru terasa berat baginya untuk meninggalkan tanah air kelahirannya ini, perjuangan jihoon untuk mencari beasiswa ke inggris tidaklah mudah, pemuda itu rela dalam seminggu untuk tidak tidur untuk menemukan beasiswa itu, belum lagi usaha jihoon yang meminta restu dari sang ayah yang keras kepala.

Pemuda itu ingin lari, pilihan yang ia pilih akan membuat jiwanya terlahir kembali tapi tidak untuk sekarang, ia harus menunggu sebentar. Sial, di tengah waktu menunggunya ada saja yang menganggunya. Yaitu sebuah rasa.

Jihoon mengetik sebuah nama di layar handphone nya, lalu mencoba menghubungi orang pemilik nama tersebut.

"Yen?"

"Halo, kenapa hoon?"

"Gue penasaran"

"Penasaran? Apaa?"

"Gue penasaran, nanti lulus lo mau lanjut kemana?"

"..."

"Yen? Kok diem"

"Eh, gue belum tau hoon mau kemana. Cita-cita gue banyak banget, gue belum bisa milih. Aduhh gue kenapa sih" nada gadis diujung telepon itu terdengar frustasi, jihoon sedikit tertawa mendengarnya.

"Yaudah, gimana kalo besok ke coffee shop ngomongin masa depan lo sekalian ngambis?" Saran jihoon.

"Hoon"

"Hmm"

"Kenapa lo selalu bantuin gue? Biar apa sih?"

"Biar dapet pahala"

"Iii gue serius"

"I1i gUe SeRiu5"

"Ck...tapi beneran deh hoon, lo punya masalah ngga? Kalo lo punya gue boleh bantu lo? Kalo gue ngga bisa bantu, gue siap kok jadi pendengar keluh kesal lo atau apapun itu"

"Iya yen iya"

"Kok iya iya aja sih bambaNk"

"Suka suka gue maemunaH"

"Sekali lagi gue serius, hoon kalo lo ada masalah jangan lo tutup, gue janji buat bantu lo sebisa gue atau gue siap dua puluh empat jam buat dengerin cerita lo, jangan dipendem sendiri hoon, nanti lo sakit"

Benar juga, selama bertahun-tahun ini jihoon bungkam.

Belum pernah ada orang yang menawarkan hal ini sebelumnya, itu karena jihoon selalu terlihat baik-baik saja.

Jihoon melirik sebuah frame yang tergantung di dinding kamarnya, foto keluarga. mungkin sekarang waktunya jihoon harus meluapkan semuanya.

"Iya yen, makasih ya"

Yena sendiri tidak menggubris ucapan terima kasih itu, perubahan nada suara disaat sebelum dan sesudah jihoon mengucapkan terima kasih lebih menarik atensinya.

Nada suara yang sudah putus asa.

"Coffee shop jam sembilan seperti biasa ya hoon, kalo gue rada telat tungguin"

"Ngga lo gue jemput"





💫





Demi neptunus dan demi kraby patty, jihoon tak dapat menahan semburat merah di pipinya, pemuda itu berusaha untuk menutupi pipinya yang kemerahan dengan telapak tangannya, sedangkan atensinya tak bisa lepas dari gadis ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Demi neptunus dan demi kraby patty, jihoon tak dapat menahan semburat merah di pipinya, pemuda itu berusaha untuk menutupi pipinya yang kemerahan dengan telapak tangannya, sedangkan atensinya tak bisa lepas dari gadis ini.

Entah mata jihoon yang sudah rabun atau hal lainnya, yena hari ini cantik banget, serasa bukan yena yang biasa jihoon temui di sekolah maupun diluar.

Atau jangan-jangan ini salah satu efek jatuh cinta?

"Woy ngapa lu?" tanya gadis itu bingung, karena jihoon tidak mengeluarkan sepatah kata pun setelah ia turun dari motor.

Oh dia masih choi yena biasanya karena cara bicaranya masih sama yaitu cara bicara bebek karet.

"Ah...engga kenapa-napa gue, yuk cabut"

"Hayuu"

"Eh bentar-bentar nyokap lu ada, gue mau minta izin dulu"

"Nggak-nggak" ucap yena panik.

"Hah kenapa?"

"Berabe nanti kalo nyokap gue liat cogan" ujar yena sambil mendorong jihoon untuk cepat naik ke motor.

Cogan? Yena ngga salah ngomong? jihoon jadi kesesem sendiri, sedangkan yena sepertinya tidak sadar apa yang tadi ia ucapkan.





💫





"Kira-kira kalo gue les intensif disini, worth it ngga hoon?" Tanya yena sambil menunjukkan layar ponselnya.

"Bagus tuh, pemateri nya masih muda terus modulnya juga lengkap sama soal-soal tahun lalu ada juga yang di modifikasi. Yang lulus ptn disini juga lumayan banyak" jelas jihoon, yena mengangguk-ngangguk, jihoon sepertinya banyak tahu tentang tempat kursus, karena jihoon sendiri sudah banyak mencicipi tempat kursus sejak masih sd.

"Kalo bisa lo juga berlangganan les online, biar malemya lo bisa belajar yen" saran jihoon.

"Boleh tuh nanti gue atur" ujar yena, lalu gadis itu lanjut berkutat pada buku matematika soshum miliknya. saat belajar bersama jihoon yena selalu belajar matematika, walaupun pelajaran matematika yena berbeda dengan matematika jihoon, tapi pemuda itu tetap telaten saat yena bertanya cara mengerjakan soal.

Jihoon sendiri dari tadi hanya meminum butterscotch latte sambil memperhatikan yena belajar, kalo bosan pemuda itu mengecek timeline twitter.

"Lo tumben, ngga ikutan belajar hoon"

"Males"

"Jangan gitu dong, gue emang udah yakin sih lo pasti keterima undangan, at least belajar buat un lah biar nambahin akreditasi sekolah" ujar yena.

Jihoon sudah keterima di inggris padahal, tapi membiarkan yena tahu hal itu sekarang sepertinya adalah hal yang buruk.

Mengingat yena sangat sensitif bahkan sampai menangis saat jihoon bilang ingin pergi.

"Bawel lu bebek" ejek jihoon sambil mencubit pipi yena.

"Adohh sakit woy" keluh yena yang bikin jihoon gemes parah.

"Yen nanti gue mau ke suatu tempat abis ini, temenin gue yak"





Halo longtime no see zheyenggg
Aqq kembali
Tapi maaf banget, ini masih slow update
Aku belum dapet kuliah soalnya:(
Aku nulis biar ngga terlalu stress.

Makasih yang udah baca dan vomment.

Ngga nyangka yang baca udah 9k
Kalian luar biasa.

Oh iya yang ngeship wonyoung sama haruto(teasure13) boleh mampir di work aku yang satu lagi, bukan cuman mereka berdua tapi ada 04liner yang lain.
Ada di profil aku
Cek cek cek buruan

💙💛Thankyouu💜

👉🌟👈








Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 03, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Silly Girl | OriWinkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang