Detik-detik aku pergi

53 4 0
                                    

Dalam langkah kepergianku kenarin, kau tak sempat menikmati sisa waktu bersamaku dengan nyaman.

Kau hanya tergugu menangis dibalik kasur kusammu penuh haru dan kalbu.

Aku menyeret setiap langkah untuk meninggalkanmu sementara, bersama dengan sejuknya malam. Aku menembus malam menuju mimpi tanpamu.

Aku tak bisa menangis, angin cukup kuat menahan tetesan air mataku.

Nyatanya angin itu mampu membawa setetes air mata yang jatuh tepat didepan rumahmu, tepat diatas sebiji harapan yang kita tanam.

Itulah aku kelak, yang akan tumbuh dewasa bersama mu.

Percayalah

People SayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang