Prolog

35.5K 1.4K 89
                                    

Perjodohan....

Itu sangat receh dalam sebuah cerita bukan?

Entahlah.

Tapi gadis itu benar benar mengalaminya.

Namanya Lalisa manoban.

Apakah terbilang beruntung dilahirkan dari rahim konglomerat jika akhirnya tidak bisa memilih cintanya sendiri? Lisa rasa itu kutukan.

Hidupnya adalah tentang kemewahan, tata krama, sikap elegan, perintah yang dibuat dalam keluarga bukan untuk di langgar. Tidak boleh memiliki hubungan dengan pria jika lelakinya tidak setara.

Bagi gadis seumuran Lisa yang tengah giat giatnya mencari jati diri, masa muda miliknya terlalu monoton untuk mematuhi semua peraturan seperti itu.

Semuanya tentang bisnis yang kadang membuatnya muak serasa ingin muntah.

Uang

Uang

Dan uang

Besar-nya sebuah perusahaan, entah mengapa selalu terasa kurang bagi keluarganya. Lisa bahkan harus memasuki kehidupan rumah tangga di usianya yang tergolong muda, hanya untuk membuat sebuah ladang uang semakin meluas.

Pertama kali melihat wajahnya, Lisa pikir bahwa dia adalah seseorang yang arogan, dengan alasan apa senyum ambigu itu tercipta ketika dia melihatnya? Menyombongkan diri karena dia seorang presdir? Lisa berdecih pelan menahan rasa muaknya.

Jeon Jungkook.

Marga yang indah. Membayangkan bahwa Lisa akan segera mempunyai marga yang sama, itu membuatnya tersenyum kecut. Ia bahkan menebak, bahwa pernikahan itu tidak akan bertahan lama. Pernikahan tanpa cinta tak mempunyai alasan untuk menjalin hubungan dengan jangka waktu yang lama. Benar kan?

"Jungkook sudah lama ingin mengenalmu, siapa sangka dia tak butuh banyak waktu untuk menjadikanmu istri dalam waktu dekat, sayang."

Oh iya, terlalu fokus pada calon suami, Lisa baru tersadar saat seorang wanita penjilat handal tengah menebarkan senyum palsunya saat ini. Lisa terpaksa senyum, mengangguk kecil meski hati kecilnya tak setuju. Tak ada yang bisa dia lakukan dibawah perintah sang ayah yang tengah dimabuk cinta dari wanita barunya.

Tentu saja, penampilannya yang masih sangat muda dan juga cantik, yang usianya bahkan berbeda jauh dengan sang ayah, orang bodoh pun tau bahwa ibu tirinya hanya menginginkan sebuah kekuasaan dan kemewahan dari sang ayah.

Bukan hanya uang.

Dia juga

Mencintai kekasih Lisa, Kim Hanbin.

"Sialan kau."

*

Suara ketukan pintu terdengar, membuat Lisa menghela nafas lelah. Kenapa harus mengetuk pintu? Biasanya dia selalu masuk seenaknya tanpa ijin. Biar Lisa tebak, sekarang wanita itu akan memulai drama klasiknya, berpura-pura merasa bersalah kepadanya karena sang ayah sedang memantau di bawah sana.

"Lisa maafkan aku. aku tau ini berat untukmu. Tapi mohon mengertilah."

"Pergilah, kau selalu berisik, Seulgi." Teriak Lisa pelan, meski begitu, sosok dibalik pintu pasti mendengarnya.

Malas sekali berdebat dengannya, toh meskipun ia bersikeras untun menolak, mereka tetap melakukannya. Bukannya Lisa tak mau berusaha, ia hanya mengikuti jalan takdir yang Tuhan gariskan. Lagipula, sudah lama ia ingin keluar dari rumah neraka itu, mungkin dengan menikah, itu akan membantunya pergi, meski sejujurnya ia pun ragu, apakah calon suaminya akan membawanya ke tempat lebih baik?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 09, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My perfect husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang