Dance with Fire✓

Doll Man ( Oneshoot )

Pairing : Sasusaku

Disclaimer Masashi Kishimoto

Present Dance With Fire one shoot

Warning : Ooc, Typo. No flame.

Don't like don't read
.
.
.
.

Spesial for GieEgy dan E_Yori

Sakura POV.

Ini gila, bahkan dalam mimpi terliar ku sekalipun. Aku tidak pernah mengira akan di paksa menikah dengan putra seorang pengusaha kaya se-level Uchiha. Bagaimana tidak aku hanya seorang gadis dari kalangan elit ( ekonomi sulit). Sedari kecil hidupku ku habiskan dengan bekerja. Bahkan aku hanya tamatan sekolah menengah. Itu karena ayah ku Kizashi Haruno meninggal dalam sebuah kecelakaan. Dan ibuku yang depresi menghabiskan waktunya di meja laknat itu. Ia berjudi hingga mempertaruhkan apapun untuk modal judinya.

Hatiku hancur melihat ibu seperti itu. Tapi lebih hancur lagi, ketika dua orang pria besar berpakaian rapi berjas hitam tiba-tiba menyeret ku masuk ke dalam mobil. Awalnya aku merasa di culik. Tapi untuk apa?
Harta tak punya, ayahpun tiada.

Sampai di sebuah gedung yang cukup besar, aku diseret menuju ruangan yang hanya ada dua kursi satu meja. Ibu ku duduk di salah satu kursi. Keadaan nya kacau dan ketakutan. Pistol tertempel dan siap memuntahkan peluru untuk melubangi kepala ibuku.

Ya Tuhan apa lagi sekarang...

"Cepat tanda tangani itu Sakura agar aku bisa pergi dari tempat sialan ini!'' ibuku, Mebuki Haruno berteriak karena ketakutan. Di pojok sana, seorang pria berwajah dingin bermata sekelam arang menatapku tajam. Aku bagai dihadapkan dengan algojo yang membawa golok.

Serem...

"Cepat tanda tangani, atau ibumu akan tinggal nama..."

Aku merasa kasihan dengan ibu yang wajahnya memucat. Sungguh rasanya aku menyukuri hasil dari perbuatannya itu. Tapi bagaimana pun dia adalah ibuku. Rasa tidak tega tentu saja langsung menghantam dadaku.

"Ba... Baik."

Aku bisa mendengar ibu menghela nafas lega. Berbeda dengan ku yang kebingungan, karena pria di depan sana yang mempunyai aura dominasi yang kuat menyuruhku tanda tangan surat pernikahan.

"Ini lebih baik dari pada kau menjadi salah satu penghibur di club malam ku."

Jadi orang ini ingin menjadikan aku jalang jika tidak tanda tangan. Ya ampun, ibu kenapa kau sekejam ini.

"Sakura, ibu tidak kejam kan. Kau malah menikah dengan pria kaya. Jadi kau tidak perlu bekerja lagi." Ibuku berkata seolah ini adalah hadiah padahal dia telah menjualku demi melunasi hutang-hutangnya.

"Hn, ikut aku."

Aku mengangguk. Lalu mengikutinya langkah ayah mertua menuju mobil.
Ingin rasanya aku memeluk ibuku sebelum pergi ke rumah mertua. Tapi tentu saja ibu tidak suka hal yang dramatis seperti itu. Padahal aku menikah, dengan orang yang tidak pernah aku kenal sebelumnya. Entah nasibku akan menjadi istri teraniaya, dengan suami yang berselingkuh terus-terusan atau tidak, hanya waktu yang menjawab. Tapi jika itu terjadi aku akan memikirkan cara agar kebanggaan suamiku terpotong secara tidak sengaja. Lumayan bisa balas sakit hati. Aku tidak mau menjadi orang berakhir tragis tanpa berbuat apapun.

Dalam pikiranku sekarang penuh dengan ide jahat agar suamiku impoten.

"Aku Fugaku, panggil aku ayah mulai sekarang. Kau akan tinggal di mansion kami."
Aku agak tersentak mendengar suara ayah mertua. Suaranya kini lebih bersahabat.