Rizka menarik tangan Fatimah dan membawanya menjauh dari mereka, sepertinya Rizka mencoba membisikan Fatimah. Saat itu Rizka berusaha menyakini Fatimah, agar mereka tidak diterima disini. Namun kelihatannya usaha Rizka hanyalah omong kosong, karena Fatimah tetap saja bersih keras untuk tetap menerima mereka bergabung di keanggotaannya. Sempat ada pertikaian kecil diantara mereka, namun Fatimah bisa mengatasi itu semua dengan baik, Fatimah meyakini Rizka kalau mereka itu bisa berubah. Yah mau di apakan lagi, kalau Fatimah saja sudah berkata seperti itu. Rizka hanya bisa pasrah, dengan keputusan Fatimah yang terbilang sangat singkat itu. Setelah beberapa lama berdiskusi, akhirnya Rizka dan Fatimah menemukan jawaban dari keputusan mereka. Selanjutnya Mereka pun mencoba untuk menemui Rey dan Dimas yang sedang menungu jawaban diluar .
"Setelah saya menimang hasil jawaban dari semua anggota, kalian berdua saya terima masuk ke anggotaan kami"
Rey yang senang mendengar berita itu, mencoba memeluk.
"Iya tau seneng sih seneng, tapi bisa gak jauhin tangan kamu ke saya, awas aja sampai kena kita bukan mahrom tau" tegas Rizka
"Sorry namanya juga seneng, lagi pula belum kepeluk juga, apa mau gue peluk" sambil meledek
"Fat, ada orang gila mau meluk saya" sambil melarikan diri
***
Sudah beberapa hari Rey tinggal dirumah Dimas, seketika saja Rey teringat akan mamanya. Dirinya baru menyadari, bahwa kehadiran mama sangatlah berarti dihidup Rey. Karena disetiap dirinya terpuruk, senang, sedih ataupun berduka mama selalu ada untuknya. Apa lagi saat terakhir mendiang papa Rey meninggalkannya. Kala itu Rey sangat frustasi, Namun hanya ada satu orang, yang mampu menenangkannya, siapa lagi kalau bukan Mama tercinta. Tapi saat ini Rey mampu membuat Sang Hero terluka, karena ulahnya. Rey berniat untuk kembali kepelukan mama, tetapi Rey bingung, Rey takut kehadiran dirinya sudah tidak diharapkan lagi oleh mama. Sudah 1jam dirinya bersedih, Dimas yang melihatnya, nampak tidak terima, melihat temannya bersedih. Saat itu juga, Dimas langsung menepuk bahu Rey dari belakang, sambil memberi Petuah ke Rey. Dimas sengaja melakukan itu, agar bisa menjadi tameng untuk Rey, Dimas berharap semoga Rey bisa kembali bersemangat seperti dulu dan kejailan yang ada pada dirinya tumbuh kembali. Dimas tak mau sahabatnya berlarut-larut dalam kesedihan. Akhirnya usaha Dimas berhasil untuk membuat Rey bangkit kembali, dengan petuah yang disampaikan Dimas. Selanjutnya Rey semakin yakin atas keputusannya, untuk menemui mama.
***
"Mama"
Mama terkejut, karena Rey yang tiba-tiba saja memeluk mama dari belakang. Mama yang saat itu tak menduga Rey akan balik kepelukannya, langsung memegang tangan Rey erat, sambil berucap "jangan pernah kamu tinggalkan mama sendirian lagi". Suasana pilu yang dibalut dengan kerinduan yang sangat mendalam, membuat batin mama terkikis. Suasana mengalir begitu saja, air mata Rey saat itu tercurahkan sampai ke Mama, saat itu Rey hanya ingin menunjukkan betapa sayang dan cintanya terhadap Mama. Saat itu juga Rey meminta maaf kepada mama dengan penuh penyelasan.
"Maafin Rey, yang selama ini belum bisa jadi anak yang mama inginkan dan mama banggakan. Maafin Rey juga ya, yang udah ninggalin mama seenaknya. Padahal Rey tau di masa senja mama, mama butuh teman. apa lagi setelah papa meninggal, Rey malah gak bisa jadi pelindung untuk mama sepenuhnya"
"Gak apa-apa kok sayang, kamu balik kerumah aja udah bikin mama seneng"
"Pokoknya Rey janji, bakal berubah seperti apa yang mama inginkan, semampu Rey, Rey janji"
"Nak, kamu gak perlu sampai janji kayak gitu, kamu cukup, jadi anak yang baik, itu udah lebih dari cukup buat mama. Kamu jangan jadi anak yang brutal nak, kamu inget gara-gara sikap kamu yang brutal, papamu jadi meninggal"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika ❤ menjemput islam
SpiritualCerita ini berkisah tentang pria yang buta agama bernama Rey, kala itu Rey bertemu dengan sosok perempuan yang bertolak belakang dengannya, sebut saja Fatimah. Pertemuan mereka pun sangat tidak wajar. Kisah membingungkan bagi Fatimah yang pertama k...